Quantcast
Channel: Cerita Sex Dewasa
Viewing all 256 articles
Browse latest View live

Berawal Dari Mamah Lanjut Tante Ulfa

$
0
0

Berawal Dari Mamah Lanjut Tante Ulfa – Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang

Cerita Dewasa Terbaru – Pagi itu ketika aku aku sedang santai dirumah karena libur kuliah tiba-tiba aku mendapatkan telpon dari tanteku Ulfa untuk menemaninya dirumahnya karena suaminya sedang ada dinas luar kota dan harus menginap beberapa hari. Karena pada pagi itu aku sedang duduk santai dengan mamah, aku lalu mengajak mamah untuk sekalian tidur dirumah tante Ulfa. Dan akhirnya mamah pun setuju dan sore harinya aku dan mamahku langsung berangkat menuju rumah tante Ulfa.

Cerita Sex – Namaku Vian, aku berumur 22 tahun, dan tanteku Ulfa adalah adik kandung dari papahku. Tante Ulfa sendiri memiliki wajah yang lumayan cantik dengan bodi tubuhnya yang sangat menggoda. Umurnya belum terlalu tua siih, sekitar 36 tahunan, namun bodinya gak kalah dengan cewek-cewek kuliahan jaman sekarang. Lanjut lagi ceritanya, setelah aku sampai dirumah tanteku dengan mamahku, aku disambut dengan pemandangan yang sangat menggoda sekali, dengan pakaian yang dikenakan tanteku sungguh sangat menggoda. Dengan celana ¾ yang dikenakannya yang berbahan legging sangat membuatku nafsu, ditambah dengan kaos setritya yang tanpa lengan sangat membuatku ingin sekali meremas payudaranya yang berukuran kira-kira 36B itu. Arrrrgghh…aku hanya bisa menelan ludah melihat pemandangan tersebut.

Setelah kami masuk rumah tante, Aku diam di rumah bersama mama dan tante Ulfa. Sore itu, sekitar jam 4 sore, kulihat mama baru selesai mandi. Mama keluar dari kamar mandi memakai handuk menutupi dada dan setengah pahanya yang putih mulus. Mama berusia 40 tahun, Sangat cantik. Cerita Mesum

Saat itu entah secara tidak sengaja aku melihat mama membetulkan lilitan handuknya sebelum masuk kamar. Terlihat buah dada mama walau tidak terlalu besar tapi masih bagus bentuknya. Yang terutama jadi perhatian aku adalah memek mama yang dihiasi bulu hitam tidak terlalu lebat berbentuk segitiga rapi. Mungkin karena mama rajin merawatnya. Cerita Ngentot

Mama sepertinya tidak sadar kalau aku sedang memperhatikannya. Mama langsung masuk kamar. Hati berdebar dan terbayang terus pemandangan tubuh mama tadi. Aku dekati pintu, lalu aku intip dari lubang kunci. Terlihat mama sedang membuka lilitan handuknya lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut. Terlihat tubuh mama sangat menggairahkan. Terutama memek mama yang aku fokuskan. Secara otomatis tangan aku meraba penis dari luar celana, lalu meremasnya pelan-pelan sambil menikmati keindahan tubuh merangsang mama. Karena sudah tak tahan lagi, aku segera ke kamar mandi dan onani sambil membayangkan menyetubuhi mama. Sampai akhirnya.. Crot! Crot! Crot! Aku orgasme. Cerita Sex Sedarah

Sore harinya, waktu aku sedang tiduran sambil membaca majalah, tiba-tiba terdengar suara mama memanggil aku.

“Vian..!” panggil mama.
“Ya, Ma…” sahut aku sambil bergegas ke kamar mama.
“Ada apa, Ma?” tanya aku.
“Pijitin badan mama, Vian. Pegal rasanya…” kata mama sambil tengkurap.
“Iya, Ma…” jawab aku.

Waktu itu mama memakai daster. Aku mulai memijit kaki mama dari betis. Terus sampai naik ke paha. Mama tetap diam merasakan pijitan aku. Karena daster mama agak mengganggu pijitan, maka aku bertanya pada mama. “Ngentot Memek Tante”

“Ma, dasternya naikin ya? mengganggu nih…” tanya aku.
“Emang kamu mau mijitan apa aja, Vian?” tanya mama.
“Seluruh badan mama,” jawab aku.
“Ya sudah, mama buka baju saja,” kata mama sambil bangkit, lalu melepas dasternya tanpa ragu.
“Ayo lanjutkan, Vian!” kata mama sambil kembali tengkurap. Darah aku berdesir melihat mama setengah telanjang di depan mata.
“Mama tidak malu buka baju depan Vian?” tanya aku.
“Malu kenapa? Kan anak kandung mama.. Biasa sajalah,” jawab mama sambil memejamkan mata.

Aku berdebar. Tanganku mulai memijit paha mama. Sebetulnya bukan meimijit, istilah yang tepat adalah mengusap agak keras. Aku nikmati usapan tangan aku di paha mama sambil mata terus memandangi pantat mama yang memakai celana dalam merah. Setelah selesai “memijit” paha, karena masih ragu, aku tidak memijit pantat mama, tapi langsung naik memijit pinggang mama. “ABG Mesum”

“Kok dilewat sih, Vian?” protes mama sambil menggoyangkan pantatnya.
“Mm.. Vian takut mama marah…” jawab aku.
“Marah kenapa? Kamu kan emang mama pinta mijitin.. Ayo teruskan!” pinta mama.

Karena sudah mendapat angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dari luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. penis aku sudah mulai mengeras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku. Karena birahi aku sudah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani. “Memek Tante Girang”

Jari tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jari aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jari tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam. Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jari aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku. “Ngesex Memek Tante Girang”

Karena sudah basah, aku nekad masukkan jari aku ke lubang memek mama. Mama tetap memejamkan mata, tapi pantatnya mulai bergoyang agak cepat.

“Vian, kamu ngapain?” tanya mama sambil membalikkan badannya. Aku kaget dan takut mama marah.
“Maaf, Ma…” kataku tertunduk tidak berani memandang mata mama.
“Vian tidak tahan menahan nafsu…” kataku lagi.
“Nafsu apa?” kata mama dengan nada lembut.
“Sini berbaring dekat mama,” kata mama sambil menggeserkan badannya. Aku diam tidak mengerti.
“Sini berbaring Vian,” ujar mama lagi.
“Tutup dulu pintu kamar,” kata mama.

“Ya, Ma…” kataku sambil berdiri dan segera menutup pintu. Kemudian aku berbaring di samping mama.
Mama menatapku sambil membelai rambut aku.
“Kenapa bernafsu dengan mama, Vian,” tanya mama lembut.
“Mama marahkah?” tanya aku.
“Mama tidak marah, Vian.. Jawablah jujur,” ujar mama.

“Melihat tubuh mama, Vian tidak tahu kenapa jadi pengen, Ma…” kataku. Mama tersenyum.
“Berarti anak mama sudah mulai dewasa,” kata mama.
“Kamu benar-benar mau sayang?” tanya mama.
“Maksud mama?” tanya aku.
“Dua jam lagi Papa kamu pulang…” hanya itu yang keluar dari mulut mama sambil tangannya meraba penis aku dari luar celana.

Aku kaget sekaligus senang. Mama mencium bibir aku, dan akupun segera membalasnya. Kami berciuman mesra sambil tangan kami saling meraba dan meremas. “Ngesex Memek Tante Girang”

“Buka pakaian kamu, Vian,” kata mama. Aku menurut, dan segera melepas baju dan celana.
Mama juga melepas BH dan celana dalamnya. Mama duduk di tepi tempat tidur, sedangkan aku tetap berdiri.
“penis kamu besar, Vian…” kata mama sambil meraih penis aku dan meremas serta mengocoknya. Enak rasanya.
“Kamu udah pernah maen dengan perempuan tidak, sayang?” tanya mama.
Sambil menikmati enaknya dikocok penis aku menjawab, “Belum pernah, Ma.. Mmhh..”. Mama tersenyum, entah apa artinya.

Lalu mama menarik pantat aku hingga penis aku hampir mengenai wajahnya. Lalu mama mulai menjilati penis aku mulai dari batang sampai ke kepalanya. Rasanya sangat nikmat. Lebih nikmat lagi ketika mama memasukkan penisku ke mulutnya. Hisapan dan permainan lidah mama sangat pandai. Tanganku dengan keras memegang dan meremas rambut mama dengan keras karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Tiba-tiba mama menghentikan hisapannya, tapi tangannya tetap mengocok penisku perlahan. “Ngentot Tante Haus Sex”

“Enak sayang?” tanya mama sambil menengadah menatapku.
“Iya, Ma.. Enak sekali,” jawabku dengan suara tertahan.
“Sini sayang. penismu udah besar dan tegang. Sekarang cepat masukkan…” ujar mama sambil menarik tanganku.

Mama lalu telentang di tempat tidur sambil membuka lebar pahanya. Tanpa ragu aku naiki tubuh mama. Aku arahkan penisku ke lubang memeknya. Tangan mama membimbing penisku ke lubang memeknya.

“Ayo, Vian.. Masukkan…” ujar mama sambil terus memandang wajahku.

Aku tekan penisku. Lalu terasa kepala penisku memasuki lubang yang basah, licin dan hangat. Lalu batang penisku terasa memasuki sesuatu yang menjepit, yang entah bagaimana aku menjelaskan rasa nikmatnya.. Secara perlahan aku keluarmasukkan penisku di memek mama. Aku cium bibir mama. Mamapun membalas ciuman aku sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi goyangan aku.

“Enak, Vian?” tanya mama.
“Sangat enak, Ma…” jawabku sambil terus menyetubuhi mama. Setelah beberapa menit, aku hentikan gerakan penis aku.
“Kenapa mama mau melakukan ini dengan Vian?” tanyaku. Sambil tersenyum, mata mama kelihatan berkaca-kaca.

“Ngesex Memek Tante Girang”

“Karena mama sayang kamu, Vian…” jawab mama.
“Sangat sayang…” lanjutnya.
“Lagipula saat ini mama memang sedang ingin bersetubuh…” lanjutnya lagi.
Aku terdiam. Tak berapa lama aku kembali menggerakan penis aku menyetubuhi mama.
“Vian juga sangat sayang mama…” ujarku.

“Ohh.. Vian.. Enakk.. Mmhh…” desah mama ketika aku menyetubuhinya makin keras.
“Mama mau keluar…” desah mama lagi.
Tak lama kurasakan tubuh mama mengejang lalu memeluk aku erat-erat. Goyangan pinggul mama makin keras. Lalu..
“Ohh.. Enak sayangg…” desah mama lagi ketika dia mencapai orgasme.

Aku terus menggenjot penisku. Lama-lama kurasakan ada dorongan kuat yang akan keluar dari penis aku. Rasanya sangat kuat. Aku makin keras menggenjot tubuh mama..

“Ma, Vian gak tahann…” ujarku sambil memeluk tubuh mama lalu menekan penisku lebih dalam ke memek mama.
“Keluarin sayang…” ujar mama sambil meremas-remas pantatku.
“Keluarin di dalam aja sayang biar enak…” bisik mama mesra.
Akhirnya, crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mama.
“Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan.

“Terima kasih ya, Ma…” ujar aku sambil mencium bibir mama.
“Lekas berpakaian, Papa kamu sebentar lagi pulang!” kata mama.

Lalu kamipun segera berpakaian. Setengah jam kemudian Papa pulang. Mama dan aku bersikap seperti biasa dan terlihat normal.

Malam harinya, sekitar jam 11 malam, ketika mama dan Papa sudah tidur, aku dan tante Ulfa masih nonton TV. Tante Ulfa memakai kimono. Sesekali aku lihat paha mulusnya ketika kimononya tersingkap. Tapi tidak ada perasaan apa-apa. Karena sudah biasa melihat seperti itu.

Tiba-tiba tante Ulfa bertanya sesuatu yang mengejutkan aku.

cerita sex tante, cerita dewasa tante, cerita mesum tante hot, cerita sex sedarah, ML tante haus sex, memek tante girang
Cerita Sex Berawal Dari Mamah Lanjut Tante Ulfa

”ngapain kamu tadi sore lama-lama berduaan ama mama kamu di kamar?” tanya tante Ulfa.
“Hayo, ngapain..?” tanya tante Ulfa lagi sambil tersenyum.
“Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku.
“Kok lama amat. Sampe lebih dari satu jam,” tanyanya lagi.
“Curigaan amat sih, tante?” kataku sambil tersenyum.
“Tante hanya merasa aneh saja waktu tante denger ada suara-suara yang gimanaa gitu…” ujar tante Ulfa sambil tersenyum. “Ngentot Tante Haus Sex”

“Kayak suara yang lagi enak…” ujar tante Ulfa lagi.
“Udah ah.. Kok ngomongnya ngaco ah…” ujarku sambil bangkit.
“Maaf dong, Vian. Tante becanda kok…” ujar tante Ulfa.
“Kamu mau kemana?” tanya tante Ulfa.
“Mau tidur,” jawabku pendek.

“Temenein tante dong, Vian,” pinta tante.
Aku kembali duduk dikursi di samping tante Ulfa.
“Ada apa sih tante?” tanyaku.
“Tidak ada apa-apa kok. Hanya butuh temen ngobrol saja,” jawab tante Ulfa.
“Kamu sudah punya pacar, Vian?” tanya tante Ulfa.
“Belum tante. Kenapa?” aku balik bertanya.

“Kamu tuh ganteng, tinggi. Tapi kenapa belum punya pacar?” tanya tante lagi.
“Banyak sih yang ngajak jalan, tapi aku tidak mau,” jawabku.
“Apa kamu pernah kissing dengan perempuan, Vian?” tanya tante Ulfa pelan sambil wajahnya didekatkan ke wajahku.
Bibir kami hampir bersentuhan. Aku tak menjawab.
“Ni tante lagi horny kayaknya…” pikir aku.

Tanpa banyak kata, aku cium bibir tante Ulfa. Tante Ulfapun langsung membalas ciumanku dengan hebat. Permainan lidah dan sedotan bibir kami main mainkan.. Sementara tanganku segera masuk ke balik kimono tante Ulfa. Lalu masuk lagi ke dalam BH-nya. Lalu ku remas-remas buah dadanya dengan mesra sambil ujung jari aku memainkan puting susunya. “Ngesex Memek Tante Girang”

“Mmhh..”

Suara tante Ulfa mendesah tertahan karena kami masih tetap berciuman. Tangan tante Ulfapun tidak diam. Tangannya meremas penisku dari luar celana kolorku. penisku langsung tegang.

“Vian, pindah ke kamar tante, yuk?” pinta tante Ulfa.
“Iya tante…” jawabku. Lalu kami segera naik ke loteng ke kamar tante Ulfa.

Setiba di kamar, tante Ulfa dengan tak sabar segera melepas kimono dan BH serta celana dalamnya. Akupun segera melepas semua pakaian di tubuh aku.

“Ayo Vian, tante sudah gak tahan…” ujar tante Ulfa sambil senyum, lalu merebahkan badannya di kasur.

Aku segera menindih tubuh telanjang tante Ulfa. Aku cium bibirnya, pindah ke pipi, leher, lalu turun ke buah dadanya. Aku jilat dan hisap puting susu tante Ulfa sambil meremas buah dada yang satu lagi.

“Ohh.. Mmhh.. Viann.. Kamu pinter amat sih.. Mmhh…” desah tante Ulfa sambil tangannya memegang kepala aku.

Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, tante Ulfa segera melebarkan kakinya mengangkang. memek tante Ulfa bersih tidak berbau. Bulunya hanya sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek tante Ulfa terutama bagian kelentitnya. “Ngentot Tante Haus Sex”

“Ohh.. Sayang.. Enakkhh.. Mmhh.. Terus sayang…” desah tante Ulfa sambil badannya mengejang menahan nikmat.

Tak berapa lama tiba-tiba tante Ulfa mengepitkan kedua pahanya menjepit kepalaku. Tangannya menekan kepalaku ke memeknya.

“Oh, Vian.. Tante keluar.. Nikmat sekali.. Ohh…” desah tante Ulfa.

Aku bangkit, mengusap mulut aku yang basah oleh air memek tante Ulfa, lalu aku tindih badannya dan kucium bibirnya. Tante Ulfa langsung membalas ciumanku dengan mesra.

“Isep dong penis Vian, tante…” pintaku.

Tante Ulfa mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku kangkangi wajah tante Ulfa dan ku sodorkan penisku ke mulutnya. Tante Ulfa langsung menghisap dan menjilati penisku dan mengocok dengan tangannya sambil memejamkan matanya. Sangat enak rasanya. Cara menghisap dan menjilat penisnya lebih pintar dari mama. “Ngentot Tante Haus Sex”

“Udah tante, Vian udah pengen setubuhi tante…” kataku.
Tante Ulfa melepaskan genggamannya, lalu aku arahkan penis aku ke memeknya.
“Ayo, Vian.. Tante sudah tidak tahan…” bisik tante Ulfa.
Lalu, bless.. sleb.. sleb.. sleb.. penisku keluar masuk memek tante Ulfa.
“Vian kamu pinter menyenangkan perempuan. Kamu pandai memberikan kenikmatan…” kata tante ditengah-tengah persetubuhan kami.

“Ah, biasa saja, tante…” ujarku sambil tersenyum lalu ku kecup bibirnya.
Selang beberapa lama, tiba-tiba tante Ulfa mempercepat gerakannya. Kedua tangannya erat mendekap tubuhku.
“Vian, terus setubuhi tante.. Mmhh.. Ohh.. Tante mau keluar.. Ohh.. Ohh. Ohh…” desahnya.

Tak lama tubuhnya mengejang. Pahanya erat menjepit pinggulku. Sementara akau terus memompa penisku di memeknya.

“Tente udah keluar, sayang…” bisik tante Ulfa.
“Kamu hebat.. Kuat…” ujar tante Ulfa.
“Terus setubuhi tante, Vian.. Puaskan diri kamu…” ujarnya lagi.
Tak lama akupun mulai merasakan kalo aku akan segera orgasme. Kupertcepat gerakanku.
“Vian mau keluar, Tante…” kataku. “Ngesex Memek Tante Girang”

“Jangan keluarkan di dalam, sayang…” pinta tante Ulfa.
“Cabut dulu…” ujar tante Ulfa.
“Sini tante isepin…” katanya lagi.

Aku cabut penisku dari memeknya, lalu aku arahkan ke mulutnya. Tante Ulfa lalu menghisap penisku sambil mengocoknya. Tak lama, crott.. crott.. crott.. crott.. Air maniku keluar di dalam mulut tante Ulfa banyak sekali. Aku tekan penisku lebih dalam ke dalam mulut tante Ulfa. Tante Ulfa dengan tenang menelan air maniku sambil terus mengocok penisku. Lalu dia menjilati penisku untuk membersihkan sisa air mani di penisku. Sangat nikmat rasanya besetubuh dengan tante Ulfa.

Aku segera berpakaian. Tante Ulfa juga segera mengenakan kimononya tanpa BH dan celana dalam.
“Kamu hebat, Vian.. Kamu bisa memuaskan tante,” ujar tante Ulfa.
“Kalo tante butuh kamu lagi, kamu mau kan?” tanya tante sambil memeluk aku.
“Kapan saja tante mau, Vian pasti kasih,” kataku sambil mengecup bibirnya.
“Terima kasih, sayang,” ujar tante Ulfa. “Ngesex Memek Tante Girang”

“Vian kembali ke kamar ya, tante? Mau tidur,” kataku.
“Iya, sana tidur,” katanya sambil meremas penisku mesra. Kukecup bibirnya sekali lagi, lalu aku segera keluar.

Besoknya, setelah Papa pergi ke kantor, mama duduk di sampingku waktu aku makan.

“Vian, semalam kamu ngapain di kamar tante Ulfa sampe subuh?” tanya mama mengejutkanku.

Aku terdiam tak bisa berkata apa-apa. Aku sangat takut dimarahi mama. Mama tersenyum. Sambil mencium pipiku, mama berkata, “Jangan sampai yang lain tahu ya, Vian. Mama akan jaga rahasia kalian. Kamu suka tante kamu itu ya?” tanya mama. Plong rasanya perasaanku mendengarnya.

“Iya, Ma.. Vian suka tante Ulfa,” jawabku.
“Baiklah, mama akan pura-pura tidak tahu tentang kalian…” ujar mama.
“Kalian hati-hatilah…” ujar mama lagi.
“Kenapa mama tidak marah,” tanya aku.
“Karena mama pikir kamu sudah dewasa. Bebas melakukan apapun asal mau tanggung jawab,” ujar mama.

“Terima kasih ya, Ma…” kataku.
“Vian sayang mama,” kataku lagi.
“Vian, tante dan Papa kamu sedang keluar.. Mau bantu mama gak?” tanya mama.
“Bantu apa, Ma?” aku balik tanya.
“Mama ingin…” ujar mama sambil mengusap penisku.
“Vian akan lakukan apapun buat mama…” kataku. Mama tersenyum.
“Mama tunggu di kamar ya?” kata mama. Aku mengangguk.. “Ngentot Tante Haus Sex”

Sejak saat itu hingga saat ini aku menikah dan punya 2 anak, aku tetap bersetubuh dengan tante Ulfa kalau ada kesempatan. Walau sudah agak berumur tapi kecantikan dan kemolekan tubuhnya masih tetap menarik. Baik itu di rumah tante Ulfa kalau tidak ada Om, di rumah aku sendiri, ataupun di hotel.

Baca Juga :  Cerita Mesum Angga Pemuas Nafsuku Yang Menggebu

Tamat


Ngentot Ibu Kost Montok Toketnya Besar

$
0
0

Ngentot Ibu Kost Montok Toketnya Besar – Cerita Ngentot Ibu Kost Montok Toketnya Besar | kumpulan cerita dewasa terbaru | kumpulan cerita panas dewasa | cerita seks bergambar – Sudah hampir setahun Zaki tinggal di tempat kost bu Lily. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu bu Lily di pasar.

Waktu itu bu Lily kecopetan, trus teriak dan kebetulan Zaki yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet bu Lily. Trus ngobrol sebentar, kebetulan Zaki lagi cari tempat kost yang baru dan bu Lily mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an bu Lily.

Bu Lily lumayan baik terhadap Zaki, kelewat baik malah, karena sampai saat ini Zaki sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Lily masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Zaki yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Zaki lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan bu Lily.

Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Zaki masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara bu Lily yang manggil,”Zack…Zaki… ada di dalem gak?” Sontak Zaki bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Zaki. Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Lily pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Lily,” Zaki lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Zaki menyahut sedikit teriak,” lagi mandi bu….”
Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Lily jadi dekat,”ya udah mandi aja dulu Zack, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Zaki tadi gak mengunci pintu. “busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir Zaki.

Sekitar lima belas menit Zaki di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Lily bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Lily sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Zaki dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.

Bu Lily tersenyum manis melihat Zaki yang salah tingkah,”lama juga kamu mandi ya Zack…” bu Lily membuka pembicaraan. “pasti bersih banget mandinya ya…” gurau bu Lily sambil sejenak melirik dada bidang Zaki. “ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab Zaki sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur. Bu Lily mendekat dan duduk di samping Zaki, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…”ucap bu Lily. Zaki jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Zaki dengan sedikit memohon.
Bu Lily terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat bu Lily sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.
“ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Zaki hati-hati melihat raut wajah bu Lily yang kurang senang.
“huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh bu Lily dengan nada kesal.
Waduh nampaknya bu Lily lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Zaki. Dengan cepat Zaki menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”
“hhhhh….”bu Lily menghela nafas,”udahlah Zack, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus… aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”
-sedikit penjelasan bahwa bu Lily ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Lily tampaknya udah mulai kesepian nie-
“wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Zaki kikuk
“gak apa-apa Zack, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Zack?” suara bu Lily sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Lily terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Zaki.
“udah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,”Zaki bermaksud menghibur.
“ah kamu Zack… emang ibu masih cantik menurutmu?” bu Lily menatap sendu ke arah Zaki, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya Zaki menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Zaki bisa berbuat sesuatu… busyet… Zaki memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.”
Dengan sedikit gugup Zaki menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Zaki dalam hati. Zaki jadi panik, jangan-jangan bu Lily marah dengan ucapan Zaki. Tapi ternyata Zaki salah, karena bu Lily tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih Zaki bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah bu Lily berubah sedih lagi,”kalo menurutmu Zack, apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Zaki minta penilaian. Terang aja Zaki makin kikuk,”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”
Bu Lily tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang Zaki liat dari mananya bisa bilang begitu?”
Zaki jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”
Bu Lily kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Zaki sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

Nafas Zaki terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Lily, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Zaki mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Lily mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Zaki memperhatikan bahwa bu Lily memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya. Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Zaki beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan bu Lily di paha Zaki yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Zaki. Dengan penuh selidik bu Lily bertanya,”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

Zaki sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Lily,”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”
Tidak ada jawaban dari mulut bu Lily, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Lily makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah. Zaki pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Zaki menyambut bibir merah bu Lily, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, bu Lily menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Zaki, dan dibalas dengan lilitan lidah Zaki sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan Zaki merambat naik ke bahu bu Lily, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Zaki meraba bahu bu Lily sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Zaki meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas bu Lily mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik bu Lily tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Zaki… melingkari pinggang Zaki, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

Uupps…. Zaki tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” Zaki tertunduk tak berani menatap bu Lily sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Lily.

Terlihat bu Lily pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa Zack… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Zack…” tatapan bu Lily terlihat semakin sendu…
“mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kardi juga bisa marah besar bu…” jawab Zaki.

Tanpa menjawab bu Lily bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Zaki terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Lily. Kemudian dengan tenang bu Lily melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Zaki itu nampak gerakan bokong bu Lily naik turun, dan perasaan Zaki semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Lily berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Zaki tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Lily. Sampai bu Lily berdiri dekat di depan Zaki dan berkata,”kamarnya udah di kunci Zack, dan gak ada yang akan mengganggu….”

Zaki tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Lily kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Zaki mendekat dan duduk di samping bu Lily… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Zaki langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Lily yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Zaki, menarik wajah dan langsung melumat bibir Zaki dengan nafsu yang membara. Zaki membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Lily, tangan Zaki meremas payudara montok milik bu Lily. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Lily mendorong lembut badan Zaki, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Zaki mendorong lembut tubuh bu Lily, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur.

Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Zaki melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Zaki menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… ”HHHH…. AHHH….MMMH….”suara bu Lily mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Zaki melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Lily yang menggelinjang kegelian.

Zaki menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Lily, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Lily mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Zaki mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Lily yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama, Zaki menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Lily dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Lily mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Zack….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari bu Lily membuat Zaki semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.
Setelah beberapa menit Zaki mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Lily tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Zack…. Ayo sayang… masukkin Zack… hhhh…mmmmh.” Suara bu Lily ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

Dengan tenang Zaki menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Lily semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Zaki naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Lily yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Zaki dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Zaki amblas sampai setengahnya. Zaki menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Lily,” AHHH….TERUSKAN ZACK….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Zaki memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Zaki bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Lily mencengkam punggung Zaki, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Zaki dan bu Lily. Sesaat Zaki menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Lily memeluk Zaki dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Lily memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan. Sesekali bu Lily memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Zaki lebih dalam. Zaki tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Lily.

Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Lily seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Zaki membalikkan posisi, bu Lily kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Zaki meneruskan pertempuran. “Zack…AHH..AH..AH..UH…TERUS ZACK…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…ZACK….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan bu Lily mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Zaki merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

Zaki menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Zaki kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Lily…. Yang dengan cepat meraih penis Zaki dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Lily mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Zaki membaringkan tubuhnya disamping bu Lily. Terdiam untuk beberapa saat.

Bu Lily bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Zaki. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Zack,” bisik mesra bu Lily di telinga Zaki.

“mmm…baik bu…”belum sempat Zaki menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Lily menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap bu Lily manja.
“iya sayang….” Balas Zaki, senyum manis merekah di bibir seksi bu Lily.

Setelah itu dengan cepat Zaki dan bu Lily merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Zaki, bu Lily berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Zaki sayang.” Sambil berpelukan mesra, Zaki menyanggupi ajakan bu Lily.

Baca Juga :  Tergoda Rayuan Kakak Temanku

Tamat

Mayang Ayam Kampus Haus Sex

$
0
0

Mayang Ayam Kampus Haus Sex – Perkenalkan namaku Johan, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disalah satu universitas terkenal dijakarta. Meski namaku keren, namun aku sangat kecewa sekali dengan sifatku yang sangat pemalu terhadap wanita. Padahal kalau aku sedang mengaca aku lihat aku juga gak jelek-jelek banget, cukuoan untuk seorang cowok, badanku juga atletis, namun kenapa sifat pemalu dan pendiamku hinggap didalam diriku. Hanya kalimat itu yang selalu menjadi beban pikiranku setiap malam.

Meski aku pemalu dan pendiam, aku mempunyai gairah Sex yang sangta tinggi. Aku sering melampiaskannya dengan menonton film-film porno dari Indonesia. Aku selalu membayangkan bagaimana nikmatya setiap adegan film porno yang aku tonton. Dan sesekali aku melampiaskannya dengan mengocok penisku sendiri sampai lama, hingga akhirnya keluarlah pejuhku yang banyak sekali. Cerita Sex

Dari satu teman dekatku dikampus ternyata ada satu cewek yang naksir denganku namun si cewek hanya memendamnya saja karena si cewek gak mau mulai berkenalan lebih dulu. kemudian aku meminta sahabtku untuk memberitahu tentang sicewek tersebut dan aku ingin melihatnya dulu. Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi. Sebut saja namanya Mayang. Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku. Cerita Mesum

Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 7 malam, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja. Cerita Sex Terbaru

Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku. Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan. Cerita Ngentot

“La, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa heran.

“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini..”

“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku.

Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.

“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Mayang rada genit.

Aku pun tidak mau kalah.

“Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?”, gantian aku membalasnya.

“Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada di sini, daripada yang laen..”, jawab Mayang.

Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang dari tadi udah berdiri di samping kran.

“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”, katanya.

Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, penisku mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan penisku kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya. Cerita Sex ABG

Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku. Cerita Sex Ayam Kampus

“Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?”, tanyaku.
“Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja”, jawabnya.

Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Mayang mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku. Cerita Sex DaunMuda

Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan. Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF. Cerita Sex HOT

Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat. Desahan Mayang membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya. Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan memeknya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku. “Cerita Ngentot Ayam Kampus”

“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Mayang.

Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Mayang terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas penisku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat penisku semakin berdenyut- denyut. “Cerita Mesum Ayam Kampus”

Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Mayang mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit. Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot.

Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Mayang menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum. Aku benar-benar menikmati toket Mayang dan aku ingin mengemoti toket Mayang sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Mayang seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri. “Cerita Ngentot Cewek Bispak”

Tangan Mayang mulai membuka ritsleting celana gue dan berusaha mengeluarkan penis gue yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah penis gue menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok. Dia kocok-kocok penis gue, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan penisku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh penisku masuk ke mulutnya yang seksi, penisku sama sekali sudah tak terlihat lagi. “Cerita Dewasa Ayam Kampus”

Lalu dia mulai memaju mundurkan penisku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya. Belum saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Mayang berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Mayang mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Mayang sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung penisku dan menelannya. “Memek Sempit Ayam Kampus”

Mayang kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan celana dalamnya yang berwarna merah. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah memek Mayang yang sangat bersih, berwarna merah muda, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Mayang memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya. Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja. “Ngentot Vagina Ayam Kampus”

Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Mayang tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Mayang benar-benar pandai merawat memeknya. Sungguh beruntung aku. “Ngesex Memek Gadis Bispak”

Aku terus menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Mayang terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.

“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Mayang.

Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja Mayang makin edan reaksinya, membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan. “ML Ditoilet Kampus”

Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin. Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari memeknya. Mayang sempat risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama pada penisku.

Tiba-tiba Mayang mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.

“Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..”, pinta Mayang dengan suara mendesah.

Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.

“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.

Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue turutin saja permintaan Mayang. Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat. Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan penisku ke memeknya. Kuelus-elus dahulu kepala penisku ke bibir memeknya. Kudorong penisku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit. “Ngentot Pacar Ditoilet Kampus”

Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala penisku sudah masuk ke lobang memek Mayang yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya memek perawan. Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Penisku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Mayang sempat tersentak ketika penisku sudah masuk seluruhnya. “Ngentot Memek Ayam Kampus Haus Sex”

“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Mayang sedikit menjerit.

Kutarik penisku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja membiarkan penisku menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Mayang terbiasa menerima penisku. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur. Terasa penisku bergesekan dengan dinding memek yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati. Penisku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini. “Ngecrot Gadis Bispak Haus Sex”

Tampaklah pemandangan indah ketika penisku keluar masuk memek Mayang. Penisku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Mayang semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar. Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.

“Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?”, tanyaku.
“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..”, kata Mayang.

Goyangan pinggul Mayang sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik penisku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Mayang berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku. Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja penisku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima penisku.

Kali ini gerakan Mayang lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat penisku sangat geli luar biasa.. penisku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Mayang, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.

Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari penisku. Cairan itu makin menambah licin dinding memek Mayang. Aku benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Mayang, sungguh aku tak akan melupakannya. Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Mayang bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit kecil. Memek Mayang makin berbusa akibat kocokan penisku.

Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung penisku. Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.

“Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?”, rintihku.
“Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue.. juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh..”, pantatnya menekan penisku dengan kuat.

Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya. Bersamaan dengan itu..

“Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh..”

Penisku menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di memeknya. Mayang berjongkok memegang penisku. Lalu ia menjilat dan mengulum penisku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala penisku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.

Mayang kembali berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Mayang terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Mayang memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil memainkan bagian-bagian sensitif.

Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.Ternyata Mayang mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.

Aku sempat khawatir kalau Mayang hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah, kalaupun Mayang hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.

Selesai mandi aku menyuruh Mayang keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Mayang keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Mayang masih berjalan baik, cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.

Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Mayang itu sebenarnya cewek yang haus Sex. Dia juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om. Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang memeknya.

Baca Juga :  Ngesex Memek Perawan SMP

Cerita Sex Bu Septi Teman Istriku

$
0
0

Cerita Sex Bu Septi Teman Istriku – Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang

Suatu malam hari aku sampai di rumah sekitar jam setengah 7 malam, aku ketemu istriku Nuniek, di teras dan minta dia bikinin kopi. Aku buru-buru masuk kamar mandi yang ada dikamar utamaku, bilang sama dia kalo kebelet pipis, padahal aku mau ngecek kalo ada bekas-bekas lipstick atau apa lainnya dari Bu Henny atau Bu Yanti tadi. Aku mandi air panas dari shower sekitar 10 menit. Badanku jadi segar kembali. Aku lupa enggak bawa handuk jadi keluar dari kamar mandi telanjang. Cerita Sex 2016

Cerita Sex Bu Septi Teman Istriku
Cerita Seks Bu Septi Teman Istriku
Aku sedang cari handuk, istriku masuk ke kamar terus bilang

“Bugil, nich ye. Sini, aku cariin handuk”. Dia ambil handuk, dikasihkan ke aku, tapi tangannya sempat memegang penisku sambil ngomong
“Yang beginian aja koq banyak yang nyari”.
Dheg, aku kaget dalam hati. Apa dia tahu lagi aku menyeleweng? Apa dia tahu hari ini aku masuk hotel sama cewek? Apa Bu Harni udah telepon dia?
Aku masih diam dan takut ketahuan, ketika istriku bilang
“Kopinya udah siap Mas, mumpung masih panas cepat diminum, ada lumpia sama cake juga tuch”.
“Iya, iya”, kataku.

Aku pakai celana pendek dan kaos dan ke ruang keluarga minum kopi dan menikmati snack, sambil baca koran sementara istriku menemani, juga Septi, teman istriku. Sekitar jam 7. 30 aku masuk kamar, bilang mau tidur dulu. Aku betul-betul cape, habis seharian ngerjain 2 perempuan masing-masing 2 kali lagi. Aku terlelap. Cerita Mesum HOT

Aku terbangun ketika merasakan ada tangan halus menggerayangi penisku, aku buka mata eh istriku duduk diranjang dan cepat sekali mencopot celana pendekku sekaligus celana dalam ku dia langsung sedot penisku dia kulum dia jilat-jilat kepala penisku biji pelerku. Cerita Dewasa Terbaru

Ini betul-betul kejutan karena sudah lama sekali dia enggak pernah ngoral aku. Tapi aku juga khawatir jangan-jangan dia mau bikin ngaceng penisku terus memotongnya, karena aku ingat kata-kata dia waktu ngambilin handuk tadi”Yang beginian aja koq banyak yang nyari”.

Aku jadi waspada, tetapi itu enggak terjadi, malah sesudah sekitar 5 menit istriku ngoral penisku, langsung dia buka semua pakaiannya, kaosku juga dibukain dan dia jongkok diatas penisku, nafsu sekali dia, dia pegang dan masukin ke vaginanya, dia main atas menghadapku sekitar 7 menit, ganti posisi membelakangiku tanpa mencabut penisku (persis seperti Bu Yanti tadi siang), dia menurun-naikkan pantatnya kencang sekali, penuh gairah yang enggak biasa-biasanya. Karena rahasia keluarga, aku enggak ceritain detilnya, yang jelas sesudah sekitar 20 menit aku masih bisa keluarin pejuh meski cuma beberapa tetes. Cerita Ngentot Teman Istri

Sesudah selesai, istriku dengan lembut sekali membersihkan penisku, dia sendiri kemudian ke kamar mandi, terus tiduran diatas dadaku, dia elus-elus dadaku, dikecupnya bibirku. Aku sangat heran dengan perlakuannya yang sudah lama sekali enggak dia berikan padaku. Cerita Sex Seru

Akhirnya dia bilang “Mas, aku mau cerita dan minta sesuatu ke Mas. Tapi sangat rahasia, Mas”.
“Ada apa, Niek? Kalo bisa, ya kenapa enggak?”.

Dengan suara lembut akhirnya istriku buka rahasia, kalo dia meminta aku memberikan kehangatan buat Ibu Septi. Bu Septi, teman istriku, usianya 42 th, punya anak 1 dan suaminya lagi tugas belajar diluar negeri sudah 1 th tinggal 1 th lagi. Dulu Septi diajak suaminya ke LN enggak mau, dia memilih ambil MM bidang IT (Information Technology) di satu universitas di Jakarta, dengan izin cuti panjang dari perusahaannya di Solo. Ngesex Teman Istri

Selama di Jakarta, dia banyak tinggal di rumah kami, meski sering bolak balik Jakarta-Solo menengok anaknya yang diasuh orang tua Bu Septi. Aku tahu dia rajin sekali belajar dan cari data dari banyak instansi, juga mengakses internet untuk mendapatkan data maupun pengetahuan IT yang modern dari universitas di Jepang, Amrik juga Inggris. Dia juga sangat rajin senam, fitness maupun BL, beberapa kali aku temanin dia jogging di Senayan. Ngentot Memek Janda

Dia selalu anggun dengan BLazer dan mobil kecil yang dibawanya dari Solo, meskipun dirumah selalu santai dengan pakaian longgar. Memang bodynya aduhai sekali, ditambah kulitnya yang mulus kencang. Payudaranya kelihatan kencang, pinggulnya bagus dan pantat bulat padat. Tapi aku enggak pernah mikirin Bu Septi yang aneh-aneh. Waktu aku kelihatan bengong mendengarkan permintaan istriku, istriku bilang kalo Bu Septi sendiri yang memintanya, sudah beberapa kali dengan pertimbangan2 mendalam.

Bu Septi selama ini mencoba menahan hasrat sexualnya melalui kegiatan-kegiatan belajar, senam, fitness, BL, tapi keinginan bersanggama enggak bisa dihilangkan. Bu Septi onani, tapi enggak puas juga. Waktu suaminya belum ke LN mereka paling sedikit sehari sekali ML. Bu Septi juga punya teman deket selama belajar di Jakarta, dia pikir apa mau ngajak mereka ML. Tapi akhirnya Bu Septi memilih aku, karena dianggap bisa menjaga rahasia, demikian juga istriku, tanpa Bu Septi dan suami serta keluarganya kehilangan nama baik di masyarakat. Istriku sendiri bilang kalo tidak keberatan.

“Itulah Mas, ceritanya. Kalo Mas mau, malam ini aku atur acara sama Ibu Septi. Tapi terus terang tadi aku kerjain Mas, soalnya aku mau duluan sebelum Bu Septi kerjain punya Mas ini”, kata istriku sambil tersenyum nakal sambil memegang penisku.

Aku masih diam saja, enggak percaya sama permintaan yang enggak masuk akal ini, tidur sama Ibu Septi yang sama sekali nonsense menurutku. Petang Hari Dengan Ibu Septi Kami makan bertiga, aku duduk diujung meja dengan istri disebelah kananku dan Ibu Septi disebelah kiriku. Pemandangan biasa sehari-hari. Tapi kali ini, bukan lagi biasa. Aku makan cukup banyak.

Sesudah makan, Ibu Septi mau kupasin mangga, tapi istriku bilang

“Nggak usah Bu, biar aku aja. Ibu temanin Mas aja”.

Kami di meja makan sekitar 30 menit. Kecuali cerita bohong kalo aku cape sekali kena macet dijalan dan banyak kerjaan harus ke Cikarang ngecek inventory disana, aku banyak diam, tapi pikiranku mulai ngebayangin Ibu Septi yang memang cantik, anggun, berwibawa dan sexy, aku bayangin gerakan2nya kalo fitness, kalo senam ringan waktu pantatnya nungging, waktu jogging buah dadanya goyang-goyang. Ibu Septi suka dansa, dia juga bisa tari Jawa. Enggak terasa lutut kaki kiriku menempel ke kaki kanan Bu Septi dibawah meja dan ini mulai menimbulkan sensasi sexual yang menggairahkan.

Sesudah selesai makan, istriku bilang

“Ibu keatas dulu ya, siapin VCD, kita karaoke bareng-bareng. Aku mau benahin ini dulu”, kata istriku yang cepat membersihkan meja dll karena pembantu kami cuman kerja siang hari aja, jadi kami cuma bertiga kalo malam hari.

Istriku memang baik sekali, dia juga siapin vitamin h. n dan i. (nggak boleh sebut merek kan?) supaya aku perkasa, dia tersenyum waktu nyuruh aku minum, mungkin dalam hati dia bilang

“Nih biar kuat, tadi kan cuma ngecret aja”.

Kami bertiga berkaraoke ria di kamar keluarga diatas. Suasana santai yang diciptakan istriku, lagu-lagu yang kami nyanyikan bersama, benar-benar memberikan kelegaan, keriangan dan kedekatan hatiku dengan Bu Septi. Rasa cape-cape hilang semuanya. Aku duduk ditengah diapit Nuniek dan Ibu Septi di sofa besar yang empuk, kadang-kadang berdiri waktu nyanyi, sekali-sekali makan cake dan minum coca cola yang disediakan istriku.

Cerita Seks 2016

Ada sekitar 1 jam acara karaokean ini, terus istriku ngusulin kita melantai aja, dia pilih lagu-lagu berirama walts seperti Tenneese Waltz, The Last Waltz dan sejenisnya. Istriku mula-mula ajak aku dansa, dia seakan demonstasikan didepan Ibu Septi gimana pasangan suami-istri dansa sambil berpelukan erat, pipi menempel, tangan meraba pantat dansa yang pelan merangsang.

Sesudah 3 lagu, kemudian dia suruh aku gantian sama Ibu Septi sambil berbisik

“Sekarang Mas sama Bu Septi ya. Aku ikhlas sekali, Mas”.

Aku enggak perlu lagi menjawabnya, karena aku memang sudah ingin mendekap Ibu Septi. Aku dekatin Septi, aku ajak dia dengan senyum yang Bu Septi balas dengan senyum manis sekali, aku rangkul kemudian langkah kakiku dan Bu Septi mengikuti waltz demi waltz yang enggak terputus, karena udah disetel sama istriku. Awalnya aku belum rapat memeluk Bu Septi, mungkin aku ragu dan dia juga malu-malu, tapi aku mulai merasakan kehangatan tubuh indah ini, body tinggi dengan porsi atletis, lekuk-liku yang artistik sekali, Hemm, Bu Septi memakai parfum yang merangsang seperti yang dipakai Bu Yanti tadi.

Aku yang Cuma pakai celanda pendek dan kaos, juga Bu Septi dengan short ketat dan kaos pendek tanpa beha berpelukan erat dan semakin erat, kepalanya bersandar di bahuku, payudaranya menempel ketat di dadaku, pantatnya yang besar keras aku rapatkan sambil terus aku elus-elus, barangnya yang cembung menempel dipenisku yang keduanya hanya dibatasi celana. detak jantungku bertambah kuat, nafas menderu panas.

Aku lihat istriku udah enggak ada lagi, dia sangat baik memberikan kesempatan kami mereguk kehangatan. Sambil kaki masih mengayun enggak karuan lagi mengikuti irama lagu, aku copot kaosku dan aku juga mencopot kaos ketat Bu Septi. Bukan main Semua cewek hari ini kalah sama Bu Septi, susu Bu Henny kalah besar, payudara Bu Yanti kalah kenyal, juga istriku tentu saja.

Aku masih meneruskan ayunan kaki, tapi bibir ini mulai mencium buah dada Bu Septi hingga dia mengerang, aku kulum pentilnya yang masih kecil (mungkin dulu dia enggak nyusuin anaknya) warnanya kemerahan. Aku enggak tahu lagi apa musik masih mengalun apa enggak, tangan ini mulai meremas buah dada yang indah sekali itu mengelus perutnya yang kecil meraba dan menekan pantatnya yang besar keras aku tempelkan penisku kencang sekali keshort ketatnya yang membentuk cembung karena vaginanya Di atas ada kamar yang cukup besar, ceritasexhot.org aku ayunkan Bu Septi dengan langkah pelan kedalam sambil berpelukan erat, aku hidupkan AC dan aku melantai atau lebih tepat mengadu badan didepan kaca besar.

Aku nikmati tubuh indah melalui kaca, aku rasakan kehangatan nafas Bu Septi, aku hirup wangi tubuhnya wangi wanita yang minta dipuaskan syahwatnya. Bu Septi kelihatan malu waktu melihat dirinya di kaca, dia alihkan pandangan ketempat lain. Aku sengaja lama-lamain kemesraan ini, sekaligus memulihkan kondisiku alias mengembalikan keperkasaan penisku setelah minum vitamin dan obat kuat dari istriku tadi. Ibu Septi pasrah tapi enggak mau pro-aktif, mungkin masih malu, dia biarkan aku berbuat apa saja menggerayangi lekuk-liku tubuhnya dan kemudian melucuti short dan sekaligus celana dalam nya kaki yang indah, paha yang berisi. Aku renggangkan pelukan dan pandang tubuh indah Bu Septi, dia malu.

“Mas, jangan dilihat gitu ach”, sambil dia merebahkan badannya ke aku.
Aku peluk dia, aku cium dan aku balikkan kearah kaca.
“Mas, malu ah Mas”, kata Bu Septi waktu melihat tubuhnya telanjang bulat di kaca.

Tapi aku perkuat rangkulanku sambil meremas buah dadanya, aku cium lehernya dan tanganku yang lain meraba-raba pusat kewanitaannya yang berambut tipis tanganku kuat memegang pahanya aku buka selangkangannya, aku telusuri vaginanya yang kenyal aku elus belahannya.

“Mas. udah Mas.”, kata Bu Septi dan memang aku merasakan cairan hangat keluar dari vaginanya.
“Aku keluar Mas”.

Dia mulai gemetar, lalu aku angkat dia ke ranjang besar. aku rebahkan dan lagi aku raba-raba vaginanya. aku elus itilnya. aku lihat merah sekali. Bu Septi cepat-cepat menutupinya, tapi aku angkat lagi tangannya karena aku mau menikmati pemandangan ‘apem Solo belah tengah’ yang gurih ini. Aku sengaja enggak mau ngoral dia, aku sentuhkan jariku pelan-pelan ke itilnya. Bibir kemaluan Bu Septi semakin basah.

Aku enggak tahan lagi, aku lepas celana pendek dan celana dalamku aku naik ke atas dan aku arahkan penisku yang ngaceng keras itu kelubang kemaluan Bu Septi aku tekan sekali dua kali belum masuk, akhirnya tangan Septi membantu mengarahkan ke lubang kemaluannya yang sempit sekali, dan akhirnya BLees kepala penisku menembus kemaluan Bu Septi yang rapet, sesak rasanya.

Aku maklum vagina Bu Septi udah setahun enggak kemasukan penis jadi kaget tapi senang sekali apalagi tadi aku bilang kepala penisku memang besar meski panjang penisku biasa-biasa aja. Aku sadar siapa yang aku setubuhi, maka aku beraksi gentleman cara halus aku pakai aku tusuk pelan tapi mantap ada mungkin 5 menit ketika Bu Septi berbisik”Mas cape ya? Biar aku yang kerja”.

Bu Septi ambil alih kendali senggama, dia goyangkan pantatnya enggak terlalu cepat, tapi dia kerja dengan tenaga dalamnya otot-otot vaginanya mencengkeram erat penisku memiji-mijit batang kemaluanku, aku betul-betul keenakan, jarang sekali perempuan bisa empot-empot ayam seperti Bu Septi. Istriku pernah coba, tapi enggak lagi sesudah punya anak, beberapa cewek bisa empot-empot ayam, yang terlama dan terkuat aku ingat Mbak Rita cewek Kuningan yang aku pernah aku entotin tiga kali.

Aku enggak perlu keluar banyak energi menyetubuhi Bu Septi, aku naik turunkan penisku pelan-pelan dan dalam-dalam di lubang senggama Bu Septi, sementara empot-empot vaginanya terus mengurut-urut batang penisku sedangkan mulutku menyedot buah dada putih besar bagai hidangan yang harus dinikmati, tangan Bu Septi memelukku erat, tangan kananku meremas bokong dia dan angan kiriku menahan berat badanku. shhssh, sshh. desis Bu Septi terus menerus ada sekitar 10 menit, lalu Bu Septi mengerang”Maas, aku keluar lagi Maas.”.

Aku cium keningnya, bukannya Bu Septi melemah tapi dia pindahkan kedua tanganku dikiri kanan mepet buah dadanya dan tangan dia dua-duanya memegang sandaran ranjang Bu Septi keluarkan tenaga dalam lebih hebat lagi pantat memutar teratur sekali lebih keras dan, empot-empot-empot-empot vagina Bu Septi lebih sering dan lebih kencang memijat-mijat penisku.

“Maas. aduuh.”, Bu Septi orgasme lagi, tapi pantatnya terus berputar dan empot-empotnya enggak berhenti berhenti.

Penisku dengan kuat aku gosokkan kekiri-kanan bibir vaginanya, aku senggol-senggolkan ke itil Bu Dian sementara aku senang sekali pandangin wajah Bu Septi yang merem melek, mulut terbuka agak lebar aku jawab haus gairah Bu Septi dengan tusukan-tusukanku kejantananku, aku penuhin dahaga syahwati Bu Septi dengan sodokan-sodokan kemaluanku yang kuat, aku bikin Bu Septi menggelinjang mengerang penuh nikmat birahi.

“Aah. aah. aahh.”, erangan erotis Bu Septi yang semakin keras sampai akhirnya aku tumpahkan air maniku dalam-dalam ke vagina Bu Septi.
“Mas. Maas. Maas.”, jerit kecil Bu Septi sambil kakinya mancal-mancal dan dia tarik aku, dia gigit leherku.

Airmaniku ternyata cepat direproduksi, cairan kelaki-lakianku banyak masuk ke vagina Bu Septi, pejuh kental hangatku memenuhi hasrat terpendam kewanitaan Bu Septi, dia puas Agak lama aku masih benamkan penisku di vagina Bu Septi, aku enggak mau lepaskan keajaiban bersenggama dengan Bu Septi, begitu juga Septi masih menjepitkan vaginanya kepenisku dengan merapatkan pahanya. Kami berdua diam, tersenyum penuh makna, kemudian Septi meneteskan air mata. Aku hapus airmata itu dan aku berbaring disampingnya, aku belai dia.

Lama juga Bu Septi diam menenangkan diri sebelum dia bangkit, mengecup bibirku dan bilang”Mas tiduran aja, ya”.

Dia masuk ke kamar mandi yang juga ada di lantai atas, dia bersihkan diri sekitar 5 menit dan ke ranjang lagi, membersihkan penisku dengan handuk kecil yang sudah dibasahin, mesra sekali dia perlakuan atau pelayanan dia, sesudah selesai, dia merangkul aku, aku sun keningnya, kami berbaring berpelukan.

“Mas, Mas Hikam betul jaga rahasia ya. Aku cuman percaya sama Mas Hikam dan Mbak Nuniek”.
“OK, sayang. You can trust me”, kataku sambil mempererat dekapanku.

Kami berdua telanjang berpelukan, buah dadanya menempel dadaku, kaki kiriku ditindih kaki kanannya, kaki kananku menindih kaki kirinya. pikiranku melayang-layang penuh kepuasan, janganlah kenikmatan ini berlalu

“Ibu Septi, wanita sempurna cantik, luar dalam, pinter, gesit, pakar di ranjang”, akhirnya aku tertidur – Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Dewasa, cerita Mesum HOT, Cerita Ngentot ABG, Mahasiswi, SPG, Model, Bispak, Tante Girang, Manager, Sekertaris, Bidan, Perawat, Pramugari, Penjaga toko, Kasir Swalayan, Guru, Artis, Pembantu, Janda, Biduan, Perkosaan, Ngesex Memek Perawan.

Baca Juga :  Pengalaman ML Dengan Pacar Kakak

Tamat

Incoming search terms:

Cerita Mesum Angga Pemuas Nafsuku Yang Menggebu

$
0
0

Cerita Mesum Angga Pemuas Nafsuku Yang Menggebu – Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang

Dengan umur yang terpaut sangat jauh sekitar 14 tahun dengan suamiku, maka suamiku tak sanggup lagi melayani nafsuku yang kian menggebu-gebu diumurku yang 34 tahun ini. Dengan TB 170cm BB 58kg Bra 38C aku merasa sangat seksi dan sintal dengan payudara yang membusung besar ke depan dengan pantat njedol ke belakang apalagi perut ramping dan pinggul besar membulat, menambahkan tubuhnya yang bongsor ini semakin bahenol dan montok. Sering kali aku mencari pelampiasan untuk melampiaskan hasrat sex ku yang sangat besar itu, dan dari itulah aku mempunyai laki-laki simpanan yang sanggup memuaskan aku diranjang dan menuntaskan birahi sex ku yang sangat liar itu. Cerita Sex

Tapi sepandai-pandainya aku menyembunyikan laki-laki simpananku, akhirnya suamiku mempergokiku sedang kencan dengan laki-laki simpananku disebuah hotel. Dan sejak sata itulah aku dilarang keluar rumah oleh suamiku. boleh keluar asalakan anakku ataupun suamiku yang mengantarnya. Dan sejak saat itulah birahiku selalu tak tertuntaskanhingga akhirnya aku merasa stress. Cerita Mesum

Angga anak kakak sulungku yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di pagi hari karena dia masuk siang. Siangnya giliran Leni anakku sendiri yang duduk di kelas dua SMA, untuk mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja aktivitas sexku pun terganggu total. Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Memang sih aku bisa masturbasi, tapi kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa menahan diri. Cerita Ngentot

Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan. Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kocokan penis keras laki-laki. Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Leni sudah pergi, dan tinggal Angga yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun. Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup. Cerita Sex Tante

Aku pun segera melorotkan celana dalamku lalu BH didadaku sehingga susu montok besar mancung itu leluasa muntah keluar dan langsung aku menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang vaginaku. vaginaku yang merekah kemerahan ditumbuhi rambut kemaluan yang hitam sangat lebat mulai dari bawah pusar sampai pada vaginaku yang seret ini membentuk segitiga hitam agak keriting. Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Angga, anak kakak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi. Cerita Sex Selingkuh

Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Angga tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku. Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Angga. Tubuh bongsorku yang sintal berjalan dengan buah dada menari-nari ke kanan ke kiri mengikuti langkahku, dengan sesekali kebelai bulu kemaluan vaginaku menambah rangsangan pada Angga kemenakanku itu. Anak kakak sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai tantenya. Cerita Dewasa Tante

Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak itu.Bercintalah dengan Tante, Angga! pintaku sambil mengelus-elus selangkangannya yang sudah tegang.Angga tersenyum,Tante tahu, sejak Angga tinggal disini 6 bulan lalu, Angga sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Angga bercinta dengan TanteAku terperangah mendengar omongannya.Dan sering kalo Tante tidur, Angga telanjangin bagian bawah Tante serta menjilatin kemaluan Tante.Aku tak percaya mendengar perkataan kopanakanku ini.Dan kini dengan senang hati Angga akan kerjai Tante sampai Tante puas!. Cerita Mesum Tante

Angga langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan sedemikian rupa, hanya sanggup mendesahdan menjerit kecil. Ngentot Memek Tante

Puas berciuman, Angga melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku. Kedua puting susuku yang besar coklat kehitaman, dihisap anak itu dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampaimengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Angga. Ciuman Angga berlanjut ke perut, dan diapun berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Angga lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks. Ngesex Tante HOT

Angga tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang vaginaku yang rimbun tertutup bulu kemaluan yang sangat lebat. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut. Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Angga tak peduli, anak itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi.

Cerita Sex Terbaru 2016

Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Angga tersenyum lagi. Dia kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi Tantenya dengan penisnya yang telah tegang.Aaahhhh besar banget penismu, keras berotot panjang lagi, tante suka penis yang begini sahutku takjub keheranan dan gembira karena sebentar lagi vaginaku akan dikocok penis yang gede dan panjang, kira-kira ukurannya panjang 20 cm diameter 4 cm coba bayangin hebat kan. Angga bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya,Tunggu sayang, biar Tante kulum penismu itu sebentar.Angga menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara dia membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap. Cerita Sex HOT

Sekarang kau boleh kocok dan genjot vagina Tante, Adit.. kataku setelah puas mengulum penisnya.Diapun mengangguk, penisnya segera dibimbing menuju lubang vagina yang kemerahan merekah siap menerima tusukan penis besar nikmat itu. Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Angga untuk masuk ke dalam dengan mulus.Ahh.. Adit! aku mendesah saat penis Angga amblas dalam kemaluanku.Angga lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya. Apalagi Angga seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian. Cerita Sex Seru

Berbagai macam posisi diperagakan oleh Angga, mulai dari gaya anjing sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali. Tapi dia belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Angga mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan. Dan saat Angga memeluk dengan erat, saat itu pula air mani membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya. Cerita Sex DaunMuda

Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Angga dengan cairanku sendiri. Angga masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Leni pulang dari sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari keponakanku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku yang begitu besar. Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua.

Baca Juga :  Petualangan Seks Tante Vani

Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Dewasa, Cerita Mesum HOT, Cerita Ngentot ABG, Sedarah, Adik Ipar, Mahasiswi, SPG, Model, Bispak, Tante Girang, Sekertaris, Bidan, Perawat, Pramugari, Penjaga toko, Kasir Swalayan, Guru,  Artis, Pembantu, Biduan, Pelacur, Perkosaan, Ngesex Memek Perawan.

Tamat

Incoming search terms:

Tergoda Rayuan Kakak Temanku

$
0
0

Tergoda Rayuan Kakak Temanku – Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang.

Perkenalkan namaku Ryo, usiaku saat ini 24 tahun. Cerita sexku ini berawal saat aku sering maen kerumah temenku yang bernama Cipto. Temenku ini orangnya baik, suka menolong tapi orangnya cuek. Dia dirumah hanya tinggal berdua dengan kakaknya sendiri karena kedua orangtuanya merantau di Sumatra. kakaknya bernama Tessa, orangnya gak terlalu cantik siih tapi memiliki payudara yang enak dipandang. Tessa mempunyai perawakan berkulit sawomatang, rambut pendek sebahu, tinggi sekitar 160cm, yang menarik adalah payudaranya yang cukup besar, kutafsir sekitar 36B. Cerita Sex

Tessa selalu berpakaian seksi jika sedang berada dirumah. Kadang memakai baju tidur yang sangat menerawang, kadang memakai kaos ketat dengan setelan rok sangat pendek. Tessa pun tanpa risih berpakaian seperti itu di depan teman-teman adiknya. Sikapnya pun sama persis seperti adiknya yaitu sangat cuek banget.  Cerita Dewasa

Suatu malam saat aku sedang bengong dirumah aku berpikiran untuk maen ketempat Cipto, dan akupun langsung beranjak pergi kerumah temenku tersebut. Sampai dirumah Cipto sepi tapi pintu rumahnya terbuka. Lalu aku langsung masuk gitu aja di dalam rumahnya (aku sudah biasa kalo maen rumah Cipto aku langsung masuk gitu aja karena aku sudah sangat akrab dengan Cipto). Sejenak aku kaget melihat Tessa (kakak temanku) hanya menggunakan handuk yang dilipatkan dibadannya, terlihat seperti abis mandi, lalu kusapa Tessa. Cerita Mesum

“Abis mandi ya kak” tanyaku
“Iya niieh” jawabnya
“malam-malam gini kok mandi siih kak” tanyaku kembali
“Iya gpp donk,abisnya gerah banget siih” sahutnya
“Cipto ada kak” aku iseng menanyakan adiknya
“Gak ada, dia dari tadi siang pergi belum pulang” jawab Tessa
Tahu kalo Cipto gak dirumah aku bergegas lekas pamitan untuk pulang.
“yaudah kak aku pulang dulu ya kak”
Tapi jawaban Tessa membuatku kaget.
“Eeehh… ngapain buru-buru pulang, gak mau maen sini dulu” ucap Tessa
“kan Cipto gak ada kak, lalu aku mau ngapain kak” tanyaku membodohi
“Disini dulu aja deeh temenin aku nonton DVD, aku ada film baru hlooo, tapi kalo gak mau ya gak papa siiih” ujar Tessa
“Iya kak aku temenin lagian aku juga gak tau mau kemana ni kak, temen-temen juga pada pergi semua kok”

Lalu aku masuk keruang tengah didepan tv dan Tessa mengambil kepingan DVD dikamarnya. Tak berapa lama Tessa kembali dari kamar tapi Aku sangat kaget sekali melihat Tessa masih menggunakan handuk dan tidak ganti baju, lalu aku bertanya. Cerita Ngentot

“Kakak gak ganti baju”
“Gak ahh panas” jawabnya manja

Aku berucap dalam hati, gilak mana tahan kalo situasinya seperti ini, nonton DVD bareng sama cewek yang hanya menggunakan pelindung handuk saja. Tanpa lama penisku langsung terasa sangat kencang. Kemudian Tessa menunduk memasukan kaset DVD tersebut. Aduhaaaaiiii indahnya terlihat jelas pemandangan yang sangat menarik pantat putih mulus terpampang jelas didepan kedua mataku. Akupun tak kuasa menahan, penisku langsung menjulang keras sekali tapi aku berusaha menutupinya dengan bantal sofa. Cerita Sex Terbaru

“jangan ngintip hlo Ren” ucap Tessa
Dengan tergagap gagapakupun menjawab “ eenn…eeennn….gggaaaaak kok kak”
“lha terus kenapa itunya ditutupi pake bantal” ucap Tessa
Akupun dengan gagap menjawab “eeenn…eennn…gaaak papa kok kak”
“Beneran gak pap” goda Tessa
“iyha kak beneran gak pap kok”jawabku dengan menahan penisku yang udh sangat tegang

Setelah Tessa selesai memasukkan kaset DVD nya tersebut munculah sebuah film yang membuat aku kaget. Ternyata film tersebut adalah film porno. “Oooohhh my good” ucapku dalam hati. Lalu Tessapun berkata.

“biasa aja Ren, gak papa kok, kamu juga sering nonton film kayak gini kan”???
“ kadang-kadang siiih kak kalo lagi pengen” jawabku
“lha terus kalo pengen terus kamu ngapain Ren”
“Ya gak ngapa-ngapain kak orang aku juga jomblo kok kak jadi kalo habis nonton ya udh selesai gitu ja kak” jawabku membodohi dan sok lugu
“kamu mau nggak kayak gitu sama aku” ajak Tessa sambil menunjuk film tersebut
“Aaaahhh kakak bias aja, masak iyha kakak mau seperti ……”

Belum selesai aku menjawab Tessa pun langsung mencium bibirku, awalnya aku kaget dan akhirnya akupun membalas ciuman Tessa. Kami saling berpagutan, lidah Tessa mulai ngajak bergerilya kerongga mulutku, akupun meladeninya. Semakin lama kita ciuman semakin bergairah ciuman Tessa. Tangan Tessa pun tak bias diam, Tessa langsung memegang kemaluanku yang sudah tegang. Diremas-remasnya penisku, dan akupun mulai menciumi leher Tessa, merambat sampai belakang telinga, sampai dibelakang telinga ternyata Tessa mendesah (kini aku temukan titik lemah Tessa,ucapku dalam hati). Tingkah Tessa makin gak karuan, Tessa langsung membuka celana dan celana dalamku dan munculah penisku yang sudah tegang sedari tadi. Langsung saja Tessa mengulum penisku dengan lahapnya. Akupun mendesah kenikmatan “Oooohhhhh….Kak….Nikmat….Kak…..” . Tessapun dengan ganas terus mengulum penisku. Cerita Sex ABG

4 menit berselang aku menarik Tessa dan mendudukannya disofa, aku membuka handuk penutup tubuhnya itu dan membuka lebar-lebar kedua paha Tessa. Terlihat memek yang sangat bagus sekali, utih, bersih dengan rambut yang berbentuk segitiga menghiasi vagina Tessa. Langsung saja aku menjilati klitoris Tessa dan Tessa pun mendesah tanda Tessa menikmatinya. Aku terus menjilati memeknya yang ranum itu, lidahku mulai masuk dalam vagina Tessa “Oooouuuuggghhhhh….Reeennn….teeeerruuuusss…Reeeennn….Niiiiikkk…Maaatttt… Ren… Tessa mendesah saat kujilati vaginanya. Sambil menjilati klitoris Tessa jarikupun kumasukan dalam vaginanya sambil kutusuk maju mundurkan dan Tessapun mengerang kenikmatan. 3 menit sudah aku menjilati vagina Tessa terasa tubuh Tessa bergetar dan “AAArrrrrrrggghhhh….aku…keluar..Reeeen….” ucap Tessa. Tessa orgasme untuk yang pertama. Aku rasakan ada cairan yang keluar dari vagianya. Rasanya asiin asiiin gimana gitu,nikmat siih pikirku.

Cerita Sex 2016

Kemudian aku berdiri dan mengarahkan penisku ke bibir memeknya yang sudah basah itu, dan tak pakai sulit akhirnya kontolkupun Masuk “Blllleeeeeesssssss” penisku masuk semua kedalam memek Tessa. Tessapun mendesah “Aaaahhhh….Enak…Reen…Yang cepet Reeen” kata Tessa. Akupun langsung bergerak dengan cepat memaju mundurkan penisku. Desahan demi desahan keluar dari mulut Tessa. Aku semakin bersemangat memompanya. Sambil terus memompa aku melihat wajah puas terliahat diwajah Tessa. Cerita Sex DaunMuda

5 menit sudah aku diatas Tessa memompanya dari atas kemudian aku membalikkan tubuh Tessa. Kali ini aku membuat Tessa nungging dan langsung aku masukan penisku kedalam memek sempit Tessa. Kosodok memek Tessa secara keras sampai terdengar “Plluuuuuk…Plluuuuuk….Pluuukk” suara tubuh kita yang saling beradu. Tessa pun mengerang kenikmatan “Oooouuuggghhh…..Reeen…kamu…sangat…hebat….puasiiin aku Reeen” kata-kata yang terucap dari mulut Tessa. Birahiku semakin meningkat, aku terus memompanya dari belakang. 5 menit sudah aku memompa Tessa dari belakang desahan Tessa semakin keras “Ougghh…Ouugghh…Ouugghh…” kurasakan cairan membasahi penisku. Ternyata Tessa orgasme untuk yang kedua kalinya.  Cerita Sex Seru

Sesaat aku cabut penisku dari memek Tessa dan menyodorkannya kemulut Tessa. Tessapun mengulum penisku kembali. Tak lama Tessa mengulum penisku aku kembali memasukan penisku ke memeknya. Kumaju mundurkan dengan cepat penisku, semakin kupercepat dan sampailah badanku merasa melayang terasa sampai diujung kepala tanda aku akan orgasme lalu kucabut penisku dan mengarahkannya ke perut Tessa… Cerita Sex Perawan

“croooot…crooottt….crooot…crroooottt….crroottttt” spermaku muncrat dengan banyaknya membanjiri perut Tessa. Akupun terkulai lemas, aku mencium bibir Tessa sambil tidur disamping Tessa dengan nafas yang terengah-engah. Tessa mengambil tisu dan membersihkan spermaku yang ada di perutnya. Kemudian kami bersantai sejenak dan Tessapun berbisik. Cerita Sex HOT

“Makasih ya Ren,kamu udah puasin aku” ucap Tessa
“Iyha sama-sama kak,aku juga puas kok kak” jawabku
“kapan-kapan kita main beginian lagi ya Ren” ajak Tessa
“Iyha kak, tapi aku gak mau main disini kak takut ketahuan Cipto” jawabku
“hahaha,,iya gampang nanti,kita kan bias keluar mencari tempat yang nyaman kan, gak usah kuatir deeh Ren” jawab Tessa dengan tertawa
“OKE..deeh kak” jawabku sambil mengecup bibir Tessa.

Baca Juga :  Tante Ku Memang Nakal

Tak lama akupun memakai pakaianku dan aku langsung pulang dengan rasa yang sangat bahagia dan puas sekali. Setelah itu aku dan Tessa (kakak temanku Cipto) sering ketemu diluar untuk melakukan kembali hubungan intim. Ternyata Tessa adalah cewek yang hyper sex, dia sering masturbasi sendiri kalo sedang sange dirumah. Semua itu aku ketahui setelah beberapa kali melakukan hubungan intim dan Tessa pun bercerita tentang kebiasaanya. Kejadian seperti ini masih berlangsung sampai sekarang cerita ini kutulis.

Tamat

Incoming search terms:

Ngesex Memek Perawan SMP

$
0
0

Ngesex Memek Perawan SMP – Cerita Sex Dewasa – Cerita Sex, Cerita Sex Mesum, Cerita Sex Telanjang, Cerita Sex Bugil, Cerita Sex Bispak, Cerita Sex Hot, Cerita Sex Binal, Cerita Sex Abg. Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang

Keluargaku tergolong orang yang sedang-sedang saja, tapi masih bisa dibilang kecukupanlaah tapi tidak kaya. Aku adalah anak laki-laki satunya dari 5 bersaudara. Aku anak nomer 3 dari 5 anak anak orang tuaku. Ayahku bekerja sebagai PNS di kantor kecamtan tempat aku tinggal dan ibuku hanya seorang penjual kebutuhan makanan pokok dipasar. aku tinggal di suatu desa yang berdaerah di Magelang. waktu itu Kakak pertamaku baru SMA kelas 3, kakak kedua ku baru 3 SMP, sementara aku kelas 1 SMP dan adik-akikku yang satunya masih sd dan yang satunya masih kecil. Aku sama kakak kedua satu sekolahan jadi kita selalu berangkat bersama. Cerita Sex

Bisa dibilang kalo aku ini anak yang agak nakal. Saat SMP pun aku sudah merokok ya walaupun masih mumpet-mumpet. Dan yang lebih parahnya lagi aku ini termasuk anak yang gila dengan sex. Aku sering nonton film BF baik lewat HP maupun kadang-kadang aku meminjam kaset VCD porno. Aku sangat berhasrat ingin mempraktekan apa yang sering aku lihat, tapi aku tidak bisa. Karena saat itu aku masih dilarang pacaran oleh orang tuaku karena umurku masih kecil. Umurku saat itu baru 13 tahun. Aku termasuk anak yang tidak jelek tapi juga gak ganteng, tapi aku mempunyai bakat dalam semua bidang olah raga tapi yang paling aku sukai saat itu adalah Volly. Tapi aku tidak menjadikan volley ini sebagai olah raga  murni tapi aku menjadi bakat volley ku ini sebagai sarana untuk mendapatkan uang. Cerita Dewasa

Sampai suatu saat ada seorang cewek yang tau kalo aku volly dengan taruhan. Saat aku bermain volly sekilas aku melihat cewek itu memperhatikanku. Cewek itu namanya Kisara, dia senagkatanku tapi berbeda kelas. Kisara orangnya cantik, tinggi, tubuhnya langsing. Dia termasuk cewek cantik dalam sekolahanku. Tapi aku tetep focus pada volly ku ini. 15 menit sesudah volly dengan kemenanganku aku lantas menuju kantik untuk membeli minum. Tak lama aku dikantin tiba tiba Kisara nyamperin aku, dia memanggilku karena saat itu aku sedang dengan teman-temanku. Oohh ya aku lupa ngasih tau, namaku Tomi. Cerita Mesum

“Tomi, bisa ngomong sebentar” ujar Kisara
“Emang ada apa kis, kok tumben kamu mencari kau” jawabku
“gak papa kok, bisa gak, kalo gak bisa yaudah aku pergi saja” sahut Kisara dengan seakan dia akan pergi

“Eeeehh…iya bisa kok” lantas aq langsung nyamperin Kisara
“Ada apa kis” tanyaku
“Kamu tadi volley itu taruhan ya” Tanya Kisara
“Kok kamu tau, siapa yang ngomong” jawabku
“Aaahhh gak perlu kamu tau siapa yang ngomong, bener atau enggak” Tanya Kisara
“Iyha bener, terus kalo bener aku taruhan kenapa”?? jawabku menantang
“Aku akan ngelaporin kamu keorang tuamu kalo kamu sering maen volley taruhan saat sekolah” Kisara menggetakku

“Eeeehhh..jangan donk kis, nanti aku bisa dimarahin sama ortuku” jawabku memohon
“Makanya sekarang aku peringatkan, kalau maen volley lagi jangan pake taruhan, kalau enggak mau nurut aku akan member tahu orang tua kamu” Kisara menasehatiku
“Iyha deeh kis aku gak akan taruhan lagi. Kamu kok baik sama aku kayak gini emang kenapa kis” tanyaku sambil menatap matanya.

Kisara tidak menjawab lantas meninggalkanku gitu aja. Aaaaahh….dasar cewek aneh pikirku Perlu diketahui kalo Kisara itu adalah tetangga sebelah rumahku meskipun agak jauh ya sekitar 500 meteran lah dari rumahku. Kadang-kadang kita juga berangkat sekolah bersama. Kisara termasuk keluarga yang lumayan kaya. Ayahnya mempunyai usaha jual beli sepeda motor, dan ibunya adalah seorang pegawai negri di kabupaten. Karena perbedaan derajat kita jadi aku menganggapnya biasa saja, karena aku berpikran tidak mungkin Kisara mau sama aku. Walau kadang kadang aku juga menggodanya dan Kisarapun malu malu. Biasa anak kecil ya begitulah, masih malu malu. Cerita Ngentot

Sejak Kisara menegurku waktu disekolah saat itu akumempunyai rasa yang berbeda dengan Kisara. Rasa Cinta monyet pikirku. Lalu aku menemui Devi teman dekat Kisara, lalu aku meminta nomer HP nya ( saat itu belum ada Blackberry jadi aku meminta nomer HP-nya) dan Devipun ngasih aku nomernya tapi aku berpean apda Devi agar tidak memberitahu dita kalau aku meminta nomernya ( biasa anak kecil masih jaim ). Malamnya aku iseng sms Kisara, dalam sms ku aku hanya menulis “Haaaiiii”, Kisara pun tidak membalasnya. 5 menit aku tunggu Kisara tetap tak membalasnya, lalu aku sms lagi “Sombong banget siih Neng”. Naah sms ku yang kedua ini akhirnya dibalas oleh Kisara “Kamu siapa, kok ngatain aku sombong, emang kamu kenal sama aku” bls rina dengan judes. Cerita Sex ABG

Setelah Kisara membalas judes akupun tak membalasnya, aku berniat untuk membuat penasaran dia. Keesokan harinya saat sekolah saat kami bertemu juga biasa saja tapi kalau aku Tanya tentang kenapa kemaren kamu “Care” denganku kayak gitu Kisara masih tak menjawab dan langsung pergi. Hal itu semakin membuat aku penasaran. Malam harinya aku sms Kisara lagi, sama seperti kemaren “Haaaiiiii” tapi kali ini Kisara langsung membalsnya “kamu siapa, tolong dijawab, kalau kamu emang kenal denganku” balasan sms Kisara. Cerita Sex Perawan

Karena balasannya baik gak judes seperti kemarenmalam akhirnya aku membalasnya jujur “Ini aku Tomi Kis,hehehe” bls smsku.

“Oooalaah ini kamu to Tom, tak kirain siapa” bls Kisara.

“hehe,,,iyha kis ini aku Tomi, kamu lagi apa kis” balasku kembali.

“lagi tiduran aja ni tom, kamu sendiri lagi apa tom?? Eeehh kenapa kamu sms aku ngatain aku sombong tom??” bls Kisara.

“sama aku juga lagi tiduran sambil nonton TV kis, hehehe…abisnya kemaren smsku yang pertama gak kamu balas kok, maaf ya rim” balasku.

“lha aku gak tau nomer siapa makanya aku gak balas tom,aku orangnya gitu kalau gak kenal sms yang sms aku males balesnya” bls Kisara. “Owwh begitu ya, aku minta maaf ya karena kau kemaren udh ngatain kamu sombong rim. Eeehh kamu udah makan belum rim?? Jangan lupa nomerku di save ya rim” balasku. “Iyha gak papa kok tom,makanya kalau sms itu dikasih nama biar tau. Aku udah makan kok, kamu udah belum tom” balas Tanya Kisara. “Iyha Kisara,,aku juga udah ko kis, eehh kemaren kenapa kamu care gitu sama aku kis” tanyaku yang masih penasaran. Kembali lag isms ku yang menanyakan tentang waktu itu gak dibalas lagi. Aku semakin dibuat penasaran, kenapa kalau ditanya tentang itu gak pernah dijawab. Aku bertekad untuk kapan kapan aku akan mengajak dia keluar dan aku akan menanyakannya lagi, mungkin kalau berdua dan bertemu langsung Kisara akan jawab. Cerita Sex Seru

Siang harinya setelah pulang sekolah aku sms Kisara “Kisara kamu lagi apa?? Kamu ada acara gak??”. “Enggak ada kok tom, emang kenapa tom”??. “Aku ingin ngajak kamu maen rim,gmn kamu mau gak??”balasku. “maen kemana tom?? Tapi aku gak bisa sampai sore tom, soalnya aku nanti sore ada les” balas Kisara. “Minum es buah aja kok, Cuma sebentar kis, setelah itu kita langsung pulang. Aku jemput kamu sekarang ya kis???”balasku bahagia. “Iyha tom” balas singkat Kisara.

Akupun langung menuju rumah Kisara yang hanya berjarak 500 meteran saja jd kn gak lama. Aku sampai didepan rumah Kisara yang cukup besar itu ternyata Kisara sudah menuggu didepan rumah. Langsung saja Kisara membonceng motor Honda 70 ku yang jadul. Tak kusangka saat menuju es campur Kisara berpegangan erat memeluk perutku, aku kaget, seketika juga langsung penisku berdiri tegang, tapi aku berusaha menahannya, agar Kisara gak tahu.

Cerita Sex Terbaru 2016

Sampai tempat penjual es campur itu, kita ngobrol-ngobrol seperti biasa. Aku Tanya kesana sini, kemana mana panjang lebar dan sampailah aku kembali menanyakan kejadian waktu itu saat disekolahaan.

“kamu setiap aku Tanya soal waktu disekolahan waktu itu kenapa kamu tidak menjawan kis, kenpa toh” tanyaku.

“Eeeemmmm…kamu beneran mau tau kenapa ya tom”jawab rina menggodaku.

“Iyha beneran mau tahu lah kis, kalau aku gak mau tahu ngapain aku Tanya terus sama kamu kis, kamu itu aneh” jawabku.

“Begini tom, aku care sama kamu, mau ngasih tau kamu, marah marah kalau kamu salah semua itu karena aku suka sama kamu tom” balas Kisara pelan.

Tiba tiba sejenak aku diam dengan wajah yang kemerahan.

“kamu ngomong gitu beneran kis??” tanayaku lagi.

“Iyha beneran laah tom, ngapain kalo aku gak beneran suka sama kamu aku sampai mau kamu ajak keluar”jawab Kisara.

“Sebenarnya aku juga sudah suka sama kamu dari dulu kis, tapi aku gak berani ngomong karena kamu terlalu lebih segala-galanya kis. Berarti kamu mau jadi pacar aku kan kis??” jawabku pelan.

“Iyha Tom, aku mau jadi pacar kamu, tapi janji kamu akan perhatian sama aku” jawab Kisara minta janji. “Iyha rim aku akan selalu perhatian sama kamu, selalu sayang sama kamu rim”.

Hari itu kita pun jadian sebagai seorang kekasih. Semenjak jadian kita berangkat sekolah bersama, disekolahan selalu bersama, setiap malam selalu sms’an, bahagia rasanya dalam hati ini. Setelah seminggu lebih kita berpacaran, saat aku maen kerumahnya yang selalu sepi karena kedua orangtuanya yang selalu sibuk, lantas aku mencoba kadang mencium pipi Kisara sambil tersenyum,Kisara pun membalas dengan senyuman. “Ngentot Memek Perawan”

Keadaan yang sepi membuat berhasrat untuk mencoba yang lainnya. Saat Kisara tiduran diatas kakiku,  langsung saja aku beranikan diri mencium bibir Kisara, Kisara diam dan memandangku, entah setan apa yang ada diotakku ini, saat Kisara memandangku aku langsung melumat bibir  Kisara, tapi tak kusangka ternyata Kisara membalas lumatanku itu, dia membalas seranganku kebibirnya. Lidahnya juga bermain dimulutku. Ternyata dia lincah juga pikirku dalam hati. Lama sekitar 10 menit kita berciuman akhirnya kita kembali bersantai ngobrol aja. Waktu menunjukan sudah sore, akupun segera pulang.

Hari-hari selanjutnya selalu kita lalui seperti itu, saat aku maen dirumahnya kita selalu berciuman karena pada saat itu aku hanya berani menciumnya gak berani ngapa-ngapain. Sekitar sebulan lebih aku hanya berani sebatas ciuman saja. Setelah satu bulan lebih aku berpacaran dengan Kisara, aku baru mulai berani pegang payudaranya, Kisara pun membiarkannya saja. Setelah itu sampai suatu hari aku mengajaknya maen kerumahku. “Ngesex Perawan HOT”

Saat itu rumahku sepi, keluargaku sedang pergi kekota. Setelah pulang sekolah dan Kisara sudah ganti baju lalu dia datang kerumahku. “Pada kemana tom kok sepi rumahmu”Tanya Kisara. “pada kekota rim, gak tau ngapain, aku sampai dirumah udah sepi kok, makanya aku meminta kamu untuk maen kerumaku” jawabku sambil senyum. “lha emangnya kenapa tom??” Tanya Kisara. “kalau rumahku sepi kan kita jadi punya waktu yang banyak buwat bermesraan rim,hehe”jawabku sambil tersenyum. “Ahhh kamu ini aneh aneh aja tom, biasanya gimana aja” jawab Kisara sambil senyum juga. Langsung saja kutarik tangan Kisara dan langsung kucium bibir mungil Kisara, kita saling berpagutan. Tangankupun sudah meremas-rems payudara Kisara, walaupun baru dari luar kaosnya. Lama kita berciuman tanganku pun masuk kedalam kaos Kisara, lalau aku tangankupun menerobos masuk BH yang dipakai Kisara.

Aku rasakan kenyal banget payudara Kisara yang sedang ini dan tersa semakin mengeras. Aku pilin-pilin putting Kisara dari dalam kaosnya sambil kita terus berciuman. Sejenak Kisara melepaskan ciumanya dan merintih “Aaaahhhh…Tooom…Sakitt…Pelan-pelan saja ya” rintih Kisara. Akupun sedikit mengendorkan tangankuyang memilin putingnya. Kita kembali berpagutan dan terus ku pilin putingnya.

15 menit sudah kita berciuman dan kupilin putingnya, lalu aku menggendong Kisara masuk kamarku. Sampai dikamar aku menidurkannya dan kembali kita berciuman, kali ini tanganku  langsung menuju vaginanya, aku elus elus vaginanya dari luar celana dalamnya karena waktu itu Kisara menggunakan rok jadi lebih mudah. Pertama tangan Kisara menahanku, tapi aku terus berontak, aku terus menciumi bibir Kisara dengan ganasnya sambil terus kutekan vaginanya sampai “Oooouuuuhhhh…..Ouuuuhhhh…” rintih Kisara.

Kali ini tangan Kisara sudah tidak menahanku lagi, aku terus menekan nekan bibir vagina Kisara. Terus kita berciuman tangan Kisara aku pegang dan aku arahkan ke penisku yang sedari tadi sudah sangat tegang sampai keluar dari celana dalamku. Kisara memegangnya tapi dia hanya sekedar memegang saja. Tanganku kembali ke vagina Kisara, kali ini aku berusaha menyelipkan tanganku masuk kedalam celana dalam putih yang dia kenakan. Aku merasakan ada sebuah gundukan kecil tanpa ada bulunya. Apakah ini yang namanya vagina karena baru kali ini aku memegangnya secara langsung.

Tak berapa lama aku menyingkapkan kaos Kisara dan menciumi putting rim kadang kadang juga aku sedot putingnya. Putting Kisara sangat indah warnanya merah agak ke pink yang sudah mengeras. Sambil aku melumat payudara Kisara tanganku membuka resleting celanaku dan menurunkan sedikit celana ku dan juga celana dalamku agar Kisara bisa memegangnya dengan langsung dan bebas.

Kupegang tangan Kisara dan kuarahkan menuju penisnya dan akhirnya terpeganglah sudah penisku oleh Kisara. Aku ajarkan tangan Kisara agar menaik turunkan tangannya yang sedari memegang penisku. “Aaaahhh…Nikmat banget rasanya”. Tangan Kisara sudah di penisku tanganku pun kembali menggogohi vagina Kisara yang ternyata sekarang sudah mulai basah. Jari jri tanganku terus mencolek colek klitoris Kisara, erangan demi erangan pun keluar dari mulut Kisara.

“Aaaahhh….Niiikk…Maaaattt….” desah Kisara.

5 menit sudah aku melumat putting dan mencolek klitoris Kisara lalu aku membuka celana dalam putih Kisara, lalu kuarahkan penisku didepan vagianya Kisara. Sungguh dangat indah vagina Kisara, putih bersih tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun, bibir vagina yang masih merah membuat birahiku semakin naik. Awalnya Kisara gak mau nglakuin ini, tapi setelah aku meyakinkan Kisara sebentar akhirnya Kisarapun mau dengan janji kalau aku akan selalu setia sama dia, dan akupun mengiyakan nya. Dengan masih memakai celana dan Kisara pun masih menggunakan rok nya aku memasukkan penisku ke vaginanya. “Pelan pelan ya sayang” ucap Kisara sesaat akumau memasukan penisku.

“iyha saying” jawabku sambil aku memasukkan penisku. Terasa sangat sulit banget kepala penisku masuk ke memek Kisara “Aaaaahhhh….” Kisara sudah mendesah. Lalu akupun tak kurang akal, aku mengambil sedikit air liurku dan aku oleskan ke kepala penisku untuk membuat licin. Dan akhirnya kepala penisku pun masuk “Oooooouuuuhhhhhhhh…..” desah Kisara panjang. Pelan pelan aku memasukan penisku dan akhirnya “Bleeeessshhhhh….” Masuklah semua penisku kedalam liang vagina Kisara disertai dengan rintihan panjang Kisara “Ooouuuuuhhhhh….Oooouuuuuhhhh…..”. Saat semua penisku masuk vagina Kisara terasa ada suatu cairan keluar dan saat kulihat ternyata darah.

Darah perawan Kisara mengalir, sejenak aku berhenti. Setelah beberapa detik aku melanjutkan memompa Kisara dengan perlahan. Desahan Kisara tak pernah berhenti, setiap genjotan yang aku lakukan Kisara terus mendesah kenikmatan “Ouuuhhhh…Aaaahhh…OOuuuhhhh…Aaahhhh…Sayaaaaaang…”. “Aaaaahhhh…Ooouuuhhh….”. desahan Kisara disamping kupingku membuat aku semakin bersemakin memompanya. Semakin lama semakin keras aku memompanya.

10 menit sudah aku memompa Kisara akhirnya aku merasakan kalau aku akan keluar, segeralah kutarik penisku dari memek Kisara dan kukocok sebentar dan akhirnya “Crooottthhh…..Crroooottthhh…Crrrooottthhh…Crrrooooootttthhhh….. spermaku nyemprot bnyak banget di perut Kisara bahkan sampai payudara Kisara. Banyak banget spermaku yang keluar.

Akjpun terkulai lemas, aku tiduran disamping Kisara yang juga measakan sangat lelah. Sejenak kita hanya saling diam. Dalam keadaan yang berlumpuran spermaku aku berucap lirih ditelinga Kisara “I Love You Sayang” dan sambil tersenyum Kisara juga membalasnya “I Love You Too Sayang” lanjut aku mencium bibir Kisara sebentar. Lalu Kisara menyuruhku mengambilkan tisu, dan akupun mengambilkanya. Setelah tubuh Kisara bersih kita keruang tamu untuk sejenak ngobroldan akhirnya aku mengajak keluar Kisara untuk makan.

Setelah kejadian siang itu aku dan Kisara semakin mesra, disekolahan pun kita selalu bersama terus saat jam istirahat. Dan minggu-minggu, bula-bulan dan tahun mendatang jika suasana memungkinkan kita kembali melakukannya. Sampai saat kita memasuki SMA, disinlah kita mulai berpisah sekolahan, aku dan Kisara tidak satu sekolahan. Hal itulah yang menbuat hubungan kita semakin jauh dan kahirnya kita putus.

Baca Juga :  Cerita Sex Nikmatnya Mencumbu Dina

Tamat

Incoming search terms:

Cerita Sex Perkosa ABG Baru Menikah

$
0
0

Cerita Sex Perkosa ABG Baru Menikah – Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang

Minggu kemarin aku mempunyai tetangga baru yang tinggal disamping rumahku. Setelah aku tanya-tanya ternyata yang pindah disamping rumahku tersebut adalah pasnagan suami istri yang baru saja menikah. Yang laki-laki namanya Nisfi umurnya sekitar 35 tahunan dan yang wanita namanya Diah umurnya sekitar 24 tahunan. Ketika aku pertama melihat mereka berdua aku sudah mengetahui kalau jarak umur antara mereka berdua sangat jauh, terlihat dari wajah laki-lakinya yang sudah menua.

Cerita Sex 2016 – Namun aku sangat tertarik sekali dengan wanitanya yang bernama Diah tersebut. Dia sudah muda, cantik, dan juga memiliki tubuhyang sangat aduhai dengan postur tinggi sekitar 167cm, berat badan 57kg, dan tubunya dihiasidengan buah dada yang lumayan besar sekitar 36B dan juga pntatnya yang sangat menggoda, tidak terlalu besar namun terlihat sangat padat dan berisi. Sungguh aku sangat nafsu pada Diah.

Entah mengapa, tiba-tiba saja muncul pertanyaan nakal di otakku. Apakah Istri seperti itu memang memiliki kesetiaan yang benar-benar tulus dan jauh dari pikiran macam-macam terhadap suaminya? Sebutlah misalnya berhayal pada suatu ketika bisa melakukan petualangan seksual dengan lelaki lain?

Apakah seorang istri seperti itu mampu bertahan dari godaan seks yang kuat, jika pada suatu ketika, dia terposisikan secara paksa kepada suatu kondisi yang memungkinkannya bermain seks dengan pria lain? Apakah dalam situasi seperti itu, dia akan melawan, menolak secara total meski keselamatannya terancam? Atau apakah dia justru melihatnya sebagai peluang untuk dimanfaatkan, dengan dalih ketidakberdayaan karena berada dibawah ancaman? Pertanyaan-pertanyaan itu, secara kuat menyelimuti otak dudaku yang memang kotor dan suka berhayal tentang penyimpangan seksual. Cerita Mesum HOT

Sekaligus juga akhirnya melahirkan sebuah rencana biadab, yang jelas sarat dengan resiko dosa dan hukum yang berat. Aku ingin memperkosa Diah! Wuah! Tapi itulah memang tekad yang terbangun kuat di otak binatangku. Sesuatu yang membuatmu mulai hari itu, secara diam-diam melakukan pengamatan dan penelitian intensif terhadap pasangan suami istri muda tersebut. Kuamati, kapan keduanya mulai bangun, mulai tidur, makan dan bercengkrama. Kapan saja si Suami bepergian ke luar kota lebih dari satu malam, karena tugas perusahaannya sebuah distributor peralatan elektronik yang cukup besar. Dengan kata lain, kapan Diah, wanita dengan sepasang buah dada dan pinggul yang montok sintal itu tidur sendirian di rumahnya. Cerita Sex Perkosaan

Untuk diketahui, pasangan ini tidak punya pembantu. Saat itulah yang bakal kupilih untuk momentum memperkosanya. Menikmati bangun dan lekuk-lekuk tubuhnya yang memancing gairah, sambil menguji daya tahan kesetiaannya sebagai istri yang bisa kukategorikan lumayan setia. Sebab setiap suaminya bepergian atau sedang keluar, wanita ini hanya mengunci diri di dalam rumahnya. Selama ini bahkan dia tak pernah kulihat meski hanya untuk duduk-duduk di terasnya yang besar. Itu ciri Ibu Rumah Tangga yang konservatif dan kukuh memegang tradisi sopan-santun budaya wanita timur yang sangat menghormati suami. “Ngentot memek ABG”

Meski mungkin mereka sadar, seorang suami, yang terkesan sesetia apapun, jika punya peluang dan kesempatan untuk bermain gila, mudah terjebak ke sana. Aku tahu suaminya, si Nisfi selalu bepergian keluar kota satu atau dua malam, setiap hari Rabu. Apakah benar-benar untuk keperluan kantornya, atau bisa jadi menyambangi wanita simpanannya yang lain. Dan itu bukan urusanku. Yang penting, pada Rabu malam itulah aku akan melaksanakan aksi biadabku yang mendebarkan. Semua tahapan tindakan yang akan kulakukan terhadap wanita yang di mataku semakin menggairahkan itu, kususun dengan cermat. “Ngesex BAG Binal”

Aku akan menyelinap ke rumahnya hanya dengan mengenakan celana training minus celana dalam, serta baju kaos ketat yang mengukir bentuk tubuh bidangku. Buat Anda ketahui, aku pria macho dengan penampilan menarik yang gampang memaksa wanita yang berpapasan denganku biasanya melirik. Momen yang kupilih, adalah pada saat Diah akan tidur. Karena berdasarka hasil pengamatanku, hanya pada saat itu, dia tidak berkebaya, cuma mengenakan daster tipis yang (mungkin) tanpa kutang. Aku tak terlalu pasti soal ini, karena cuma bisa menyaksikannya sekelebat saja lewat cara mengintip dari balik kaca jendelanya dua hari lalu. Kalau Diah cuma berdaster, berarti aku tak perlu disibukkan untuk melepaskan stagen, baju, kutang serta kain yang membalut tubuhnya kalau lagi berkebaya. Sedang mengapa aku cuma mengenakan training spack tanpa celana dalam, tahu sendirilah.

Aku menyelinap masuk ke dalam rumahnya lewat pintu dapur yang terbuka petang itu. Saat Diah pergi mengambil jemuran di kebun belakangnya, aku cepat bersembunyi di balik tumpukan karton kemasan barang-barag elektronik yang terdapat di sudut ruangan dapurnya. Dari sana, dengan sabar dan terus berusaha untuk mengendalikan diri, wanita itu kuamati sebelum dia masuk ke kamar tidurnya. Dengan mengenakan daster tipis dan ternyata benar tanpa kutang kecuali celana dalam di baliknya.

Si Istri Setia itu memeriksa kunci-kunci jendela dan pintu rumahnya. Dari dalam kamarnya terdengar suara acara televisi cukup nyaring. Nah, pada saat dia akan masuk ke kamar tidurnya itulah, aku segera memasuki tahapan berikut dari strategi memperkosa wanita bertubuh sintal ini. Dia kusergap dari belakang, sebelah tanganku menutup mulutnya, sedang tangan yang lain secara kuat mengunci kedua tangannya. Diah terlihat tersentak dengan mata terbeliak lebar karena terkejut sekaligus panik dan ketakutan. Dia berusaha meronta dengan keras. Tapi seperti adegan biasa di film-film yang memperagakan ulah para bajingan, aku cepat mengingatkannya untuk tetap diam dan tidak bertindak bodoh melakukan perlawanan. Hanya bedanya, aku juga mengutarakan permintaan maaf. “Ngentot memek ABG”

“Maafkan saya Mbak. Saya tidak tahan untuk tidak memeluk Mbak. Percayalah, saya tidak akan menyakiti Mbak. Dan saya bersumpah hanya melakukan ini sekali. Sekali saja,” bisikku membujuk dengan nafas memburu akibat nafsu dan rasa tegang luar biasa.

Diah tetap tidak peduli. Dia berusaha mengamuk, menendang-nendang saat kakiku menutup pintu kamarnya dan tubuhnya kepepetkan ke dinding. “Ngesex BAG Binal”

“Kalau Mbak ribut, akan ketahuaan orang. Kita berdua bisa hancur karena malu dan aib. Semua ini tidak akan diketahui orang lain. Saya bersumpah merahasiakannya sampai mati, karena saya tidak mau diketahui orang lain sebagai pemerkosa,” bisikku lagi dengan tetap mengunci seluruh gerakan tubuhnya.

Tahapan selanjutnya, adalah menciumi bagian leher belakang dan telinga wanita beraroma tubuh harum merangsang itu. Sedang senjataku yang keras, tegang, perkasa dan penuh urat-urat besar, kutekankan secara keras ke belahan pantatnya dengan gerakan memutar, membuat Diah semakin terjepit di dinding. Dia mencoba semakin kalap melawan dan meronta, namun apalah artinya tenaga seorang wanita, di hadapan pria kekar yang sedang dikuasai nafsu binatang seperti diriku.

Aksi menciumi dan menekan pantat Diah terus kulakukan sampai lebih kurang sepuluh menit. Setelah melihat ada peluang lebih baik, dengan gerakan secepat kilat, dasternya kusingkapkan. Celana dalamnya segera kutarik sampai sobek ke bawah, dan sebelum wanita ini tahu apa yang akan kulakukan, belahan pantatnya segera kubuka dan lubang anusnya kujilati secara buas. Diah terpekik. Sebelah tanganku dengan gesit kemudian menyelinap masuk diantara selangkangannya dari belakang dan meraba serta meremas bagian luar kemaluannya, tapi membiarkan bagian dalamnya tak terjamah.

Strategiku mengingatkan belum waktunya sampai ke sana. Aksi menjilat dan meremas serta mengusap-usap ini kulakukan selama beberapa menit. Diah terus berusaha melepaskan diri sambil memintaku menghentikan tindakan yang disebutnya jahanam itu. Dia berulang-ulang menyebutku binatang dan bajingan. Tak soal. Aku memang sudah jadi binatang bajingan. Dan sekarang sang bajingan sudah tanpa celana, telanjang sebagian.

“Akan kulaporkan ke suamiku,” ancamnya kemudian dengan nafas terengah-engah.

Aku tak menyahut sambil bangkit berdiri serta menciumi pundaknya. Lalu menempelkan batang perkasaku yang besar, tegang dan panas diantara belahan pantatnya. Menekan dan memutar-mutarnya dengan kuat di sana. Sedang kedua tanganku menyusup ke depan, meraba, meremas dan memainkan puting buah dada besar serta montok wanita yang terus berjuang untuk meloloskan diri dari bencana itu.

“Tolong Mas Dartam, lepaskan aku. Kasihani aku,” ratapnya.

Aku segera menciumi leher dan belakang telinganya sambil berbisik untuk membujuk, sekaligus memprovokasi.

“Kita akan sama-sama mendapat kepuasan Mbak. Tidak ada yang rugi, karena juga tidak akan ada yang tahu. Suamimu sedang keluar kota. Mungkin juga dia sedang bergulat dengan wanita lain. Apakah kau percaya dia setia seperti dirimu,” bujukku mesra. “Ngentot memek ABG”

“Kau bajingan terkutuk,” pekiknya dengan marah.

Sebagai jawabannya, tubuh putih yang montok dan harum itu (ciri yang sangat kusenangi) kali ini kupeluk kuat-kuat, lalu kuseret ke atas ranjang dan menjatuhnya di sana. Kemudian kubalik, kedua tangannya kurentangkan ke atas. Selanjutnya, ketiak yang berbulu halus dan basah oleh keringat milik wanita itu, mulai kuciumi. Dari sana, ciumanku meluncur ke sepasang buah dadanya. Menjilat, menggigit-gigit kecil, serta menyedot putingnya yang terasa mengeras tegang.

“Jangan Mas Darta. Jangan.. Tolong lepaskan aku.”

Wanita itu menggeliat-geliat keras. Masih tetap berusaha untuk melepaskan diri. Tetapi aku terus bertindak semakin jauh. Kali ini yang menjadi sasaranku adalah perutnya. Kujilat habis, sebelum pelan-pelan merosot turun lebih ke bawah lalu berputar-putar di bukit kemaluannya yang ternyata menggunung tinggi, mirip roti. Sementara tanganku meremas dan mempermainkan buah dadanya, kedua batang paha putih dan mulusnya yang menjepit rapat, berusaha kubuka.

Diah dengan kalap berusaha bangun dan mendorong kepalaku. Kakinya menendang-nendang kasar. Aku cepat menjinakkannya, sebelum kaki dan dengkul yang liar itu secara telak membentur dua biji kejantannanku. Bisa celaka jika itu terjadi. Kalau aku semaput, wanita ini pasti lolos. Setelah berjuang cukup keras, kedua paha Diah akhirnya berhasil kukuakkan. Kemudian dengan keahlian melakukan cunnilingus yang kumiliki dari hasil belajar, berteori dan berpraktek selama ini, lubang dan bibir kelamin wanita itu mulai menjadi sasaran lidah dan bibirku.

Tanpa sadar Diah terpekik, saat kecupan dan permainan ujung lidahku menempel kuat di klitorisnya yang mengeras tegang. Kulakukan berbagai sapuan dan dorongan lidah ke bagian-bagian sangat sensitif di dalam liang senggamanya, sambil tanganku terus mengusap, meremas dan memijit-mijit kedua buah dadanya. Diah menggeliat, terguncang dan tergetar, kadang menggigil, menahan dampak dari semua aksi itu. Kepalanya digeleng-gelengkan secara keras. Entah pernyataan menolak, atau apa. “Ngentot memek ABG”

Sambil melakukan hal itu, mataku berusaha memperhatikan permukaan perut si Istri Setia ini. Dari sana aku bisa mempelajari reaksi otot-otot tubuhnya, terhadap gerakan lidahku yang terus menyeruak masuk dalam ke dalam liang senggamanya. Dengan sentakan-sentakan dan gelombang di bagian atas perut itu, aku akan tahu, di titik dan bagian mana Diah akan merasa lebih terangsang dan nikmat.

Gelombang rangsangan yang kuat itu kusadari mulai melanda Diah secara fisik dan emosi, ketika perlawanannya melemah dan kaki serta kepalanya bergerak semakin resah. Tak ada suara yang keluar, karena wanita ini menutup bahkan menggigit bibirnya. Geliat tubuhnya bukan lagi refleksi dari penolakan, tetapi (mungkin) gambaran dari seseorang yang mati-matian sedang menahan kenikmatan. Berulang kali kurasakan kedua pahanya bergetar. Kemaluannya banjir membasah.

Ternyata benar analisa otak kotorku beberapa pekan lalu. Bahwa sesetia apapun seorang Istri, ada saat di mana benteng kesetiaan itu ambruk, oleh rangsangan seksual yang dilakukan dalam tempo relatif lama secara paksa, langsung, intensif serta tersembunyi oleh seorang pria ganteng yang ahli dalam masalah seks. Diah telah menjadi contoh dari hal itu. Mungkin juga ketidakberdayaan yang telah membuatnya memilih untuk pasrah. Tetapi rasanya aku yakin lebih oleh gelora nafsu yang bangkit ingin mencari pelampiasan akibat rangsangan yang kulakukan secara intensif dan ahli di seluruh bagian sensitif tubuhnya.

Aksiku selanjutnya adalah dengan memutar tubuh, berada di atas Diah, memposisikan batang kejantananku tepat di atas wajah wanita yang sudah mulai membara dibakar nafsu birahi itu. Aku ingin mengetahui, apa reaksinya jika terus kurangsang dengan batang perkasaku yang besar dan hangat tepat berada di depan mulutnya. Wajahku sendiri, masih berada diantara selangkangannyadengan lidah dan bibir terus menjilat serta menghisap klitoris dan liang kewanitaannya. “Ngesex BAG Binal”

Paha Diah sendiri, entah secara sadar atau tidak, semakin membuka lebar, sehingga memberikan kemudahan bagiku untuk menikmati kelaminnya yang sudah membanjir basah. Mulutnya berulangkali melontarkan jeritan kecil tertahan yang bercampur dengan desisan. Aksi itu kulakukan dengan intensif dan penuh nafsu, sehingga berulang kali kurasakan paha serta tubuh wanita cantik itu bergetar dan berkelojotan.

Beberapa menit kemudian mendadak kurasa sebuah benda basah yang panas menyapu batang kejantananku, membuatku jadi agak tersentak. Aha, apalagi itu kalau bukan lidah si Istri Setia ini. Berarti, selesailah sudah seluruh perlawanan yang dibangunnya demikian gigih dan habis-habisan tadi. Wanita ini telah menyerah. Namun sayang, jilatan yang dilakukannya tadi tidak diulanginya, meski batang kejantananku sudah kurendahkan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan mulutnya untuk menelan bagian kepalanya yang sudah sangat keras, besar dan panas itu. “Ngentot memek ABG”

Boleh jadi wanita ini merasa dia telah menghianati suaminya jika melakukan hal itu, menghisap batang kejantanan pria yang memperkosanya! Tak apa. Yang penting sekarang, aku tahu dia sudah menyerah. Aku cepat kembali membalikkan tubuh. memposisikan batang kejantananku tepat di depan bukit kewanitaannya yang sudah merekah dan basah oleh cairan dan air ludahku. Aku mulai menciumi pipinya yang basah oleh air mata dan lehernya. Kemudian kedua belah ketiaknya. Diah menggelinjang liar sambil membuang wajahnya ke samping. Tak ingin bertatapan denganku.

Buah dadanya kujilati dengan buas, kemudian berusaha kumasukan sedalam-dalamnya ke dalam mulutku. Tubuh Diah mengejang menahan nikmat. Tindakan itu kupertahankan selama beberapa menit. kemudian batang kejantananku semakin kudekatkan ke bibir kemaluannya. Ah.., wanita ini agaknya sudah mulai tidak sabar menerima batang panas yang besar dan akan memenuhi seluruh liang sanggamanya itu. Karena kurasa pahanya membentang semakin lebar, sementara pinggulnya agak diangkat membuat lubang sanggamanya semakin menganga merah.

“Mbak Mar sangat cantik dan merangsang sekali. Hanya lelaki yang beruntung dapat menikmati tubuhmu yang luar biasa ini,” gombalku sambil menciumi pipi dan lehernya.

“Sekarang punyaku akan memasuki punya Mbak. Aku akan memberikan kenikmatan yang luar biasa pada Mbak. Sekarang nikmatilah dan kenanglah peristiwa ini sepanjang hidup Mbak.”

Setelah mengatakan hal itu, sambil menarik otot di sekitar anus dan pahaku agar ketegangan kelaminku semakin meningkat tinggi, liang kenikmatanwanita desa yang bermata bulat jelita itu, mulai kuterobos. Diah terpekik, tubuhnya menggeliat, tapi kutahan. Batang kejantananku terus merasuk semakin dalam dan dalam, sampai akhirnya tenggelam penuh di atas bukit kelamin yang montok berbulu itu.

Untuk sesaat, tubuhku juga ikut bergetar menahan kenikmatan luar biasa pada saat liang kewanitaan wanita ini berdenyut-deyut menjepitnya. Tubuhku kudorongkan ke depan, dengan pantat semakin ditekan ke bawah, membuat pangkal atas batang kejantananku menempel dengan kuat di klitorisnya. Diah melenguh gelisah. Tangannya tanpa sadar memeluk tubuhku dengan punggung melengkung. Kudiamkan dia sampai agak lebih tenang, kemudian mulailah gerakan alamiah untuk coitus yang membara itu kulakukan. “Ngesex BAG Binal”

Diah kembali terpekik sambil meronta dengan mulut mendesis dan melengguh. Tembakan batang kejantananku kulakukan semakin cepat, dengan gerakan berubah-ubah baik dalam hal sudut tembakannya, maupun bentuknya dalam melakukan penetrasi. Kadang lurus, miring, juga memutar, membuat Diah benar-benar seperti orang kesurupan. Wanita ini kelihatanya sudah total lupa diri. Tangannya mencengkram pundakku, lalu mendadak kepalanya terangkat ke atas, matanyaterbeliak, giginya dengan kuat menggigit pundakku.

Dia orgasme! Gerakan keluar-masuk batang kejantananku kutahan dan hanya memutar-mutarnya, mengaduk seluruh liang sanggama Diah, agar bisa menyentuh dan menggilas bagian-bagian sensitif di sana. Wanita berpinggul besar ini meregang dan berkelonjotan berulang kali, dalam tempo waktu sekitar dua puluh detik. Semuanya kemudian berakhir. Mata dan hidungnya segera kuciumi. Pipinya yang basah oleh air mata, kusapu dengan hidungku.

Baca Juga :  Ngentot Sama Mamaku Sampai Hamil

Tubuhnya kupeluk semakin erat, sambil mengatakan permintaan maaf atas kebiadabanku. Diah cuma membisu. Kami berdua saling berdiaman. Kemudian aku mulai beraksi kembali dengan terlebih dahulu mencium dan menjilati leher, telinga, pundak, ketiak serta buah dadanya. Kocokan kejantananku kumulai secara perlahan. Kepalanya kuarahkan ke bagian-bagian yang sensitif atau G-Spot wanita ini. Hanya beberapa detik kemudian, Diah kembali gelisah. “Ngentot memek ABG”

Kali ini aku bangkit, mengangkat kedua pahanya ke atas dan membentangkannya dengan lebar, lalu menghujamkan batang perkasaku sedalam-dalamnya. Diah terpekik dengan mata terbeliak, menyaksikan batang kejantananku yang mungkin jauh lebih besar dari milik suaminya itu, berulang-ulang keluar masuk diantara lubang berbulu basah miliknya. Matanya tak mau lepas dari sana. Kupikir, wanita ini terbiasa untuk berlaku seperti itu, jika bersetubuh. Wajahnya kemudian menatap wajahku.

“Mas…” bisiknya.

Aku mengangguk dengan perasaan lebih terangsang oleh panggilan itu, kocokanbatang kejantananku kutingkatkan semakin cepat dan cepat, sehingga tubuh Diah terguncang-guncang dahsyat. Pada puncaknya kemudian, wanita ini menjatuhkan tubuhnya di tilam, lalu menggeliat, meregang sambil meremas sprei. Aku tahu dia akan kembali memasuki saat orgasme keduanya. “Ngesex BAG Binal”

Dan itu terjadi saat mulutnya melontarkan pekikan nyaring, mengatasi suara Krisdayanti yang sedang menyanyi di pesawat televisi di samping ranjang. Pertarungan seru itu kembali usai. Aku terengah dengan tubuh bermandi keringat, di atas tubuh Diah yang juga basah kuyup. Matanya kuciumi dan hidungnya kukecup dengan lembut. Detak jantungku terasa memacu demikian kuat. Kurasakan batang kejantananku berdenyut-denyut semakin kuat. Aku tahu, ini saat yang baik untuk mempersiapkan orgasmeku sendiri.

Tubuh Diah kemudian kubalikkan, lalu punggungnya mulai kujilati. Dia mengeluh. Setelah itu, pantatnya kubuka dan kunaikkan ke atas, sehingga lubang anusnya ikut terbuka. Jilatan intensifku segera kuarahkan ke sana, sementara jariku memilin dan mengusap-usap klitorisnya dari belakang.

Diah berulang kali menyentakkan badannya, menahan rasa ngilu itu. Namun beberapa menit kemudian, keinginan bersetubuhnya bangkit kembali. tubuhnya segera kuangkat dan kuletakkan di depan toilet tepat menghadap cermin besar yang ada di depannya. Dia kuminta jongkok di sana, dengan membuka kakinya agak lebar.

Setelah itu dengan agak tidak sabar, batang kejantananku yang terus membesar keras, kuarahkan ke kelaminnya, lalu kusorong masuk sampai ke pangkalnya. Diah kembali terpekik. Dan pekik itu semakin kerap terdengar ketika batang kejantananku keluar masuk dengan cepat di liang sanggamanya. Bahkan wanita itu benar-benar menjerit berulangkali dengan mata terbeliak, sehingga aku khawatir suaranya bisa didengar orang di luar.

Wanita ini kelihatannya sangat terangsang dengan style bersetubuh seperti itu. Selain batang kejantananku terasa lebih dahsyat menerobos dan menggesek bagian-bagian sensitifnya, dia juga bisa menyaksikan wajahku yang tegang dalam memompanya dari belakang. Dan tidak seperti sebelumnya, Diah kali ini dengan suara gemetar mengatakan dia akan keluar.

Aku cepat mengangkat tubuhnya kembali ke ranjang. menelentangkannya di sana, kemudian menyetubuhinya habis-habisan, karena aku juga sedang mempersiapkan saat orgasmeku. Aku akan melepas bendungansperma di kepala kejantananku, pada saat wanita ini memasuki orgasmenya. Dan itu terjadi, sekitar lima menit kemudian. Diah meregang keras dengan tubuh bergetar. Matanya yang cantik terbeliak. “Ngesex BAG Binal”

Maka orgasmeku segera kulepas dengan hujaman batang kejantanan yang lebih lambat namun lebih kuat serta merasuk sedalam-dalamnya ke liang kewanitaan Diah. Kedua mata wanita itu kulihat terbalik, Diah meneriakkan namaku saat spermaku menyembur berulang kali dalam tenggang waktu sekitar delapan detik ke dalam liang sanggamanya. Tangannya dengan kuat merangkul tubuhku dan tangisnya segera muncul. Kenikmatan luar biasa itu telah memaksa wanita ini menangis. “Ngentot memek ABG”

Aku memejamkan mata sambil memeluknya dengan kuat, merasakan nikmatnya orgasme yang bergelombang itu. Ini adalah orgasmeku yang pertama dan penghabisanku dengan wanita ini. Aku segera berpikir untuk berangkat besok ke Kalimantan, ke tempat pamanku. Mungkin seminggu, sebulan atau lebih menginap di sana. Aku tidak boleh lagi mengulangi perbuatan ini. Tidak boleh, meski misalnya Diah memintanya.

Lihat Juga :  Cerita Sex Memek Tetangga Centil

Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Dewasa, cerita Mesum HOT, Cerita Ngentot ABG, Mahasiswi, SPG, Model, Bispak, Tante Girang, Sekertaris, Bidan, Perawat, Pramugari, Penjaga toko, Kasir Swalayan, Guru,  Artis, Pembantu, Biduan, Perkosaan, Ngesex Memek Perawan.

Tamat

Incoming search terms:


Pesona Maura Anak Ibu Kost

$
0
0

Pesona Maura Anak Ibu Kost – Panggil saja aku Denis, pengalamanku waktu itu saat aku berumur 23 tahun. Waktu itu aku sedang berkuliah disalah satu pergutuan tinggi terkemuka dikota. Karena jarak rumahku dan kampusku sangat jauh sekali, untuk menghemat waktu makanya aku putuskan untuk ngekos. Setelah aku mencari-cari dapatlah aku sebuah kos-kosan yang bebas dan harganya juga sangta terjangkau.

Saat aku menemui pemilik kos, aku melihat sorang gadis muda yang kelihatan masi seumuran SMA ada dirumah tersebut. Gadis itu sungguh mempesona sekali, tubuhnya sangat langsing, dengan wajah yang putih bersih, rambut hitam, hidungnya mancung, dan yang sangat membuatnya mempesona adalah bibirnya yang sangat tipis sekali. Aku pun langsung suka dengan pandangan pertamaku. Cerita Sex

Setelah beberapa minggu aku kos disitu akhirnya aku mengetahui kalau namanya adalah Maura. Dia masih SMA. Temaptku ngekos tercampur antara laki-laki dan perempuan namun ibu kosku juga tinggal satu atap dengan anak-anak kost yang lainnya. Walaupun begitu itu adalah keburuntunganku karena aku bisa mendekati anak gadisnya. Dan tak suatu sore aku bisa berkenalan dengan Maura, dan kurang lebih seminggu aku sudah berpacaran dengan Maura. Mungkin kita sama-sama suka karena aku juga berwajah ganteng dan kulitku juga putih bersih, kita Nampak sangat serasi sekali. Cerita Mesum

Pada awal kami berpacaran, Maura termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari. Cerita Sex Terbaru

Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku. Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Bact to story, sejak aku dan Maura resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu. Cerita Ngentot

Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Maura dan Sinta anak kost yang lain masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah. Sinta duduk di depan sementara aku dan Maura duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Cerita Sex ABG

Sinta masih asyik menonton dan Maura yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Sinta tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Maura. Entah Maura terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Maura pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Sinta. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali. Cerita Sex Perawan

“I love you, honey..” Bisikku di telinganya.

Maura menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Sinta, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Maura meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Sinta yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Maura. Maura menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Sinta. Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Cerita Sex DaunMuda

Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Maura yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Maura yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Maura buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Sinta bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga. Cerita Sex HOT

“Aku ngantuk. Tidur duluan ya.. nih remote-nya!” ujar Sinta sambil menyerahkan remote TV pada Maura.

Sinta kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Sinta hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Maura. Bisa mati aku. Maura yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku. “Ngentot memek Perawan”

“Kita jangan disini Say, nanti ketahuan..” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora.

Segera kubimbing tangan Maura bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Maura, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan. “Cerita Sex Darah Perawan”

Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Maura yang telah duduk di tepi ranjang.

“Aku cinta kamu, Maura..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.

Mata Maura menatapku lekat. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Maura pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. “ML ABG Perawan”

Kuusap kedua putingnya, dan Maura pun tersenyum manja.

“Ayo Say, lakukanlah..” Ujarnya.

Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Maura membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Maura menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. “Cerita Sex Desahan ABG Perawan”

Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Maura, apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus. “Memek Sempit ABG Ngesex”

“Wah.. punyamu oke Maura, Ok’s banget..” ujarku terpana, Begitu mulus memang, ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
“Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Say..” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.
“Come on Honey..” Pintanya menggoda.

Aku tahu Maura sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Maura berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Maura sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Maura, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Maura, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. “Perawan Ngecrot Semaleman”

Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Maura mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.

“Ahh.. nikmat Sayanng..ahh..” erangnya.

Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Maura makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Maura sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.

“Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?”
“Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.

Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif.Maura pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.

“Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”

Tanpa menunggu jawabanku tubuh Maura menindih tubuhku dan tangan kanannya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan bless..ah, Maura merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam liang vaginanya.

Maura mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas kedua payudara Maura yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Maura terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Maura ” bisikku pelan
“Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..”

Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Maura mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Maura tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep.. setiap kali penisku keluar masuk vaginanya.

“Ahh teruss Sayanng..teruss..nikmatt..ahh..ahh..” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Maura, dan aku pun makin menggencarkan seranganku.

Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Maura tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda.
“Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan pebisku kembali.
“Ahh teruss..teruss..” desah Maura ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

Kupeluk tubuh Maura erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.

“Sayaanng, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong..”
“Oke, tahan dulu Maura” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.

Kusuruh Maura nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat.

“Ah..tekan Saayaanng..enaakk..teruss Sayanng..” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,.

“Ohh..nikmat sekali Saayaanng..teruss..teruss..” desahnya.

Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini..dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.

” Saayaanng..aku mo keluar nih..udah ngga tahan..ahh..ahh..” ujar Maura tiba-tiba.
“Tahan Sayang, aku juga hampir sampai..” aku menekan-nekan penisku kian cepat, sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.

Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik.

“Aku keluar sekarang Sayang..” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Maurapun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Maura pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan..croott..croott.. spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Maura menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada.

“Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Maura yang sudak acak-acakan tak karuan.
“Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Say..”desahnya manja .

Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

Begitulah kisahku dengan Maura, setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi sambil mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua.

Hingga pada suatu hari Maura harus pindah ke luar kota untuk pindah kuliah. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Seterusnya begitu jika ada waktu senggang aku menyusulnya Maura dan kita kembali memuaskan hasrat terpendam kita hingga aku dan Maura merasa sangat puas.

Baca Juga :  Cerita Sex Perkosa ABG Baru Menikah

Gadis Perawan Pilihan Paman

$
0
0

Gadis Perawan Pilihan Paman – Perkenalkan nama pamanku adalah Tiyo, dia adalah seorang pengusaha sukses. Namun dibalik kesuksesannya dia bkamum mendapatkan seorang jodoh untuk menemani hidupnya. Sungguh malang sekali nasib pamanku ini, usianya sekarang sudah menginjak kepala empat, namun dia bkamum saja menikah, aku sempat berpikirn untuk mencarikannya seorang istri namun kenalanku kebanyakan masih berusia muda dan aku langsung berpikiran pasti kenalanku banyak gak maunya karena perbedaan umur yang terlalu jauh.

Semua itu aku ketahui beberapa bulan yang lalu dari ayahku yang bercerita banya soal kehidupan pamanku Tiyo. Kemudian ayahku menyuruhku untuk main kerumahnya sekedar untuk maen untuk menjaga keakrapan keluarga kita karena sudah lumayan lama kkamuargaku tidak berkunjung kerumahnya. Aku pun bersedia dan aku langsung bergegas untuk pergi kerumah pamanku.

Sesampainya dirumah pamanku aku disambut pamanku dengan gembira, karena hubunganku dengan pamanku juga lumayan dekat. Kemudian aku disuruhnya masu rumah, aku lihat suasana rumah sangat rapi sekali dan sangat tertata, aku pun kemudian tanya kepada pamanku aka nada acra apa dirumahnya. Pamanku pun menjelaskan kalau aka nada tamu yang special datang kerumah jadi paman mempersiapkan semuanya secara matang. Aku pun langsung berpikiran kalau tamu istimewa pamanku ini adalah seorang wanita.

Tak lama kemudian datanglah seorang gadis muda, umurnya sekitar 27 tahunan, dengan pakaian yang rapi namun sangat seksi sekali. Bentuk tubuhnya terlihat melekuk sangat indah sekali. Payudaranya juga lumayan besar sekitar 34B ditambah dengan pantatnya yang bulat menghiasi rok yang membalutnya. Sungguh aku langsung terpesona melihat kecantikan dan keseksian gadis itu. aku terus memandangi gadis itu sebkamum aku tau namanya, dan ternyata gadis itu juga memandangiku. Hingga akhirnya pamanku mengenalkannya kepadaku, kamipun berjabat tangan dan dia mengenalkan dirinya dengan nama Nadine. Sungguh sangat cocok sekali nama dengan perawakannya.

Sambil makan Nadine terus memandangiku, aku takut kalau sampai pamanku tau aku merasa gak enak dengannya. Tapi tidak demikian halnya dengan Nadine. Diaa lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Nadine lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Cerita Ngentot

Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebkamum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Nadine. Cerita Sex ABG

“Eh, ada apa Nad?”
“Enggak, aku pengen kasih kartu nama aku, besok jangan lupa telpon aku, ada yang mau aku omongin, oke?”
“Kenapa enggak sekarang aja?”
“Jangan, ada paman kamu, pokoknya besok jangan lupa.”

Setelah acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Nadine sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja. Cerita Sex DaunMuda

Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya.
“Eh, apa sih yang mau kamu omongin, aku penasaran banget?”
“Eee, penasaran ya, Ren?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih kamu.”
“Baru tahu yah, napsu aku emang tinggi.”
“Napsu yang mana nih?” Nadine sepertinya memancingku.
“Napsu makan dong, aku kan bkamum sempat makan siang!”

Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan kkamuar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi. Cerita Sex Perawan

“Yah udah, aku cuma mau bilang bisa enggak kamu ke apartment aku sore ini abis pulang kerja, soalnya aku pengen ngobrol banyak sama kamu.”
Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.
Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
“Karena aku mau kasih surprise buat kamu.” katanya manja.
“Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar aku ke tempat kamu, kira-kira jam 6, alamat kamu di mana?”
Lalu Nadine bilang, “Nih catet yah, apartment XX, lantai 5 , pintu no. 57, jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”
“Bye-bye Ren.”

Setelah telepon terputus, lalu aku mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dengan pamanku. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku. Cerita Sex Seru

Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aku pun mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Sesampainya di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya. Cerita Sex HOT

Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Nad..”
Nadine tersentak kaget, “Wah aku kira siapa, pake tepuk segala.”
“Kamu khan kasih surprise buat aku, jadi aku juga mesti kasih surprise juga buat kamu.”
Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal kamu yah, awas nanti!”
Kujawab saja, “Siapa takut, emang aku pikirin!”
“Ayo masuk Ren, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya setelah pintunya terbuka.
“Ngentot Memek Perawan”
Ketika aku masuk, aku langsung terpana dengan apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dengan tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dengan gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.

Sambil aku berkeliling, Nadine berkata, “Mau minum apa Ren?”
“Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda.
“Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Nadine sambil tertawa.
Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak DVD nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Ren, kalo kamu mau nonton, setel aja langsung..!”

Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa aku enggak salah denger nih..?”
Lalu katanya, “Kalo kamu merasa salah denger, yah aku setelin aja sekarang deh..!”
Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.

“Duduk sini Ren, jangan bengong aja, khan udah aku bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Nadine sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.
Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Nad, tadi di telpon kamu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau kamu ngomongin..?”
Nadine tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya.

Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Kamu tau Ren, sejak kemarin bertemu, kayaknya aku merasa pengen menatap kamu terus, ngobrol terus. Ren, aku suka sama kamu.”
“Tapi khan kemarin kamu dikenalkan ke Paman aku, apa kamu enggak merasa kalo kamu itu dijodohin ke Paman aku, apa kamu enggak lihat reaksi Paman aku ke kamu..?”
“Iya, tapi aku enggak mau dijodohin sama Paman kamu, soalnya umurnya aja beda jauh, aku pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya kamu aja yang dijodohin ke aku..?” kata Nadine sambil mendesah.

Aku pun menjawab, “Aku sebenarnya juga suka sama kamu, tapi aku enggak enak sama Paman aku, entar dikiranya aku kurang ajar sama yang lebih tua.”
“Ngentot Memek Perawan”
Nadine diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Nadine tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Nadine, aku cinta kamu.”

Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Nadine pun lalu membalasnya sambil memkamukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Nadine menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.

Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas payudara yang masih terbungkus BRA itu.

“Aaahh, buka aja BH-nya Ren, cepat.., oohh..!”

Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.

“Esshh.. ouwww.. aduhh.. Ren.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”

Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dengan kedua tanganku.

“Aouww Ren, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelNadinet manja melingkari leherku.

Kemudian kuletakkan Nadine pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dengan mesranya sambil berpelukan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dengan lembut, Nadine mendesah-desah nikmat. Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Nadine menggeliat kegelian.
“Ngentot Memek Perawan”
“Aduh Ren, kamu ngerjain aku yah, awas kamu nanti..!”
“Tapi kamu suka khan? Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek aku Ren..!”
“Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”

Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Nadine menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan liar seakan-akan tidak mau kalah dengan permainan lidahku ini.

“Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohh.. nikmat sekali..!”
Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.

“Ren, masukkin aja titit kamu ke lobang aku, aku udah enggak tahan lagi..!”
Dengan segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan.
“Nadine, apa kamu tidak menyesal perawan kamu aku tembus..?”
“Ren, aku rela kalau kamu yang ngambil perawan aku, bagi aku di dunia ini cuma ada kita berdua aja.”

Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dengan kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.

“Aduh sakit Ren, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.

Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.

“Pelan-pelan Ren, masih sakit nih..!” katanya meringis.

Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Nadine sangat menikmati sekali permainan ini.

Tidak lama kemudian ia mengejang, “Ren, aa.. akuu.. mau keluuarr.., teruss.. terus.., aahh..!”
Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Nad, aku juga mau kkamuar, di dalam atau di luar..?”
“Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.”Ngentot Memek Perawan”

Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh.. sshh.. sshh.. sshh..”
Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.

“Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”

Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke dalam liang surganya.

Baca Juga :  Pengalaman Sexku Dioral ABG

Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aku dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
“Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.

Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpkamukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba. Lalu ia berkata kepadaku, “Ren, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Ren, aku sangat sayang pada kamu.” Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Aku juga sayang kamu, tapi kamu mesti janji tidak boleh meladeni paman aku kalo dia nyari-nyari kamu.” “Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memeluku lebih erat.

Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Nadine ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Nadine, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri. “Ngentot Memek Perawan”

Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mall, untungnya tidak pernah bertemu dengan pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga.

Incoming search terms:

Semalam Bersama Dua Tante Extra HOT

$
0
0

Semalam Bersama Dua Tante Extra HOT – Panggil saja aku Roy, umurku saat ini 27 tahun. Aku sudah menikah dan aku sudah memepunyai 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. 5 tahun pernikahanku berjalan baik-baik saja, dalam berhubungan Sex istriku pun siap meladeniku kapan saja. keluar anak pertamaku istriku masih sangat bergairah sekali, daya tariknya begitu menggoda, daya Sex nya juga sangat besar, sehingga menjadikan keluargaku sangat harmonis. Ketika masih punya anak satu aku sering mengajak istriku untuk melakukan fantasi Sex dimana saja yang kiranya membuat kami beradu adrenalin dan istriku pun tak menolak.

Namun istriku mulai berubah semenjak kelahiran anak kedua. Daya tariknya sama sekali gak kelihatan. Dia jarang dandan, gairah Sex nya juga berkurang, membuatku semakin lama semakin merasa jenuh dengan keadaan itu. mulanya aku hanya iseng-iseng jalan-jalan disebuah lokaNitasi hanya untuk melihat-lihat saja, aku masih menahan nafsuku melihat abg-abg muda begitu bergairah. Hingga akhirnya suatu malam, ketika mau tidur aku mengajak istriku untuk berhubungan Sex dulu, namun istriku menolak dengan alasan capek. Seketika aku jengkelkarena birahi yang sudah aku tahan beberapahari gagal aku luapkan. Aku pun segera bangkit dari kamar tidur dan langsung pergi dari rumah untuk mencari hiburan.

Ketika aku sampai diperempatan dekat rumahku, aku bertemu dengan temanku namanya Pri, kemudian aku pun mengajaknya. Setelah kita muter-muter tak tentu arah, Pri pun menunjukan kepadaku suatu tempat karaokean, dan Pri mengajakku kesitu. Jengkelku yang dari rumah belum hilang tanpa lama langsung mengikuti kemauan Pri. Dan masuklah kita kesebuah karaokean yang lumayan bagus. Dan setelah aku dan Pri masuk kedalam ruang karaokean, Pri berpamitan kepadku keluar sebentar mencari yang seger-seger katanya. Dan aku pun menunggu didalam sambil ngerokok.

“Nita..” seru tante itu disambut uluran tangannya padaku.
“Cellia..” sahut gadis manis disampingnya.

Singkat cerita, kami sudah mulai bernyanyi, berjoget dan minum-minum bersama, entah sudah berapa keping VCD Blue Dangdut yang kami putar. Aku melihat Pri dan Adi mulai mendekati sudut ruangan, dan entah sudah berapa lama ceweknya orgasme karena oral yang mereka lakukan. Sementara aku sendiri agak kaku dengan Nita dan Cellia. Kami pun tetap bernyanyi-nyanyi, meskipun syairnya awur-awuran karena desakan birahi akibat pertunjukan BF di depan kami.

Aku sendiri duduk di dekat Nita, sementara Cellia serius menyanyikan lagu-lagu itu. Tante Nita sendiri sudah habis satu pak A-mild-nya, sementara aku melihat wajah Cellia yang merah padam dan kadang nafasnya terengah pelan karena menahan gejolak yang ia saksikan di layar 29 inch itu. Tiba giliranku untuk mengambil mike dari Cellia, aku bangkit mengambil mike itu dari tangan Cellia dan mengambil duduk di antara Cellia dan Nita. Pengaruh minumanku dan XTC yang mereka telan membuat kami jatuh dalam alunan suasana birahi itu.

“Roy.., I want your sperm tonight Honey…” bisik Nita lirih di telingaku, sementara tangan kirinya meraba selangkanganku.

Cellia yang sudah meletakkan pet aqua-nya mengambil sikap yang sama padaku. Dia malah mulai memainkan ujung lidahnya di telinga. Hangat nafas dan harum kedua wanita itu membuatku terbuai dalam alunan melodi birahi yang sudah aku rasakan menjalar menelusuri selangkanganku. Perlahan namun pasti, kejantananku menegak dan kencang, sehingga penisku rasanya tidak muat lagi, apalagi saat meneganggnya salah jalur dan sedikit melenceng. Cerita Sex Tante

“Lho kok.. bengkok punyamu Say..?” tanya Nita padaku pura-pura seperti seorang amatiran saja.
Belum sempat aku menjawab, buru-buru Cellia membuka zipper dan celana dalamku, lantas mengeluarkan isinya.
“Gini lho Tan… mintanya dilurusin, Mas Roy ini..” kata Cellia diikuti penundukkan kepalanya ke arah selangkanganku.
“Aaakkhhh…” pekikku tertahan saat Cellia spontan mulai mengulum kepala penisku ke dalam mulutnya dikombinaksikan dengan sedotan dan jilatan melingkar lidah.
Spotan kedua kakiku menegang dan membuka lebih lebar lagi untuk memudahkan oral Cellia.
“Ooookh My Godd… ssshhh… aakkk…” desahku.

Seluruh tubuhku bergetar dan terasa disedot seluruh sumsun tulangku lewat lubang penisku. Permainan Cellia betul-betul professional, sampai-sampai dentuman musik itu sepertinya tidak kudengar lagi, karena telingaku juga berdesir kencang. Ujung penisku betul-betul ngilu, hangat, geli dan perasaan birahi bercampur jadi satu disana. Nita lantas membuka kancing kemeja Hawai-ku dan mundaratkan mulut indahnya di puting susu kiriku, sementara puting kanan dimainkan oleh telunjuk dan jempol kirinya. Cerita Sex DaunMuda

“Aaakkk… mmmhhh…” desahku tidak menentu.
Aku betul-betul tidak tahan menikmati sensasi ini.
“Gila.., inilah penyelewenganku yang pertama dan dimanja oleh dua orang wanita sekaligus…” bisikku dalam hati.

Aku semakin tidak tahan saja, lalu kurengkuh leher Nita dan kudekatkan bibirku, kujulurkan lidahku menyapu seluruh rongga mulutnya dan sesekali kuhisap dalam-dalam bibir bawahnya yang sangaat menawan itu. Ini karena jujur saja, aku lebih bergairah dengan Tante Nita, meskipun umurnya sudah 33 tahun. Badanku lantas kumiringkan dan bersandar pada sofa. Bukit indah Tante Nita adalah tujuanku dan benar saja, berapa saat kemudian. Cerita Sex ABG

“Oookkkhhh… Nimaaatthh… Sayyy… seddooottthhh… terrruuusshhh…” desah Nita terengah-engah.

Sedotanku kukombinasikan dengan pelintiran jempol dan telunjuk kiriku, sesekali kuputar-putar putingnya dengan telapak tanganku.

“Ssshhh… terussshhh… Sayyy…” Nita mendesis seperti ular.

Tiba-tiba, “Teeettt..,” suara bel mengejutkan kami, pertanda sepuluh menit lagi akan berakhir.

Aku melihat Adi dan Pri tersandar kelelahan, dan kulihat ada sisa sperma menentes dari ujung penis-nya yang mulai mengkerut.

“Udahan dulu ya Tante.., Lia..,” pintaku pada mereka.
“Emmhhh… Oke…” jawab mereka dengan nada sedikit keberatan.

Kami pun turun, aku berpisah dengan Adi dan Pri, entah kemana mereka melanjutkan petualangan birahinya. Dan kami pun sudah masuk ke Civic Nita.

“Kemana Kita nich..?” tanyaku sok bloon seraya menghidupkan mesin.
“Kita lanjutin di hotel yuk Ke..!” ajak Tanta Nita kepada Cellia.
“Baik Tan… Kita ke hotel yang punya whirpool di kamarnya.” sahut Cellia.

Rupanya Tante Nita adalah seorang eksekutif, karena itu ia pesan salah satu President Suit Room yang mana seumur-umur aku baru mesuk ke dalamnya. Kamarnya luas, kurang lebih 6 x 8 meter, beralaskan permadani coklat muda kembang-kembang dan dilengkapi whirpool yang menghadap ke arah kehijauan lembah. Kamar itu juga mempunyai sofa panjang di sebelah whirpool. Cerita Sex HOT

Begitu masuk, Tante Nita lalu mengunci pintu, aku dan Cellia mengambil tempat duduk di sofa sebelah whirpool. Aku melingkarkan lenganku ke pundak Cellia, alunan musik malam pun semakin menambah romantis suasana. Cerita Sex Tante Bispak

“Cell…” bisikku mesra kepada Cellia mengawali percumbuanku.

Cellia yang sudah on berat itu langsung menyambut kecupanku, nafasnya terengah-engah, menandakan bahwa dia sangat menginginkan kehangatan, kenikmatan dan mengisi kPrisongan ruang vaginanya yang terasa menggelitik dan lembab. Dengan sedikit tergesa, aku melepas celana dalamnya, lalu kurebahkan kepalanya di sandaran sisi sofa dan keletakkan pinggulnya tepat diselangkanganku. Cerita Sex Selingkuh

“Sreett…” penisku mulai bereaksi saat pantatnya yang dingin menyentuh Penisku dan kulihat Cellia terpejam, sementara tangannya membetulkan rambutnya yang tergerai di sofa.

Aku mulai memainkan jari telunjukku di bibir luar vaginanya yang sudah mulai melelehkan cairan bening dari hulunya. Tidak ketinggalan, bibirku menghisap dalam-dalam dan sesekali kujepit putingnya dengan kedua bibirku lalu kutarik-tarik, sesekali kupilin-pilin dengan kedua bibirku.

“Wuuuaahhh… ssshhh… terussshhh… nikkkmatthhh…” desah Cellia keras-keras saat kuperlakukan seperti itu.

Tubuhnya kejang panas dan seluruh aliran darahnya kini memuncak. Sengaja aku tidak memasukkan telunjukku, karena untuk menstimulasi lebih intens lagi. Kami bercumbu dan sudah tidak ingat lagi apa yang dilakukan Nita di kamar mandi yang begitu lama.

“Bentar Cell.., Aku pispot dulu yach..?” kataku sambil melepaskan cumbuanku.
“Emmhhh…” desah Cellia sedikit kesal.

Akan tetapi, aku melihat Cellia melanjutkan birahinya dengan dua jari. Aku sendiri berlari kecil menuju ke kamar kecil dan sesampai di pintu, aku kaget karena mendapati Tante Nita lagi meregang orgasmenya.

“Aaakkkhhh… ssshhh… ssshhh…” desah Tante Nita, matanya mendelik merem melek.
Tampaknya vibrator mutiara itu masih bekerja, sehingga saat aku kencing, Nita pun tidak melihatku.
“Royyy…” sebuah panggilan lembut mengagetkan aku saat hendak meninggalkan kamar mandi itu.
“I… iii.. yaaa… Tan..?” sahutku agak kaget.

“Sini dooonggg..! Hangatin vagina Nita dengan penis Kamu yang.., ookkhhh…” Tante Nita terpekik saat vibrator itu ia cabut dari liang vaginanya.

Aku hampiri Tante Nita di Bath tub itu dan aku baringkan tubuhku disana.

“Oh.., nikmat sekali mandi air hangat dikelonin tante seksi ini.” bisikku dalam hati.

Aku rengkuh lehernya dan kuberikan french kiss yang begitu mesra dan Tante Nita pun membalas dengan ganas seluruh rongga mulutku, leher dan kadang puting susuku di hisapnya. Penisku yang terendam kehangatan air itu semakin maksimal saja. Selama tiga menit kami bercumbu, Tante Nita nampaknya tidak dapat mengendalikan nafsunya.

“Mmmppphhh… oookkkhhh… setubuhi aku Roy..! Cepeeetthh..!” pinta Tante Nita sambil menggeliat seperti cacing kepanasan.
“Baik.. Niiiiiiittt… Terima penisku yang panjaaanggg…” bisikku sambil memasukkan seluruh batang penisku pelan sekali.
“Oohhh… mmmppphhh… nikmatthh…” gumannya saat batang kejantananku mili per mili mulai menjejali rongga rahimnya.
“Kocokkhh.. yaacchhh… terussshhh… aaakhh… nimat bangeettthh..!” serunya ketika aku mulai mengosok-gosok pelan penisku.

Aku keluarkan kira-kira empat senti, lalu kukocok lima atau enam kali dengan cepat dan kusodokkan dalam-dalam pada kocokan ke tujuh. Rupanya usahaku tidak sia-sia untuk menstimulasi G-spot-nya.

“Aaakkkhhh… ooohhh… nimatthhnyaa… oookkkhhh Godd..!” teriaknya mengawali detik-detik orgasmenya.

Sepuluh detik kemudian, “Nnggghhh… aaakkkhhh… sshhhfff… ookkkhhh… Royy… kocokk… lebih intens lagi Yannk..!” jerit Tante Nita diiringi geliat liar tubuh indahnya. Payudaranya diremas-remasnya sendiri, sementara aku tetap berpegangan pada sisi bathtub sambil mengocok lembut vaginanya.

“Akkhh…” teriakku pelan saat Tante Nita menggigit pundakku karena aku masih saja mengocok penisku di vaginanya. Rupanya Nita sudah mulai ngilu.

CERITA SEX GANASNYA SERANGAN RANJNANG DUA TANTE HYPER SEX

Aku memeras tegang otot lenganku dan Tante Nita sepertinya minta time out untuk mengatur nafas dan menghilangkan kengiluan di liang sengamanya. Aku meraih lehernya, lalu aku berdiri pada dua lututku dan Tante Nita diam mengikuti apa yang akan kulakukan. Aku memondong Nita dan tetap menjaga penisku tertanam dalam-dalam di vagina Tante Nita yang mengapit kedua tungakainya ke pinggangku. Kami menghampiri Cellia yang juga lagi meregang orgasmenya dan Cellia tampaknya lebih liar dari pada Nita, mungkin karena pengaruh XTC dan suasana yang penuh hawa birahi itu.

“Aaaoookkkhhh… ssshhh… aaakkkhhh… aaakkkhhh…” jerit Cellia keras sambil menghujam-hujamkan kedua jari kanannya.

Sementara tangan kirinya meremas dan memilin payudaranya dan sesekali ditekan serta diputar. Aku terkesima sejenak dengan pemandangan yang diciptakan Cellia itu dan aku mebayangkan akan lebih histeris lagi pasti jika yang keluar masuk itu adalah 15 cm penis kebanggaanku.

“Booyy… ayyyoook terusinn..!” pinta Tante Nita diiringi goyangan lembut pinggulnya.

Ia tampaknya mulai bergairah kembali setelah melihat Cellia yang begitu histeris dan aku pun demikian ketika penisku hampir mengendor di Vagina Nita. Aku maju selangkah dan mendudukkan Tante Nita dari arah belakang sofa. Aku sendiri mengambil posisi berdiri untuk memudahkan eksplorasiku. Di lain pihak, Cellia yang sudah mengakhiri masturbasinya itu mengetahui kehadirna kami dan mengambil tempat di belakang Tante Nita.

“Ookkhhh… Terusin Cell..!” pinta Tante Nita saat Cellia menyibakkan rambutnya dan mulai mencumbui leher Tante Nita.

Tidak ketinggalan, kedua telapak tangan Cellia menggoyang, memutar puting dan kadang-kadang dipilin lembut. Aku sepertinya merasakan apa yang Tante Nita rasakan, darahnya mulai hangat, birahinya sudah memanas. Tubuh Nita bagaikan daging burger di antara aku dan Cellia, pinggulnya masih aktif menggoyang-goyang, kadang menghentak-hentak lembut.

“Oooaaakkkhhh… nngghhh… ohhhh… nngghhh… Kocok terushh… yaaa… iyaa… terusss..!” desah Tante Nita keras saat aku tepat menstimulasi G-Spot-nya.

Nafasnya tersengal-sengal disela-sela lenguhan-lenguhan panjangnya, tubuh Tante Nita menggeliat-geliat liar. Cellia masih aktif membantu Tante Nita menggapai surgawinya, kecupan-kecupan di belakang tubuh, leher, pinggang dan tiba-tiba Tante Nita melenguh panjang diiringi percepatan hentakan pinggulnya. Aku semakin penasaran saja apakah yang dilakukan Cellia hingga Tante Nita tampak lebih histeris lagi dari yang tadi. Kuraba raba punggung Nita sambil kukulum mesra bibirnya, tanganku mulai turun ke arah pantatnya, kutekan kedua sisi bokongnya yang padat itu dan kuulir-ulir. Berawal dari situlah aku tahu rupanya telunjuk dan bibir Cellia memainkan peran di lubang anus Tante Nita, telunjuknya yang berlumur vaselin itu keluar masuk lembut di vagina Tante Nita.

“Oookkhhghh… Goddhh… Cell… truuusss… Yanng… oookkhhh, kontholll… akkhhh… sshhh…” ceracau Tante Nita tidak beraturan, menjemput ambang orgasmenya.

Kedua lubang Tante Nita terasa pejal dan hangat. Aku malah semakin terangsang oleh imajinasiku sendiri, aku lantas memeluk erat-erat Tante Nita saat ia mulai mengencangkan lingkaran tangannya di tubuhku. Darahku juga mulai bergerak cepat menuju ke ujung syaraf di kepalaku, kupingku tidak lagi menghiraukan lenguhan dan desahan-desahan Tante Nita.

“Oookkkhhh… Niiiiiiittthhh… nikmathhh… vaginamu… Akkhhh..!” desahku saat birahiku kurasakan menjalar di seluruh tubuhku.
“Booyyy… Akuuu… mmmhhh… mauuu…” seru Tante Nita menyambut orgasmenya.

Tubuhnya menegang, wajahnya merah merona, menambah cantiknya Tante kesepian ini, sementara bibirnya terkatup rapat.

“Sssebentar… Niiiiiittttt… Kita keluar bareng…” bisikku yang kuiringi tempo kocokanku secara maksimal, yaitu kukeluarkan hampir sepanjang batangnya dan kubenamkan dalam-dalam di rahimnya.

Rupanya darahku tidak bertahan lama di syaraf-syarafku, hingga berdesir kencang meluncur melalui seluruh nadiku dan bermuara pada sebuah daging pejal di selangkanganku.

“Niiiiiiittt… Aku nyammmppaaiii… uuaaakkkhhh… aaakkhhh.., aakhhh..,” desahku sambi memutar-mutar penisku yang tertanam maksimal di vagina Tante Nita, sehingga rambut-rambutku yang disana juga menggelitik klitoris Tante Nita.
“Sseerrr… serrr…” kurasakan cairan Tante Nita mendahului orgasmeku, dan seditik kemudian, aku dan Nita meregang nikmat.

Kami menjerit-jerit sensasional dan tidak khawatir orang lain mendengarnya. Tante Nita histeris seperti orang kesetanan ketika telunjuk Cellia juga mempercepat kocokan di anusnya.

“Aaakkkhhhggh…” desah kami bersamaan mengakhiri nikmat yang tiada tara tadi dan juga baru kurasakan seumur hidupku.

Maniku meleleh di sela-sela pejalnya bnatang kejantananku yang masih manancap dalam di rahim Tante Nita. Cellia tampaknya puas dengan hasil kerjanya, lalu ia memeluk Tante Nita erat dan berbisik, “Enak khan Tannn..?”

Tante Nita sendiri sudah lemas dan terkulai di atara aku dan Cellia, aku mengecup mesra Tante Nita dan beralih kepada Cellia untuk memberikan stimulan birahi dalam dirinya yang juga mulai mendidih.

Kedua wanita itu memang hebat, yang tua histeris dan mampu menguasai diri dan yang muda histeris juga dan menuruti jiwa mudanya yang bergejolak. Tante Nita tampaknya tidak dapat menahan rasa di tubuhnya, sehingga lunglai lemas tidak bertenaga. Cellia lantas membimbingnya melepas gigitan vaginanya dari penisku yang mulai mengendor ke arah ujung sofa untuk beristirahat. Kulihat wajah Tante Nita amat puas bercampur dengan letih, akan tetapi semua beban birahinya yang tertahan selama dua minggu meledak lah sudah.

“Ooookkkhh… sssshh…” desis Tante Nita saat penisku kutarik pelan dari gigitan vaginanya.
Aku melangkahi sofa dan duduk di sandarannya, lalu kubuka kedua pahaku. Tampaklah oleh Cellia sebuah meriam yang berlumur sperma masih setengah tegak.
“Oookkkhhh… gellliii… ssshhh… terusssss… Ceeeelll..!” pintaku pada Cellia saat ia mulai mengulum penisku dan hampir semuanya terkulum di mulutnya yang sedikit lebar namun seksi.
“Oaaakhhh…. aaakkkhh… sshhhssshshh…” desisku saat aku mulai merasakan lagi denyutan penisku di mulutnya.

Baca Juga : Berawal Dari Mamah Lanjut Tante Ulfa

Cellia masih menghisap habis seluruh sperma yang tersisa dan kocokkannya semakin cepat, hingga kedua kakiku bergetar menahan ngilu bercampur nikmat.

“Oookkkhhh… terusss… hisappphh Sayy..!” pintaku sambil mendorong kepala Cellia untuk melakukan lebih dalam lagi.
“Oooouakghh.. Plop…” tiba-tiba mulut Cellia melepas kulumannya dan langsung berdiri menjilat leher dan kedua telingaku bergantian.
“Aku ingin di whirpool Sayy..!” bisik Cellia.

Whirpool itu sendiri sudah dilengkapi semacam sofa untuk berbaring, sehingga jika berbaring di situ, maka mulai dada sampai kaki akan terendam air hangat bercampur semburan air di sisi-sisi kolamnya. Aku merebahkan Cellia disana dan memulai percumbuan kami, tubuh kami terasa hangat dan seperti di pijat-pijat, sehingga penisku yang sempat layu mulai menegang kembali. Cellia tampak menikmati sensasi ini dan aku tahu bahwa Cellia akan menginginkan melodi yang berbeda dengan Nita.

“Masss… sshh… oookkkkhh… masukin Aku… oookkhhh… mmmppphh…” pinta Cellia sambil membuka pahanya lebar-lebar.

Sejenak aku memainkan kehangatan air, kuayun-ayun tanganku di dalam air ke arah vagina Cellia yang membuatnya segera menarik tubuhku untuk menaikinya. Kami memang sudah diselimuti nafsu sehingga rasanya pemanasan Cellia melihat orgasme dari Tante Nita sudah lebih dari cukup. Tubuh kami hangat oleh air dan kehangatan dari pasangan kami serta semburan-semburan air dari sela-sela kolam membuat kami semakin terbuai jauh ke awang-awang.

“Blesss…” 10 cm dari penisku mulai menjejali vagina Cellia diiringi desahan, “Aaakkkkhhh… mmmppph…” guman Cellia yang membuat Tante Nita tersadar dan menyusul kami di kolam.
Kuhentakkan pelan, sehingga seluruh penisku mendesak dinding-dinding vaginanya yang terasa lebih perat dan berdenyut. Nita mengambil posisi memangku kepala Cellia di paha kanannya dan membelai lembut kening Cellia.

“Aaawww… oookkkhhh… gelli… Masssh…” teriak Cellia saat aku memainkan otot lelakiku di leher rahimnya.
“Masss… dikocok pelaannn… yacch..!” pintanya sambil membelai rambutku, membuatku jadi teringat saat-saat romantis dengan pacar-pacarku dulu.

Aku mengangguk dan kuikuti apa yang Cellia mau, lalu kukocok perlahan dengan cara sepuluh senti aku kocok lima atau enam kali dan kubenamkan dalam-dalam, lalu kuputar pada kocokan ke-7. Cara ini efektif untuk menstimulasi G-Spot seorang wanita. Kurang lebih lima menit kemudian, Cellia mengangkat kepalanya dan mendaratkan ciuman bertubi-tubi di mulut dan leherku bergantian. Tubuhnya sedikit menegang dan lebih hangat kurasa, lalu aku memberi isyarat Tante Nita untuk menyingkir ke arah bagian belakang kami.

“Ooookhhh… Massshh.. aaakuuu… hammmppirr..!” bisik Cellia saat aku mulai menaikkan ritme kocokanku.
“Tahan Cell..!” pintaku, lalu aku memberi isyarat kepada Tante Nita lagi.
“Akkkhhhgghhh… ssshhh… mmmpppphh…” desahku dan Cellia bersamaan saat telunjuk Tante Nita mulai memasuki lubang pantatku dan anusnya Cellia.

Rasanya hangat mengelitik, apalagi jika di kocokkan di kedalaman anusku dan aku bisa membayangkan sensasi yang dialami Cellia. Pasti akan terasa pejal dan nikmat serta sensasional pada kedua lubangnya.

“Oookkkhhh… Taaan… aaaakk.. kuuu tak kuuu..atthh…” teriak Cellia mulai mengawali detik-detik orgasmenya.

Para netters yang budiman, sudah bisa diduga, kami pun terbuai dengan alunan sensai jari Tante Nita dan hisapan vagina Cellia bersamaan. Demikian pula Cellia. Panasnya penisku dan gelitik telunjuk Tante Nita membuatnya lupa daratan.

“Aaaggghhh… oookkkhhh… oookkkhhh… aaakkkhhhg… mmmm.. ssshshhh.. awww… ssshhh…” ceracauku dan Cellia tidak beraturan.

Dan kurang lebih sepuluh detik kemudian, aku dan Cellia meregang birahi yang dikenal dengan nama orgasmus secara bersamaan. Aku memancarkan spermaku. Terasa lebih banyak dari pada dengan Tante Nita dan aku juga merasakan aliran mani Cellia dari rahimnya. Aku menghempaskan tubuhku ke samping Cellia dan Tante Nita mengambil tempat di sisi lainnya. Hangat tubuh mereka dan kami becumbu seolah tiada hari esok. Kami lanjutkan tidur mesra diapit dua tubuh sintal nan hangat berselimutkan sutra lembut. Dan saat salah satu dari kami terjaga, kami mengulanginya lagi hingga spermaku betul-betul terasa kering.

Minggu siang, kami baru terbangun, lantas kami mandi bersama dan kemudian sarapan pagi. Kami meluncur ke Surabaya dan janji akan kencan lagi entah dengan Tante Nita ataupun Cellia atau kadang mereka minta barengan lagi. Aku akhirnya terlibat kisah asmara yang penuh birahi, namun aku puas karena dapat melampiaskan nafsuku yang meletup-letup itu.

Birahi Nafsu Seorang Guru Muda

$
0
0

Birahi Nafsu Seorang Guru Muda – Dessi adalah sosok guru yang paling cantik dan paling terkenal dengan keseksiannya ketika mengajar. Setiap murid-muridnya pasti akan terpana memandang kecantikan dan keseksian ibu gurunya yang satu itu. umurnya masih muda 28 tahunan, dengan rambut panjang, tubuh langsing, dan buah dada yang menonjol besar 36B dan bongkahan kedua pantatnya yang naik turun secara beraturan ketika berjalan selalu menghiasi hari-hari murid laki-lakinya. Bahkan tak jarang Dessi genit menggoda murid yang memang disukainya, seperti yang satu ini.

Agung adalah murid yang paling menjadi pusat perhatian cewek-cewek disekolahan, karena tubuhnya yang tinggi kekar dan penampilannya yang keren dan stay cooll membuat para teman-teman wanitanya banyak yang menyukainya. Namun tanpa diduga ibu gurunya yang terkenal cantik dan seksi itu juga menaruk rasa suka kepadanya. Hingga akhirnya muncullah pikiran kotor Dessi untuk megundang Agung kerumahnya agar Dessi bisa menggodanya secara leluasa tanpa diketahui murid-murid yang lainya. Cerita Sex

Saat pelajaran Agung yang memang terkenal kurang cerdas sengaja diberikan soal yang sangat sulit oleh Dessi agar supaya Dessi bisa mencari alasan untuk menyuruh Agung kerumahnya. Setelah 2 jam semua murid mengerjakan soal hanya Agung yang paling mendapatkan nilai yang paling jelek. Sesuai dengan rencana, Dessi kemudian memanggil Agungk sendirian setelah para murid-murid keluar. “Agung nilai kamu dikelas paling jelek, kamu nanti siang harus kerumah ibu untuk mendapatkan pelajaran kusus dari ibu”. “Iyha Bu, sulit banget soal yang ibu berikan tadi” jawab Agung. “Nanti ibu tunggu kamu dirumah, kalau gak datang kerumah ibu, ibu akan memberikan nilai jelek padamu Agung” ucap Dessi. “Iyha Bu, Agung pasti datang kerumah bu Dessi”jawab Agung. Cerita Seks Terbaru

Tepat seperti janji Agung, siang itu Agung menepati janjianya untuk datang kerumah Dessi. Setelah diketok pintu bu gurunya itu, dibukalah dan Agung bengong melihat apa yang dilihatnya, Karena siang itu bu gurunya menggunakan pakaian yang sangat seksi dan super mini, sehingga membuat Agung melotot melihat tubuh bu gurunya itu. “Heey, kamu bengong ngelihatin apa Agung” ujar Dessi. “Eeenngg…Engggak papa kok bu” jawab Agung dengan tergagap. “Ayoo masuk” ajak Dessi. Kemudian Dessi mengajak Agung kesebuah ruangan. Dan memberikan Agung selembar kertas berupa soal-soal dan menyuruh Agung untuk mengerjakannya lalu meninggalkannya pergi keruang tengah. Cerita Mesum

”Sudah selesai Agung?”, Dessi masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Agung selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Dessi, Saya sudah selesai”, Agung masuk ke ruang tengah sambil membawa pekerjaannya.”Ibu dimana?””Ada di kamar.., Agung sebentar ya”, Dessi berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul. Cerita Ngentot

Begitu ia keluar, mata Agung nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Dessi membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Agung merah karena malu, karena Dessi tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..””oo…, begitu to?””Agung kamu mau menolong saya?”, Dessi merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Agung bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Dessi yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.”Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Agung langsung saja merah mendengar perkataan Dessi”Iya””Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya. Cerita Sex ABG

Dessi kemudian duduk di pangkuan Agung. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Dessi yang agresif karena haus akan kehangatan dan Agung yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya. Ia bisa merasakan puting susu Dessi yang mengeras. Lidah Dessi menjelajahi mulut Agung, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular. Cerita Sex DaunMuda

Setelah puas, Dessi kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka yang juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Agung”, Dessi berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.”Ahh cepat Agung”, Dessi mendesah tidak sabar. Cerita Sex HOT

Agung kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.”Agung…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar Agung meletakkan tangannya di dada Dessi yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Dessi yang montok itu.”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” Dengan semangat Agung melakukan apa yang gurunya katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.Dessi tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk, “Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”. Cerita Sex Tante

Tubuh Dessi menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”, Tangan Dessi mendekap erat kepala Agung ke payudaranya.

Agung semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Agung makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya tersebut.”mm…, nakal kamu”, Dessi tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Agung menurut saja. Duduk diantara kaki Dessi yang membuka lebar. Dessi kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di belakangnya.”Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Agung memasuki vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari Agung mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.”Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Dessi mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Agung.”Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Agung tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Agung…, mm”, tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Tangan Agung semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.”Ooaahh…, Aguuung”, Tangan Dessi mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Agung…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Agung menurut saja. Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Dessi segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.

Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Dessi. Ia segera menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Agung merintih keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Agung tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Dessi. Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Dessi.”oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah cairan mani Agung di dalam mulut Dessi, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.”Hmm…, manis rasanya Agung”, Dessi masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.”Sebentar ya aku mau minum dulu”.

Ketika Dessi sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.”Agung…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…, nikmati saja ini”, Agung yang masih tegang berat mendorong Dessi ke kulkas.Gelas yang dipegang Dessi jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Dessi kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Dessi berteriak, saat Agung menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.

”Agung…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Dessi bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Agung satu menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”, bisik Agung di telinganya”Ahh…, hh”, Dessi hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras dari belakang.”Jawab…, Ibu”, dengan keras Agung mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Agung…, Agung jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Dessi telah merasakan cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Agung yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Dessi.”Ahh”.

Kedua insan itupun tergolek lemas menikmati apa yang baru saja mereka rasakan. Setelah kejadian dengan Agung, Dessi masih sering bertemu dengannya guna mengulangi lagi perbuatan mereka. Namun yang mengganjal hati Dessi adalah jika Agung kemudian membocorkan hal ini ke teman-temannya.

Ketika Dessi berjalan menuju mobilnya seusai sekolah bubar, perhatiannya tertumbuk pada seorang muridnya yang duduk di sepeda motor di samping mobilnya, katakanlah dia Beni. Ia berbeda dengan Agung, anaknya agak pembuat onar jika di kelas, kekar dan nakal. Hatinya agak tidak enak melihat situasi ini.”Bu Dessi salam dari Agung”, Beni melemparkan senyum sambil duduk di sepeda motornya.”Terima kasih, boleh saya masuk”, Ia harus berkata begitu karena sepeda motor Beni menghalangi pintu mobilnya.”Boleh…, boleh Bu saya juga ingin pelajaran tambahan seperti Agung.”Langkah Dessi terhenti seketika. Namun otaknya masih berfungsi normal, meskupun sempat kaget.”Kamu kan nilainya bagus, nggak ada masalah kan..”, sambil duduk di balik kemudi.”Ada sedikit sih kalau Ibu nggak bisa mungkin kepala guru bisa membantu saya, sekaligus melaporkan pelajaran Agung”, Beni tersenyum penuh kemenangan.”Apa hubungannya?”, Keringat mulai menetes di dahi Dessi.”Sudahlah kita sama-sama tahu Bu. Saya jamin pasti puas”.

Tanpa menghiraukan omongan muridnya, Dessi langsung menjalankan mobilnya ke rumahnya. Namun ia sempat mengamati bahwa muridnya itu mengikutinya terus hingga ia menikung untuk masuk kompleks perumahan. Setelah mandi air hangat, ia bermaksud menonton TV di ruang tengah. Namun ketika ia hendak duduk pintu depan diketuk oleh seseorang. Dessi segera menuju pintu itu, ia mengira Agung yang datang. Ternyata ketika dibuka”Beni! Kenapa kamu ngikuutin saya!”, Dessi agak jengkel dengan muridnya ini.”Boleh saya masuk?”.”Tidak!”.”Apa guru-guru perlu tahu rahasiamu?”.”!!”dengan geram ia mempersilakan Beni masuk.”Enak ya rumahnya, Bu”, dengan santainya ia duduk di dekat TV. “Pantas aja Agung senang di sini”.”Apa hubunganmu dengan Agung?, Itu urusan kami berdua”, dengan ketus Dessi bertanya.”Dia teman dekat saya. Tidak ada rahasia diantara kami berdua”.”Jadi artinya”, Kali ini Dessi benar-benar kehabisan akal. Tidak tahu harus berbuat apa.”Bu, kalo saya mau melayani Ibu lebih baik dari Agung, mau?”, Beni bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Dessi. Dessi masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin.

Dessi masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin. Belum sempat ia menjawab, Beni telah membuka ritsluiting celananya. Dan setelah beberapa saat penisnya meyembul dan telah berada di hadapannya.”Bagaimana Bu, lebih besar dari Agung khan?”.Beni ternyata lebih agresif dari Agung, dengan satu gerakan meraih kepala Dessi dan memasukkan penisnya ke mulut Dessi.”Mmpfpphh”.”Ahh yaa…, memang Ibu pandai dalam hal ini. Nikmati saja Bu…, nikmat kok”Rupanya nafsu menguasai diri Dessi, menikmati penis yang besar di dalam mulutnya, ia segera mengulumnya bagai permen.

Dijilatinya kepala penis pemuda itu dengan semangat. Kontan saja Beni merintih keenakan.”Aduhh…, nikmat sekali Bu oohh”, Beni menyodok-nyodokkan penisnya ke dalam mulut Dessi, sementara tangannya meremas-remas rambut ibu gurunya itu. Dessi merasakan penis yang diisapnya berdenyut-denyut. Rupanya Beni sudah hendak keluar.”oohh…, Ibu enakk…, enakk…, aahh”.Cairan mani Beni muncrat di mulut Dessi, yang segera menelannya. Dijilatinya penis yang berlepotan itu hingga bersih. Kemudian ia berdiri.”Sudahh…, sudah selesai kamu bisa pulang”, Namun Dessi tidak bisa memungkiri perasaannya. Ia menikmati mani Beni yang manis itu serta membayangkan bagaimana rasanya jika penis yang besar itu masuk ke vaginanya.”Bu, ini belum selesai. Mari ke kamar, akan saya perlihatkan permainan yang sebenarnya.””Apa! beraninya kamu memerintah!”, Namun dalam hatinya ia mau. Karenanya tanpa berkata-kata ia berjalan ke kamarnya, Beni mengikuti saja.

Setelah ia di dalam, Dessi tetap berdiri membelakangi muridnya itu. Ia mendengar suara pakaian jatuh, dugaannya pasti Beni sedang mencopoti pakaiannya. Ia pun segera mengikuti jejak Beni. Namun ketika ia hendak melepaskan kancing dasternya.”Sini saya teruskan”, ia mendengar Beni berbisik ke telinganya. Tangan Beni segera membuka kancing dasternya yang terletak di bagian depan. Kemudian setelah dasternya jatuh ke lantai, tangan itupun meraba-raba payudaranya. Dessi juga merasakan penis pemuda itu diantara belahan pantatnya.”Gilaa…, besar amat”, pikirnya. Tak lama kemudian iapun dalam keadaan polos. Penis Beni digosok-gosokkan di antara pantatnya, sementara tangan pemuda itu meremasi payudaranya. Ketika jemari Beni meremas puting susu Dessi, erangan kenikmatan pun keluar.”mm oohh”.Beni tetap melakukan aksi peremasan itu dengan satu tangan, sementara tangan satunya melakukan operasi ke vagina Dessi.”Beni…, aahh…, aahh”, Tubuh Dessi menegang saat pentil clitorisnya ditekan-tekan oleh Beni.”Enak Bu?”, Beni kembali berbisik di telinga gurunya yang telah terbakar oleh api birahi itu.

Dessi hanya bisa menngerang, mendesah, dan berteriak lirih. Saat usapan, remasan, dan pekerjaan tangan Beni dikombinasi dengan gigitan ringan di lehernya. Tiba-tiba Beni mendorong tubuh Dessi agar membungkuk. Kakinya di lebarkan.”Kata Agung ini posisi yang disukai Ibu””Ahhkk…, hmm…, hmmpp”, Dessi menjerit, saat Beni dengan keras menghunjamkan penisnya ke liang vaginanya dari belakang.””Ugghh…, innii…, innii”, Beni medengus penuh gairah dengan tiap hunjaman penisnya ke liang Dessi. Dessipun berteriak-teriak kenikmatan, saat liang vaginanya yang sempit itu dilebarkan secara cepat.”Adduuhh…, teruss.., teruss Benia…, oohh”, Kepala ibu guru itu berayun-ayun, terpengaruh oleh sodokan Beni. Tangan Beni mencengkeram pundak Dessi, seolah-olah mengarahkan tubuh gurunya itu agar semakin cepat saja menelan penisnya.”Oohh Dessi…, Deeesssiii”.Dessi segera merasakan cairan hangat menyemprot di dalam vaginanya dengan deras. Matanya terpejam menikmati perasaan yang tidak bisa ia bayangkan.

CERITA SEX BUGURU HYPER SEX DIPUASKAN DUA MURIDNYA YANG GAGAH PERKASA

Dessi masih tergolek kelelahan di tempat tidur. Rambutnya yang hitam panjang menutupi bantalnya, dadanya yang indah naik-turun mengikuti irama nafasnya. Sementara itu vaginanya sangat becek, berlepotan mani Beni dan maninya sendiri. Beni juga telajang bulat, ia duduk di tepi tempat tidur mengamati tubuh gurunya itu. Ia kemudian duduk mendekat, tangannya meraba-raba liang vagina Dessi, kemudian dipermainkannya pentil kelentit gurunya itu.”mm capek…, mm”, bibir Dessi mendesah saat pentilnya dipermainkan. Sebenarnya ia sangat lelah, tapi perasaan terangsang yang ada di dalam dirinya mulai muncul lagi.

Dibukanya kakinya lebar-lebar sehingga memberikan kemudahan bagi Beni untuk memainkan clitorisnya.”Beeen aahh”, Tubuh Dessi bergetar, menggelinjang-gelinjang saat Beni mempercepat permainan tangannya.”Bu…, balik…, Beni pengin nih””Nakal kamu ahh”, dengan tersenyum nakal, Dessi bangkit dan menungging. Tangannya memegang kayu dipan tempat tidurnya. Matanya terpejam menanti sodokan penis Beni. Beni meraih payudara Dessi dari belakang dan mencengkeramya dengan keras saat ia menyodokkan penisnya yang sudah tegang”Adduuhh…, owwmm”, Dessi mengaduh kemudian menggigit bibirnya, saat lubang vaginannya yang telah licin melebar karena desakan penis Beni.”Bu Dessi nikmat lho vagina Ibu…, ketat”, Beni memuji sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.”mm…, aahh…, ahh…, ahhkk”, Dessi tidak bisa bertahan untuk hanya mendesah. Ia berteriak lirih seiring gerakan Beni. Badannya digerakkannya untuk mengimbangi serangan Beni.

Kenikmatan ia peroleh juga dari remasan muridnya itu.”Ayoo…, aahh.., ahh… Mm.., buat Ibu keluuaa.. Rr lagi…”. Gerakan Dessi makin cepat menerima sodokan Beni.
Tangan Beni beralih memegangi tubuh Dessi, diangkatnya gurunya itu sehingga posisinya tidak lagi “doggy style”, melainkan kini Dessi menduduki penisnya dengan membelakangi dirinya. Beni kini telentang di tempat tidur yang acak-acakan dan penuh oleh mani yang mengering.”Ooww..”, Teriakan Dessi terdengar keras saat ia tidak bisa lagi menahan orgasmenya. Tangannya mencengkeram tangan Beni, kepalanya mendongak menikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sementara Beni sendiri tetap menusuk-nusukkan penisnya ke vagina Dessi yang makin becek.”Ayoo…, makin dalam dalamm”.”Ahh.., aahh…, aahh..”, Benipun mulai berteriak-teriak.”Mau kelluuaarr”Dessi sekali lagi memejamkan matanya, saat mani Beni menyemprot dalam liang vaginanya.

Dessi kemudian ambruk menindih tubuh Beni yang basah oleh keringat. Sementara diantara kaki-kaki mereka mengalir cairan hangat hasil kenikmatan mereka.”Bu Dessi…, sungguh luar biasa, Coba kalau Agung ada disini sekarang”.”mm memangnya kamu mau apa”, Dessi kemudian merebahkan dirinya di samping Beni. Tangannya mengusap-usap puting Beni.”Kita bisa main bertiga, pasti lebih nikmat..”Dessi tidak bisa menjawab komentar Beni, sementara perasaannya dipenuhi kebingungan.

Akhirnya hari kelulusan murid klas 3 sampai juga. Dengan demikian Dessi harus berpisah dengan kedua murid yang disayanginya, terlebih lagi ketika ia harus pindah ke kota lain untuk menempati pos baru di Kanwil. Karenanya ia memanggil Agung untuk datang ke rumahnya untuk memberitahukan perihal kepindahannya.Ketika seputar Indonesia mulai ditayangkan, Agung muncul. Ia langsung dipersilakan duduk.”Bu, Agung kangen lho”.”Iya deh…, nanti. Gini, Ibu bulan depan pindah ke kota B, soalnya akan dinaikkan pangkatnya. Jadi…, jadi…, Ibu ingin malam ini malam terakhir kita”, mata Dessi berkaca-kaca ketika mengucapkan itu.”…………..”, Agung tidak bisa menjawab.

Ia kaget mendengar berita itu. Baginya Dessi merupakan segalanya, terlebih lagi ia telah mendapatkan pelajaran berharga dari gurunya itu.”Tapi Agung masih boleh berkirim surat kan?”.Dessi bisa sedikit tersenyum melihat muridnya tabah, “Iya…, boleh…, boleh”.”Minum dulu Gung, ada es teh di meja makan. Kalau sudah nonton DVD di kamar yaa”, Dessi mengerling nakal ke muridnya sambil beranjak ke kamar. Di kamar ia mengganti pakaiannya dengan kimono kegemarannya, melepas Bra, menghidupkan AC dan tentu saja menyetel DVD ‘Kamasutra-nya Penthouse”. Lalu ia tengkurap di tempat tidur sambil menonton TV.

Diluar Agung meminum es teh yang disediakan Dessi dan membiarkan pintu depan tidak terkunci. Ia mempunyai rencana yang telah disusun rapi.Lalu Agung menyusul Dessi ke kamar tidur. Begitu pintu dibuka ia melihat gurunya tengkurap menonton DVD dengan dibalut kimono merah tipis, lekuk tubuhnya jelas terlihat. Rambutnya yang panjang tergerai di punggungnya bagai gadis iklan shampo Pantene.”Ganti pakaian itu Nto..”, Dessi menunjuk celana pendek dan kaos tipis yang terlipat rapi di meja riasnya.

Ketika Agung sedang mencopot celananya Dessi sempat melihat penis pemuda itu menyembul di balik celana dalam GT Man-nya. Setelah selesai Agung juga tengkurap di samping Dessi.”Sudah liat film ini belum? Bagus lho untuk info posisi-posisi ngesex”.”Belum tuh…”, Mata Agung tertuju pada posisi dimana si wanita berdiri memegang pohon sementara si pria memasukkan penisnya dari belakang, sambil meremas-remas payudara partnernya.”mm…, itu posisi fave saya. Kalau kamu suka nanti CD itu bisa kamu ambil”.”Thanx..”, Agung kemudian mengecup pipi gurunya.

Adegan demi adegan terus bergulir, suasana pun menjadi semakin panas. Dessi kini tengkurap dengan tidak lagi mengenakan selembar benangpun. Demikian pula Agung. Agung kemudian duduk di sebelah gurunya itu, dibelainya rambut Dessi dengan lembut, kemudian disibakkannya ke sebelah kiri. Bibir Agung kemudian menciumi tengkuk Dessi, dijilatinya rambut-rambut halus yang tumbuh lebat.”aahh…”Setelah puas, Agung kemudian memberi isyarat pada Dessi agar duduk di pangkuannya.”Bu, biar Agung yang puasin ibu malam ini…”, Bisik Agung di telinga Dessi. Dessi yang telah duduk di pangkuan Agung pasrah saja saat kedua tangan muridnya meremas-remas payudaranya yang liat. Kemudian ia menjerit lirih saat puting susunya mendapat remasan.”Akhh…”, Dessi memejamkan matanya.”Agung…, jilatin vagina ibu…”

Agung kemudian merebahkan Dessi, dibukanya kaki gurunya itu lebar-lebar, kemudian dengan perlahan ia mulai menjilati vagina gurunya. Bau khas dari vagina yang telah basah oleh gairah itu membuat Agung kian bernafsu.”oohh…, teruss…, teruuss…”, Dessi bergetar merasakan kenikmatan itu. Tangannya membimbing tangan Agung dalam meremasi susunya. Memberikan kenikmatan ganda.”Jilatin…, pentil itu…, oohohh”, Bagai dikomando Agung menjilati pentil clitoris Dessi, dengan penuh semangat.”Aduuhh….. Oohh…oohh…hh.. Hh…..””Agung…, massuukk”.

Kaki Dessi kemudian disampirkannya ke pundak, dan dengan cepat disodokkannya penisnya ke vagina Dessi yang becek.”mm…”, Dessi menggigit bibirnya. Meskipun lubang vaginanya telah licin, namun penis yang besar itu tetap saja agak kesulitan menerobos masuk.”Uuhh…, masih susah juga ya Bu…”, Agung sambil meringis memaju mundurkan penisnya. Ia merasakan penisnya bagai diremas-remas oleh tangan yang sangat halus saat di dalam. Tangan Dessi mempermainkan puting Agung. Dengan gemas dicubitnya hingga Agung berteriak.”Uhh…, nakal, Ini balasannya!”, sodokan Agung makin keras, lebih keras dari saat ia memasukkan penisnya.”aa…”.

Tiba-tiba pintu kamar tebuka! Spontan Dessi terkejut, tapi tidak bagi Agung. Beni sudah berdiri di muka pintu, senjatanya telah tegak berdiri.”mm…, hot juga permainan Ibu dengan Dia, boleh saya bergabung?”, Beni kemudian berjalan mendekati mereka. Dessi yang hendak berdiri ditahan oleh Agung, yang tetap menjaga penisnya di dalam vagina Dessi.”Nikmati saja…”Beni kemudian mengangkangi Dessi, penisnya berada tepat di mukanya.”Isap… Ayoo”, sambil memasukkan penisnya. Saat itu pula Agung menghentakkan gerakannya. Saat Dessi berteriak, saat itu pula penis Beni masuk.”Ahh…, nikmat..”, Dessi merem-melek menghisap-hisap penis muridnya, sementara Agung dengan puas menggarap vaginanya.”uufff…, jilatin…, jilatt”, tangan Beni memegangi kepala Dessi, agar semakin dalam saja mengisap penisnya.

Posisi itu tetap bertahan hingga akhirnya Agung keluar duluan. Maninya menyemprot dengan leluasa di lubang vagina gurunya yang cantik. Sementara Beni tetap mengerang-erang sambil medorong-dorong kepala Dessi. Setelah Agung mengeluarkan penisnya dari vagina Dessi, “Berdiri menghadap tembok Bu!”Dessi masih kelelahan. Ia telah orgasme pula saat Agung keluar, namun ia tidak bisa teriak karena ada penis di mulutnya. Saat ia berdiri dengan tangan di tembok menahan tubuhnya, mani Agung menetes ke lantai.”mm…, Gung…, liat tuh punya kamu..”, seru Beni sambil tertawa. Ia kemudian menempelkan tubuhnya ke Dessi. Penisnya tepat berada di antara kedua pantat Dessi.”Nih Bu rasakan punya Beni juga ya”.

Agung dengan santai menyaksikan temannya menggarap gurunya dari belakang. Tangan Beni memegangi pinggang Dessi saat ia menyodok-nyodokkan penisnya keluar masuk dengan cepat. Saat Dessi merintih-rintih menikmati permainan mereka, Agung merasakan penisnya tegang lagi. Ia tidak tahan melihat pemandangan yang sangat erotik sekali.Kedua insan itu saling mengaduh, mendesah, dan berteriak lirih seiring kenikmatan yang mereka berikan dan rasakan.”ooww…”, Tubuh Dessi yang disangga Beni menegang, kemudian lemas. Agung menduga mereka berdua telah sampai di puncak kenikmatan.

Timbul isengnya, ia kemudian mendekati mereka dan menyusup diantara Dessi dan tembok. Dipindahkannya tangan Dessi ke pundaknya, dan penisnya menggantikan posisi milik Beni.”Agung…”, Lagi-lagi Dessi mendesah saat penis Agung masuk dan pinggulnya didorong oleh Beni dari belakang.”Ahh.. Ahh…. Dorongg…dorongg………….””aa.. Aa… Aa”.”oohhkk…, kk…, kk..”, Dessi berteriak keras sekali, saat dorongan Beni sangat keras menekan pinggulnya. penis Agung amblas hingga mencapai pangkalnya masuk ke vagina Dessi. Saat itu pula ia merasakan penis yang berdenyut-denyut itu melepaskan muatannya untuk kedua kali.

Tamat

Gairah Sex Tante Cindy Janda Menggoda

$
0
0

Gairah Sex Tante Cindy Janda Menggoda – Cerita Sex Dewasa – Cerita Sex, Cerita Sex Mesum, Cerita Sex Telanjang, Cerita Sex Bugil, Cerita Sex Bispak, Cerita Sex Hot, Cerita Sex Binal, Cerita Sex Abg. Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang.

Namaku Yudha, sungguh pengalamanku kali ini sangat konyol sekali dan sangat tak pernah aku duga dan aku rencanakan. Semua seakan terjadi karena waktu yang tepat dan mungkin karena keberuntungan yang berpihak kepadaku karena banyak yang mengejarnya namun tak ada satupun yang diterimanya. Sebut saja namnya Cindy. Janda kembang sebelah rumah yang sangat menggoda. Tubuhnya sangat seksi sekali, payudaranya montok, pantatnya yang bahenol, dCindymbah dengan wajahnya yang sangat menggairahkan membuat orang-orang dikomplek tempat tinggalku selalu mengejar-ngejar cintanya. Namun sayang dari semua yang mengejarnya tidak ada yang bisa mendapatkannya. Cerita Sex

Karena umurku yang masih muda, aku memanggilnya tante Cindy. Memang tante Cindy ini jika dirumah dia selalu berpakaian sangat menarik. Dengan kaos strit dan rok pendek membuat semua mata lelaki melihatnya. Meski sudah mempunyai satu anak, tubuh tante Cindy masih sangat bahenol dan terawatt dengan kulitnya yang putih bersih. Tante Cindy mempunyai usaha warung kecil-kecilan dan menyediakan kopi juga. Sehingga setiap malam warungnya selalu dipenuhi oleh orang-orang tua yang betah memandangi tubuh seksi tante Cindy itu. Kalau aku pas beli rokok diwarung tante Cindy, aku pun juga melirik tubuh bahenol tante Cindy, sungguh menggoda sekali. Cerita Sex Terbaru

Hingga akhirnya suatu malam hujan turun sangat lebat sekali. Aku saat itu sedang santai dikamar sambil dengerin music dan bermain game, teman game ku hanyalah rokok. Ketika aku mengambil bungkus rokokku, ternyata isi rokokku sudah habis lalu dengan cepat aku melihat jam. Dan waktu itu waktu menunjukkan jam 9 malam hujanpun sudah mukai reda, segera aku mengambil uang dan segera berlari menuju ke warung tante Cindy. Setelah sampai diwrung tante Cindy, terlihat warungnya sangat sepi sekali gak seperti biasanya yang sangat ramai dengan pembeli. Mungkin karena hujan tadi jadi para mata keranjang yang biasa nongkrong di warung Cindy pada males keluar. Dan aku panggil-panggil tante Cindy. Cerita Mesum

Cerita Sex Gairah Sex Tante Cindy Janda Menggoda

“Tante.., Tante.., Dik Krisna.., Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung.
Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi.., Tante Cindy?”.
“Oh ya.., tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

Yang keluar ternyata Tante Cindy, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.

“Oh.., maaf Tante, Saya mau mengganggu nich.., Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho Dik Krisna mana?
“O.., Krisna sedang dibawa ama kakeknya.., katanya kangen ama cucu.., maaf ya Mas Yudha Tante pake’ pakaian kayak gini.. baru habis mandi sich”.

“Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk.., putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Cindy, soalnya biasanya Tante Cindy selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Cindy tidak memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.

“Malam gini kok belum tutup Tante..??”
“Iya Mas Yudha, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pakek pakaian dulu?
“Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

“Wah ngerepoti Mas Yudha kata Tante Cindy.., sini biar Tante ikut bantu juga”. Warung sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.
“Trimakasih lho Mas Yudha..?”.
“Sama-sama..”kataku.
“Tante saya lewat belakang saja”.

Saat aku dan Tante Cindy berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Cindy terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Cindy menjerit sambil secara reflek memelukku. Cerita Ngentot

“Mas Yudha.., tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante”, kata tante dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam merah muda, dengan background hCindym rambut-rambut halus di sekCindyr vaginanya yang tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari Penisku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante. Cerita Sex Tante

CERITA SEX TERGODA JANDA SEBELAH RUMAH YANG SUPER HOT
“Mas Yudha.., Penisnya bangun ya..?”.
“Iya Tante.., ah jadi malu Saya.., habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu Saya Tante..”.
“Ah tidak apa-apa kok Mas Yudha itu wajar..”.
“Eh ngomong-ngomong Mas Yudha kapan mo nikah..?”.
“Ah belum terpikir Tante..”.
“Yah.., kalau mau nikah harus siap lahir batin lho.., jangan kayak mantan suami Tante.., tidak bertanggung jawab kepada keluarga.., nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu.., tapi ada yang lebih menyiksa Mas Yudha.. kebutuhan batin..”.
“Oh ya Tante.., terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu..”, tanyaku usil.

“Yah.., Tante tahan-tahan saja..”.
Kasihan.., batinku.., andaikan.., andaikan.., aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin Tante Cindy.., ough.., pikiranku tambah usil.
Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.
“Mas Yudha Penisnya masih bangun ya..?”.
Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Cindy meraba Penisku.
“Wow besar juga Penismu, Mas Yudha.., Penisnya sudah pernah ketemu sarangnya belom..?”.
“Belum..!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

“Mas.., boleh dong Tante ngeliatin Penismu bentarr saja..?”, belum sempat aku menjawab, Tante Cindy sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus kaos oblong.
“Oh.., sampe’ keluar gini Mas..?”.
“Iya emang kalau Penisku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang Penisku..?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Cindy.
“Wah.., Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Yudha pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Yudha..”, kata tante sambil terus mengocok Penisku. Oughh.., nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Cindy sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena Penisku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu. Cerita Sex ABG

“Ough.., Tante.., nikmat Tante.., ough..”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan, kali ini tante memasukkan Penisku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan Penisku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot.., ough.., seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu.., ough.., sesshh.

Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi Penisku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Cindy naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

“Mas Yudha.., berbuatlah sesukamu.., cepet Mas.., cepet..!”.

Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut.., woow.., pemandangan begini indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau Tante Cindy sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya. Cerita Sex DaunMuda

CERITA SEX GAIRAH SEX JANDA KEMBANG YANG MEMBARA

“Ough Mas.., ough..”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.
“Terus Mas.., Maas..”, aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.
Kemudian Tante Cindy membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.

“Ayo Mas Yudha.., Tante sudah tidak tahan.., mana Penismu Mas.. Penismu sudah pengin ke sarangnya.., wowww.., Mas Yudha.., Penis Mas Yudha kalau bangun dongak ke atas ya..?”. Aku hampir tidak dengar komentar Tante Cindy soal Penisku, aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan Penisku dibibir vaginanya.

“Aughh..”, teriak tante.
“Kenapa Tante..?”, tanyaku kaget.
“Udahlah Mas.., teruskan.., teruskan..”, aku masukkan kepala Penisku di vaginanya, sempit sekali.
“Tante.., sempit sekali Tante.?”.
“Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian.., ntar juga nikmat..”.
Yah.., aku paksakan sedikit demi sedikit.., baru setengah dari Penisku amblas.., Tante Cindy sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.
“Augh.., Mas.., ouh.., Mas.., nikmat Mas.., terus Mas.., oughh..”.

Begitu juga aku.., walaupun Penisku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya oughh luar biasa.., nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini Penisku sudah amblas dimakan vagina Tante Cindy. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Cindy. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.

“Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., oughh.., Mas Yudha..”, katanya sambil merem-melek.
“Kayaknya ini yang namanya orgasme.., ough..”, Penisku tetap di vagina Tante Cindy.
“Mas Yudha sudah mau keluar ya..?”. Aku menggeleng. Kemudian Tante Cindy telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Cindy semakin mendesah, “Ough.., Mas..”, tiba-tiba Tante Cindy memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

“Oughh Mas.., aku keluar lagi..”, kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Cindy.
“Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?”.
“Terrsseerraah..”, desah Tante Cindy. Ough.., aku percepat gerakanku, Penisku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh Penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku muntahkan dalam vagina Tante Cindy, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante Cindy orgasme kembali, dia gigit dadaku.
“Mas Yudha.., Mas Yudha.., hebat Kamu Mas”.

Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Cindy masih tetap telanjang telentang di atas meja.

“Mas Yudha.., kalau mau beli rokok lagi yah.., jam-jam begini saja ya.., nah kalau sudah tutup digedor saja.., tidak apa-apa.., malah kalau tidak digedor Tante jadi marah..”, kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.

“Tante ingin Mas Yudha sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum genit. Lalu aku pulang.., baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Cindy, aku di panggil tante.

“Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?”, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Cindy tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.

Baca Juga : Mayang Ayam Kampus Haus Sex

Incoming search terms:

Nikmatnya Bersetubuh Dengan Mantan

$
0
0

Nikmatnya Bersetubuh Dengan Mantan – Sebut saja namanya Venti. Perempuan biasa-biasa saja namun sangat menggairahkan. Masalah ranjang Venti tak perlu diragukan lagi, dia sangat binal sekali. Kadang jika kondisiku sedang tidak fit, Venti mengalahkanku hanya dalam beberapa ronde saja. Namun Venti juga puas dengan penisku yang ukurannya sangat besar yaitu panjangnya 19cm dengan diameter 6cm. begitulah sekilas tentang hubungan Sex ku dengan Venti yang sangat berkesan dalam hidupku dan mungkin juga dalam hidup Venti.

Venti sudah kupacari sejak kami kuliah bersama hingga akhirnya dia meninggalkanku begitu sajatanpa alasan yang jelas. Aku mencoba mencari tau tentang keberadaannya namun tak kunjung juga ketemu sampai akhirnya aku putuskan untuk menikah dengan seorang wanita yang dijodohkan oleh orang tuaku. Dalam pernikahanku aku dikaruniai 3 orang anak sampai sebelumnya Venti kembali datang dalam kehidupanku yang sekarang. Cerita Sex Terbaru

Malam itu aku sedang makan berdua dengan istriku karena anak-anak sudah tidur. Aku berusaha memanfaatkan waktu berdua dengan istriku ketika anak-anak sudah tidur. Namun ketika sedang enak-enaknya ngobrol sambil makan dengan istriku, tiba-tiba HP ku berbunyi. Aku lihat gak ada namanya, kemudian aku berpura-pura mengambil minum berniat mengangkat telpon tadi. Dan “Jika masih ingat sama aku datanglah di wisma kamar nomer 9 sekarang, aku tunggu” ucap seorang yang telpon. “Ini siapa??” tanyaku. “Pokoknya datang aja, nanti kamu akan tau sendiri” katanya. Lalu wanita itu menutup telponnya. Cerita Mesum

Setelah wanita yang menelponku tadi mematikan telponnya, aku kembali di meja makan bersama istriku, dan aku pun langsung minta izin untuk keluar karena ada pertemuan mendadak yang diminta oleh bosku. Setelah aku menyakinkan istriku, akhirnya istriku percaya dan mengijinkanku untuk pergi. Namun aku dipesan untuk pulang, tapi aku kembali berpesan, jika harus menginap aku harus menginap dan kunci saja pintunya. Dan aku pun langsung beres-beres dan langsung meluncur ke wisma kamar no 7. Di perjalanan aku mengingat suara manis yang tadi telpon, aku sudah berpikiran kalau itu Venti, namun darimana dia mendapatkan nomer telponku dan mengetahui keberadaanku. Aku bertanya-tanya karena aku dan Venti sudah gak ketemu hampir 10 tahun. Setelah aku tiba dan menanyakan kamar Venti di Wisma itu, aku lalu diantar oleh salah seorang pelayan laki-laki Wisma itu. Kamar Venti ternyata tidak tertutup menunggu kedatanganku. Cerita Ngentot

“Hei, jam berapa kamu tiba di kota ini dan ada urusan apa sampai ngingap segala di Wisma ini. Nampaknya ada urusan penting yah? Kenapa tidak langsung ke rumah saja?” serentetan pertanyaan itu aku lontarkan pada Venti ketika aku sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

Ia nampak kebingunan menjawabnya satu persatu, sehingga ia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku memanggilku masuk.

“Mari masuk Kak, aku sangat merindukanmu. Sudah lama kucari alamatmu dan ingin bertemu denganmu, tapi baru kali ini aku sempat. Maklum daerah tempat tinggalku terlalu jauh dari sini, sehingga sulit sekali kita saling bertemu” katanya sambil tersenyum seolah gembira sekali.
Aku langsung duduk di tepi rosban yang dilapisi kasur empuk, sementara sambil ia teruskan pembicaraannya, Venti berjalan ke arah pintu lalu menutup serta menguncinya dengan rapat seolah ia tidak membiarkan aku kembali dengan cepat atau mungkin ia inginkan aku menemaninya terus dalam kamar itu sampai segala urusannya selesai. Cerita Sex Selingkuh

“Tadinya aku ragu dan takut meneleponmu karena jangan sampai istrimu marah dan curiga, sehingga malah menghalangi pertemuan kita. Tapi tetap aku coba siapa tahu bisa berhasil, ternyata betul berhasil” katanya sambil duduk sekitar 30 cm dari tempat di mana aku duduk.

“Akupun tadi kaget dan merasa takut ketahuan istri ketika kuterima teleponmu. Untung aku masih bisa buat alasan yang bisa yakinkan dia” kataku menceritakan kegiatan kami di rumah saat ia menelpon tadi.

“Kamu betul-betul bersifat ular dan masih licik seperti dulu. Kukira kamu sudah insaf dan banyak berubah karena sudah beristri yang cantik, malah sudah punya 3 orang anak lagi. Ternyata sifatmu tidak banyak berubah, meskipun usiamu sudah lanjut. Apa jadinya kira-kira jika istrimu tahu soal pertemuan kita di wisma ini.

Aku tidak mau nanggung resikonya dan tidak tega melihat rumah tanggamu hancur seperti yang kami alami saat ini” komentarnya panjang lebar sambil mencubit pinggangku lalu sedikit bersedih, bahkan sempat keluar air matanya. Cerita Sex HOT

“Maaf Venti, aku tidak dapat dan tidak mungkin melupakan peristiwa bersejarah kita yang penuh kenikmatan 20 tahun yang lalu itu. Sayang nasib yang memisahkan kita sehingga kita tidak berjodoh. Tapi sudahlah semua itu adalah takdir yang harus kita terima. Sekarang kita lupakan saja semua itu, kita memikirkan dan menikmati pertemuan kita ini”.

“Kak, aku sangat merindukanmu. Jauh-jauh aku datang dari Banjarmasin tempat aku berdomisili saat ini hanya untuk bertemu denganmu” katanya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku, bahkan bersandar di bahuku.

“Aku juga demikian sayang. Makanya apapun resikonya, aku tetap berusaha menemuimu di tempat ini.

Aku sama sekali tidak bisa merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang sama ketika kita belajar bersama di rumahmu tempo hari” sambungku sambil memeluk tubuhnya, malah membelai rambutnya yang agak panjang dan terasa harum. Ia tidak hanya bersandar dibahuku, tapi kali ini ia berbaring di atas kedua pahaku, sehingga aku mengelus-elus pipi dan kelopak matanya yang terasa sedikit basah. Entah karena sedih atau bahagia, tapi yang jelas air mata itu terasa hangat. Untuk membuktikan kasih sayang dan kerinduanku, aku mencoba mengecup pipinya yang putih bersih itu, sehingga ia menarik kepalaku lebih rapat lagi seolah ia tidak ingin aku menarik kecupanku itu. Cerita Sex Janda

“Kak, aku telah mengetahui seluruh keadaanmu sekarang ini dari mamaku di kampung, termasuk no. teleponmu. Apa kamu tidak ingin atau tidak mau ketahui keadaanku saat ini Kak?” tanyanya tiba-tiba sambil mengangkat kepalanya dan menatap wajahku.

“Oh yah, sempat kudengar tadi dari ucapanmu bahwa kamu tidak ingin melihat rumah tanggaku hancur seperti rumah tanggamu. Kapan kamu berumah tangga dan apa memang kamu kurang harmonis?” tanyaku padanya.

“Itulah Kak nasib buruk yang menimpaku. Tak lama setelah kuketahui bahwa kamu telah beristri, akupun frustrasi dan bergaul dengan banyak lelaki. Hingga akhirnya seorang lelaki seusiamu melamarku lalu aku terima menjadi suamiku.

CERITA SEX NGECROT DENGAN MANTANKU YANG BINAL

3 Bulan kemudian kuketahui bahwa ia ternyata sudah memiliki istri sebelumku, malah sudah punya seorang anak. Aku tinggalkan dia dan menuntut cerai, tapi ia tetap tidak mau ceraikan aku. Aku lalu ke Banjarmasin dan tinggal di rumah sepupuku. Enam Bulan kemudian, tanpa bekal surat cerai aku menerima lamaran seorang pria yang usianya jauh lebih mudah di bawah usiaku” ulasannya panjang lebar. Aku sangat tertarik mendengar pengalamannya itu, sehingga belum aku sempat mengomentari penjelasannya itu, ia terus cerita pengalamannya. Cerita Sex Tante

“Sialnya Kak, belum cukup satu tahun perkawinan kami itu, pria yang jadi suamiku itu kawin lagi dengan wanita Banjar sesukunya karena dipaksa oleh keluarganya dan tidak direstui perkawinannya denganku. Aku sakit sekali dan ingin rasanya bunuh diri, tapi tiba-tiba aku teringat dengan kebahagiaan yang pernah kualami 10 tahun lalu bersama Kak, sehingga aku bertekat untuk menemui Kakak dengan harapan kalau-kalau kebahagaian dan kasih sayang itu masih bisa kunikmati kembali sebelum aku meninggalkan dunia yang fana ini. Itulah yang mendorongku ke sini Kak” ceritanya panjang lebar sambil meneteskan airmata di pangkuanku.

“Sabar sayang, jangan putus asa. Masih banyak kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang bisa kita alami jika kita masih hidup. Semua itu adalah ujian yang tak bisa dihindari. Buktinya kan aku ini masih menyayangimu, mencintaimu, merindukanmu dan..” belum aku selesaikan ucapanku, ia tiba-tiba menutup mulutku dengan tangannya, lalu

“Jangan diteruskan Kak, aku takut menyakiti hati istrimu dan merusak kebahagiaan rumah tanggamu. Biarlah aku yang mengalami nasib buruk ini” katanya menyadarkanku kalau aku selama ini hidup rukun bersama istri.

“Kalau memang tujuanmu satu-satunya ke sini hanya untuk bertemu denganku, maka bersyukur dan berbahagialah sekarang karena kita sudah ketemu dan marilah kita saling melepaskan kerinduan kita mumpung masih sempat dan masih pagi” kataku sambil membelai tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya yang terjulur ke bawah lalu membaringkannya di atas kasur yang empuk, kemudian aku berbaring di sampingnya sambil memeluk tubuhnya dalam satu bantal dengan tetap meneruskan pembicaraan kami.

Entah siapa yang memulai, tapi kini kami sudah saling merangkul dan berciuman dan bermain lidah, malah tanpa kusadari pula siapa yang lebih duluan, yang jelas tanganku sudah mempermainkan dua buah dada yang terselip di balik baju dan BH yang dikenakan Venti, sementara tangan Venti sudah meraba-raba dan menggocok-gocok sebuah rudah yang berdiri tegak di balik CDku, padahal kami sama-sama masih berpakaian lengkap. Tanpa terdengar suara sepata katapun, tangan kami sangat aktifnya mempermainkan alat vital yang dulunya pernah kami permainkan.

“Aku buka bajunya yah sayang, biar aku lebih leluasa menikmati seluruh tubuhmu yang pernah jadi pusat kenikmatanku” kataku berbisik sambil mempreteli baju dan celana panjang yang dikenakannya.
Venti hanya mengangguk, namun tanpa minta izin ia juga ikut membuka kancing bajuku satu demi satu yang diteruskan dengan membuka ikat pinggang, resteling dan melorotkan celana panjangku.

CERITA SEX PACAR LIAR MANTAN TAMBAH BINAL

Kini kami berpelukan dan berpagutan dalam keadaan setengah bugil sambil bergulingan. Kadang Venti berbaring di kiri dan di kananku, bahkan di atas dan di bawahku. Kami sudah sama-sama sangat terangsang sehingga tanpa aba-aba lagi, aku langsung melepas BH-nya, sehingga nampak di depan mata saya dua benda putih tergantung yang tidak terlalu besar tapi montok, halus dan sedikit menonjol akibat rangsangan meskipun tak semungil ketika pertama kali kupegang dulu.

Kujulurkan ujung lidahku keputingnya yang mulai agak keras dan warna coklat. Kujilati seluruh permukaannya, kuhisap dan kadang sedikit kugigit. Ia nampak menikmatinya, bahkan untuk mengimbangi kenikmatannya itu, ia bergerak menggelinjang, lalu memutar tubuhnya sehingga arah kami berlawanan. Dalam keadaan menyamping, ia mendorong CD-ku hingga turun sampai ke lutut, lalu meraih isinya yang sedang mengacung itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan memainkan dengan lidahnya, bahkan memutar-mutar dalam mulutnya, sehingga aku terasa mau muncrat.

“Terus Kak, aku nikmat sekali auh..uhh..aahh..usstt..” katanya sambil berdesis dengan nafas terputus-putus ketika aku memainkan lidahku dengan cepatnya ke dalam lubang vaginanya yang basah dan masih mulus tanpa bulu selembarpun seperti ketika pertama kali aku jamah di rumahnya tempo hari. Iapun seolah mengikuti gerakan mulutku dengan mempercepat gocokan mulutnya pada rudalku yang terasa hampir muncrat.

“Aduh, aku sudah tidak mampu lagi menahan sayang, aahh..uuhh” kataku sambil mendorong kepalanya agar ia menghentikan gocokannya.

Bersamaan dengan itu pula, Venti tiba-tiba berdiri dan segera mengangkangi tubuhku yang terbaring terlentang di bawahnya. Nampaknya ia sudah tidak sabaran lagi. Ia dengan cepatnya membuka kedua bibir vaginanya sehingga kulihat sedikit menganga dan nampak berwarna merah pada kedua bibirnya, lalu menurunkan pantatnya sehingga lubang kemaluannya pas ketemu dengan ujung penisku yang memang sejak tadi berdiri. Tanpa dipegang dan diarahkan, penisku itu dapat masuk dengan mudah ke lubangnya meskipun tidak langsung amblas seluruhnya melainkan setelah kami bantu dengan beberapa kali gerakan pinggul ke kiri dan ke kanan seperti orang ngebor.

“Hmm..aahh..” itulah suara kecil bersama nafas keluar dari mulut kami secara bergantian ketika Venti berpegangan di atas kedua pahanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya ke bawah dan ke atas seiring dengan gerakan pinggulku. Bahkan saking keras dan lamanya gerakannya itu, sampai-sampai ia capek dan berhenti sejenak lalu kedua tangannya bertumpu di atas dadaku lalu di atas kasur kemudian dengan leluasanya menggerakkan pinggulnya yang menyebabkan terdengarnya bunyi “Ciprat..ciprot” secara berirama dari persenggolang kelamin kami.

“Aku mau keluaar sayang, berhennti duluu” kataku ketika terasa ada lahar panas mulai mengalir dari dalam batang kemaluanku. Karena permintaanku itu, Venti berhenti bergoyang sejenak, lalu terlentang di sampingku dengan membuka kedua pahanya. Akupun mengerti maksudnya, lalu aku yang mengangkanginya dan dengan mudah menusukkan kembali rudalku ke lubangnya dan menggocok-gocoknya terus.

Baca Juga : Pesona Maura Anak Ibu Kost

Sambil aku gocokkan penisku ke dalam vaginanya, Venti meraih bantal guling dan mengganjal pinggulnya lalu membuka lebar-lebar kedua pahanya sehingga batangku bisa masuk lebih dalam, bahkan terasa kedua biji pelerku masuk ke lubangnya, sehingga suara dan bunyi khas itu sulit dihindari, malah kali ini semakin besar dan ribut. Tidak puas dengan gaya itu, Venti mendorong pinggulku ke atas lalu mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi hingga ujungnya menyentuh bahuku. Akupun menekannya dengan keras dan memompanya secepat mungkin, terutama setelah ada tanda-tanda Venti juga sudah hampir mencapai puncak seiring yang kurasakan.

Ternyata benar, dalam posisi terakhirku itu, kami secara bersamaan memuntahkan lahar panas tanpa izin dari siapa-siapa dan tanpa aba-aba. Hal ini amat terasa ketika aku muncrat ke dalam vaginanya. Ventipun memelukku erat sekali, malah sedikit mencakar punggungku dan menarik- narik rambutku yang ditandai pula dengan denyut-denyut yang menjepit ujung penisku.

Lalu kami secara bersamaan lemas lunglai sambil berbaring dengan nafas yang terputus-putus tanpa suara, gerakan dan pandangan yang berartri lagi. Kami bagaikan mayat telanjang yang terbaring berdampingan di atas tempat tidur. Kami baru sadar jika kami betul-betul sempat tertidur sekitar 30 menit setelah terdengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu kamar dari luar. Kami secara bersamaan bangkit dan merapikan pakaian lalu kubuka pintu, ternyata petugas Wisma mau tanya apa aku mau bermalam atau mau pulang, sebab ia mau kunci pintu pagarnya.

Hampir bersamaan kami menjawabnya dengan kata “iya” setelah melihat jarum jam dinding sudah menunjuk pukul 12.30, lalu petugaspun berlalu dan aku kembali mengunci pintu. Setelah itu kami berbarik sejenak sambil berpelukan lalu melepaskan pakaian masing-masing secara total seperti sedia kala lalu kugendong Venti masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan, terutama tentunya bekas cairan dari mulut dan kemaluan kami.

Sesampai di kamar mandi, kami saling menyirami dan menggosok seluruh badan, sehingga gairah dan nafsu sex kami kembali bangkit dan ingin rasanya melanjutkan ronde kedua di dalam kamar mandi biar gaya dan kesannya agak lain lagi. Kami memang sempat melakukan dengan bermacam-macam posisi, gaya dan metode sex di kamar mandi itu sehingga kami sempat mencapai puncak kenikmatan 3 kali, bahkan kami lanjutkan di atas tempat tidur hingga menjelang pagi. Kami tidak mampu lagi menghitung berapa kali kami muncrat selama pertemuan kami dalam kamar wisma itu.

Pertemuan kami di kamar wisma itu, betul-betul suatu pertemuan yang luar biasa berkesan. Seumur hidupku mungkin sulit kami alami kembali pertemuan seperti itu. Kerinduan kami selama 10 tahun betul-betul terobati malam itu, bahkan kami mencetak sejarah hidup yang sulit terlupakan lagi. Sayang Venti hanya sempat bermalam 1 malam di kotaku karena takut menimbulkan masalah baru pada rumah tanggaku, sementara aku masih siap menemaninya selama beberapa malam sekiranya ia mau bertahan. Oh Venti sayang, kapankah kita bisa lagi mengulangi pertemuan seperti itu. Mungkinkah hal ini bisa terulang sebelum ajal kita dicabut. Alangkah nikmat dan bahagianya perasaanku malam itu. Rasanya aku tak mau malam itu berlalu dengan cepat, tapi itulah hidup dan fitrah yang harus diterima oleh setiap insan.

Melayani Nafsu Tante yang Hypersex

$
0
0

Melayani Nafsu Tante yang Hypersex – Pembaca yang budiman, perkenalkan namaku Bobby… aku akan menceritakan kisah nyata yang terjadi pada diriku beberapa waktu yang lalu. Cerita panas dan dewasa ini diawali ketika aku masuk menjadi mahasiswa salah satu sekolah tinggi komputer yang ada di Bandung. Pada saat itu tahun 2000, aku pindah dari Jakarta Barat yang panas ke kota dingin Bandung dan tinggal di daerah perumahan yang dulu pernah ditinggali kedua orang tuaku. Dan sekarang ini karena orang tuaku telah pindah dinas, aku hanya tinggal bersama seorang pembantuku.

Beranjak dari kehidupan dewasaku yang jauh dari kedua orang tua, aku mulai terbiasa dengan kehidupan bertetangga. Salagh satu tetangga dekatku adalah tante Ana, seorang wanita sexy beranak satu yang suaminya jarang di rumah karena kesibukan bisnis. Usianya kira-kira 32 tahun, namun badannya terlihat sangat mulus dan sexy seperti gadis umur 17 tahunan.

Satu tahun sudah aku tinggal, di akhir tahun 2001 aku mulai merasakan gejolak nafsu yang amat sangat terhadap wanita. Pada suatu malam aku mulai merasa ingin sekali bermain/bertamu ke rumah tante Anna namun aku selalu tidak berani dan merasa takut kalau nanti suaminya akan datang dan aku akan dikomentari tidak baik.

Bulan itu adalah bulan Januari 2002, usiaku pada saat itu baru 19 tahun dan tepat pada bulan Januari tanggal 20 aku genap 20 tahun. Di sini aku mengkisahkan hal sangat nyata yang terjadi dalam diriku. Malam itu malam Jum’at, cuaca sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan sangat deras dengan diikuti angin kencang.

Aku sangat sedih dengan kesendirianku, karena malam ini adalah malam kelahiranku. Aku duduk-duduk seorang diri sambil menghisap rokok kesukaanku, namun malam semakin tidak mendukung karena cuacanya. Aku berusaha mencari kesibukan dengan membaca-baca buku pelajaran, tiba-tiba aku dikejutkan dengan bunyi pagar samping yang khas, seorang wanita menghampiriku yang ternyata adalah tetangga sebelahku (Tante Anna).

“Ada apa tante?” aku mulai bertanya.

“Bob, (namaku) tolong dong pasangin lampu kamar saya di rumah,”

Ternyata lampu kamar tante Anna putus dan aku disuruh memasangkannya. Lalu aku mengikutinya dari belakang menuju rumahnya melalui pintu belakang. Di saat aku mengikutinya aku sempat terangsang dengan sentuhannya pada saat memasuki pintu belakang, karena ternyata dia tidak menggunakan bra dan aku sempat gemetar.

Sementara ini aku berkonsentrasi dengan permintaanya agar aku memasangkan lampu di dalam kamarnya. Setelah selesai kukerjakan, cepat-cepat aku keluar kamarnya dan berusaha tenang, kemudian aku diminta untuk duduk dulu minum kopi karena kopinya sudah disuguhkan. Aku duduk sambil melihat tayangan TV dan aku lihat anaknya yang baru satu sedang tidur pulas di depan TV. Kemudian tidak berapa lama baru anaknya dipindahkan ke kamar. Sekarang tinggal aku dan tante Anna berdua di ruangan tengah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 dan aku minta izin untuk pulang namun aku dicegah, ia memintaku menemaninya ngobrol. Lama kelamaan aku mulai mengantuk dan dimintanya aku untuk rebahan dan diambilkannya bantal dan aku menurut saja. Ia bercerita bahwa tadi ada telepon dari temannya, katanya ia ditakut-takuti karena sekarang malam Jum’at ada hantu kalau sendirian di rumah.

Asyik juga lama-lama acara mengobrolnya hingga tanpa kusadari tante Anna mulai mendekatiku dan meletakkan kepalanya di paha sebelah kiriku, karena aku rebahan agak di belakang dari tante Anna. Perasaanku mulai tak karuan, jantungku berdebar sangat keras serta sekujur tubuhku dingin.http://www./ Karena baru pertama kali ini aku diperlakukan seperti itu (aku masih perjaka). Tiba-tiba tangan tante Anna mulai bergerak menuju selangkanganku, dan meremasnya kemudian mengusapnya. Saat itu aku memakai celana pendek berbahan lemas.

“Hei, Bob!, ini kamu kok bangun?” tanya tante Anna.

Saat itu aku sangat malu dan tidak bisa berkata-kata lagi. Kemudian Tante mematikan lampu dan memintaku pindah ke kamarnya dengan menarikku ke atas tempat tidur. Pikiranku sangat kacau dan sangat gugup saat tiba-tiba aku dipeluk dan ditindih kemudian diciumi. Hingga pada saat bibirku dikulumnya aku mulai panas dan terangsang amat sangat.

Lama aku dibuatnya terlena dalam kemelut yang dibuatnya. Hingga tante itu mulai menuruni lekuk tubuhku sampai pada selangkanganku dan membuka celanaku. Sesaat kemudian seluruh pakaianku sudah terlepas dan apa yang terjadi ternyata penisku dimasukkan ke mulutnya. Aku merasa sangat tegang dan memang baru pertama kali aku mengalami hal seperti ini. Dengan lembut dan penuh penghayatan, penisku dipegangnya, kadang dijilatnya kadang dihisapnya namun juga kadang digigitnya hingga sampai pada buah zakarku juga di kulumnya.

“Bob, jangan keluar dulu ya?” ujarnya dengan mulutnya yang tertutup oleh penisku.

“Akh.. Mmnyamm”

Aku sudah dapat membaca bahwa tante sangat haus akan sex. Seperti orang yang lama tidak bersetubuh hingga dengan ganasnya aku mulai ditindihnya dan aku mulai merespons. Dengan naluri rangsangan, aku dorong Tante Anna kemudian aku buka pakaiannya secara perlahan sambil menciuminya, kemudian kulumat teteknya yang tidak begitu besar namun masih kencang. Aku hisap dan kumain-mainkan lidahku di sekitar puting susunya, Tante Anna mulai terangsang sambil menggeliat-geliat dan menekan kepalaku agar aku lebih keras lagi menghisapnya.

Lama aku bermain di sekitar payudaranya sampai akhirnya aku disuruh menjilat bagian yang sensitif di antara selangkangannya. Aku mulai sedikit mengerti. Dengan dibantu tangannya, aku mengerti yang mana yang harus aku jilat dan kulumat. Hingga pada akhirnya aku ditariknya kembali ke atas sampai aku menindihnya dan dadaku menekan toketnya yang semakin agak keras. Lalu aku didorong ke sampingnya dan aku mulai ditindihnya kembali namun sekarang tante Anna memegang penisku yang semakin keras kemudian dengan perlahan tante Anna membimbingnya memasuki liang kenikmatannya.

Posisi tante Anna berada di atas seperti orang naik kuda, menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kadang menaik turunkan bokongnya. Lama sekali dia bertahan pada posisi itu, hingga akhirnya Tante menjerit kecil menahan sesuatu namun sambil mencengkeram bahuku..

“Akhh, Bob, saaya keluar nih, ahh.. Ahh.. Ohh.. Bob kamu belum keluar ya?”

Kemudian aku membalikkan tubuhnya dan sekarang aku ganti berada di atasnya dengan penisku masih menancap di liang kenikmatan itu. Aku mulai menyerang, dan sekarang aku mengeluarmasukkan penisku. Lalu aku mengambil posisi duduk di antara selangkangannya sambil mengocoknya. Suara yang keluar dari mulut Tante Anna membuatku sangat terangsang.

“Bob, yang keras dong, lebih cepat kamu kocoknya,” kata tante sambil memegang kedua tanganku. Aku merasa belum akan sampai, tapi tiba-tiba tante Anna mulai menggeliat-geliat sangat kasar hingga aku dipeluknya.

“Bob, ah.. Saya mau keluar lagii. Bob.. Ahh.. Ohh Bob”

Lalu aku disuruhnya mencabut penisku dan tante Anna keluar menuju kamar mandi. Tidak berapa lama dia kembali dan membawa kain basah lalu mengusapkannya di penisku yang mulai lengket. Kemudian, tante Anna mulai menaiki tubuhku kembali dan memasukkan penisku ke vaginanya yang ternyata sudah kering. Ia memulai dengan gerakan lambat dengan menggoyangkan pinggulnya maju mundur dan aku kemudian diminta berposisi di atas.

Sekarang aku yang mencoba memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mulai bereaksi namun sangat seret dan terasa penisku dijepitnya. Aku mencoba memasukkannya lebih dalam dan menekan penisku agar lebih masuk kemudian aku mencoba dengan perlahan kugerakkan maju mundur diiringi goyangan pinggul Tante Anna, sesekali kedua pahanya mengapit rapat. Lama aku mulai merasakan terangsang. Dengan mengulum toketnya aku mulai bereaksi dan aku mulai merasa ingin keluar. Akhirnya aku keluar dengan diiringi jeritan kecil tante Anna yang ternyata juga keluar bersamaan sampai aku tak bisa menahan diri. Kemudian aku langsung dipeluknya erat-erat dan tidak boleh mencabut penisku sampai aku tertidur.

Terdengar suara samar-samar dari kejauhan, orang sudah ramai di luar seperti tukang roti dan lainnya. Aku terbangun dan kulihat tak ada seorangpun di sampingku dengan pintu kamar masih tertutup rapat dan hordeng jendela masih tertutup. Aku sempat kaget dan kulihat diriku dalam keadaan tanpa sehelai benang pun yang menempel di kulitku. Aku berusaha mencari pakaianku yang tadi malam dilempar ke sisi spring bed Tante Anna. Tak berapa lama kemudian Tante Anna membuka pintu dan masuk kembali ke kamar.

“Bobby! Kamu sudah bangun?”

“Ya..” jawabku sambil melihat seluruh tubuh Tante Anna yang ternyata baru selesai mandi dengan hanya menggunakan handuk.

Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi.

Selesai dari kamar mandi aku masuk kembali ke kamar tidur untuk minta handuk, tapi ternyata yang kulihat di dalam kamar, Tante Anna belum juga berpakaian sementara handuk yang melekat di tubuhnya sudah tidak ada. Aku pandangi terus tubuh tanpa busana itu, lalu aku mendekatinya dan sempat kucium bahunya, namun dengan gerakan yang cepat sekali aku didorongnya ke atas tempat tidur oleh tante Anna dan tanpa basa basi lagi dikulumnya lagi penisku hingga basah oleh liurnya.

Pagi ini ternyata aku sudah mulai on kembali oleh kuluman, hisapan, dan belaian tante Anna pada penisku. Lalu aku dimintanya berdiri dan melumat toketnya yang sudah agak mengeras pada putingnya yang berwarna agak kemerahan. Kujilat, kuhisap kadang kuremas pada toket yang satunya. Kembali aku didorong dan ditindihnya lalu.. Bless.. Slepp.. Ternyata penisku sudah digiringnya masuk kembali ke liang kenikmatannya. Dengan agresif dan penuh nafsu, digoyangkannya maju mundur pantat Tante Anna hingga aku pun mengiringinya dari bawah, sambil kuremas-remas kedua toketnya dengan kedua tanganku.

“Ah.. Aah.. Ahh.. Ohh, Booby saya puaas ssekalii. Bob, saya mau.. Keeluaar.. Ahhohh..”

Lalu Tante Anna mencabut penisku dari memeknya dan membersihkannya dengan kain di sekitar, kemudian aku dengan ganasnya memasukkan kembali senjataku lalu kugoyang-goyangkan lalu kutekan kembali hingga Tante Anna menjerit kecil..

“Aahh.. Oohh, Bobb.. Mentok nih? Terus bob tekan punya kamu, oh Bob!”

Lama sekali aku memainkan Tante Anna, kemudian aku mencoba kembali dengan posisi Doggy Style. Tante Anna sambil membungkukkan badannya di atas kasur kucoba untuk memasukkan penisku dan Blees.. Slepp..

“Ahh, Bobb.. Terus Bob, Masukin sampai dalam, oh Bobb.. Yang kasar Bob”

Lalu dengan cepat aku memaju mundurkan pantatku hingga aku sudah tidak tahan lagi. Dan kemudian aku sudah sampai pada dimana kenikmatan itu terasa sampai ujung rambut. Dan cairan yang kukeluarkan tidak kubuang keluar.

Setelah selesai, aku mulai merasa letih dan sangat lapar. Aku mencoba beristirahat sebentar, kutatap langit-langit yang ada di kamar itu. Kuatur nafasku perlahan dan kupeluk kembali Tante Anna, kuusap-usap toketnya lalu aku mencoba menghisap-hisap pelan hingga sampai kumain-mainkan dengan tanganku.

“Bob, udah ah, nanti lagi”.

Lalu aku lepaskan tanganku dan aku langsung bangun menuju kamar mandi. Pukul 07.15 aku sudah rapi, lalu aku minta izin untuk pulang. Setelah itu aku mulai dengan pekerjaanku di rumah. Di dalam rumah aku sempat berfikir tentang apa yang telah terjadi semalam dengan Tante Anna.

Malam pun tiba, aku seperti biasa ada di rumah sambil menyaksikan tontonan TV. Tiba-tiba pintu samping ada yang mengetuk dan kubuka, ternyata Tante Anna membawa makanan buatku. Dengan senyumnya aku ditawari makan lalu aku diciumnya, namun tangan tante Anna kembali menggerayangi penisku. Aku terangsang tapi niatku untuk bersetubuh lagi dengannya tertunda karena aku ada janji dengan teman.

Baca Juga :  Gadis Perawan Pilihan Paman


AKU NGENTOT PACARKU YANG BERNAFSU BESAR

$
0
0

AKU NGENTOT PACARKU YANG BERNAFSU BESAR – Pada satu waktu Ira bertanya kepadaku, ” mas mungkin Ira dalam soal seks ‘ngga normal ‘ya ? “. Aku bukannya menjawab pertanyaan Ira tersebut, malah aku balik bertanya kepada Ira, ” Ir, kamu tahu ‘ngga batasan yang disebut tidak normal di dalam soal hubungan sex ? “. Ira menjawab ” ‘ngga tahu “. Aku menjelaskan pada Ira bahwa ” segala cara, gaya dan frekuensi di dalam melakukan hubungan sex akan selalu disebut normal apabila dilakukan denganpersetujuan kedua belah pihak, dengan tujuan untuk saling memuaskan pasangannya.

Kalau pasangan kita melakukan cara-cara yang tidak kita sukai tetapi dia terus memaksakan keinginannya untuk mencapai kepuasannya sendiri, maka pasangan kita tersebut dapat dikatakan memiliki penyimpangan seksual (sexual deviation atau abnormal) “. Pada akhir-akhir ini, setiap kali aku mengentot Ira, jari-jari tanganku, khususnya jari telunjuk, sering dijilatinya dan dimasukkan kedalam mulutnya untuk dijilati dan diisapnya. Semakin liar gerakanku dalam mengentot Ira, semakin bernafsu Ira menjilati dan mengisap jari telunjukku. ” Ir, kamu sekarang ini selama ngentot sering sekali mengisap jari telunjuk mas, dan kelihatannya Ira makin sangat terangsang kalau selama ngentot Ira dapat mengisap jari telunjuk mas. Pasti kamu sangat menikmatinya ‘kan ?”, tanyaku. Ira menjawab ” Ira makin terangsang kalau Ira dapat mengisap jari telunjuk mas karena jari-jari mas sekali-kali menyentuh langit-langit mulut Ira, rasanya geli dan sangat merangsang sekali “.

Dari jawabannya tersebut aku mulai menduga-duga jangan-jangan pikiran Ira selama ngentot pada akhir-akhir ini telah diisi dengan fantasi seksualnya yang baru. Aku memiliki keyakinan bahwa jari telujukku itu pasti dibayangkan oleh Ira sebagai kontol kedua yang dapat dinikmatinya bersama-sama dengan kontolku. Keyakinan itu timbul dari expresi Ira selama mengisap jari telunjukku. Ira begitu menikmatinya !. “Ir, kalau Ira mau bagaimana kalau kita coba untuk melakukan “threesome” dengan menambah satu orang laki-laki lagi dalam acara ngentot kita “, tanyaku. Ira tersentak kaget dengan tawaranku, dan sejenak dia hanya terdiam saja. Aku mencoba untuk menjelaskan pada Ira bahwa tawaran ini tentunya hanya sebuah tawaran yang dapat ia tolak, kalau memang Ira tidak menginginkannya.

Tapi sewaktu aku menyinggung kepada kebiasaannya pada akhir-akhir ini Ira senang menjilati dan mengisap jari telunjukku selama ngentot, Ira menimpalinya dengan mengatakan “mas memang benar, karena pada akhir-akhir ini Ira sering ber-fantasi bagaimana rasanya tubuh Ira ini dijamah dan dicumbu oleh dua orang laki-laki dan Ira dapat bermain dengan dua kontol sekaligus dalam satu tempat tidur ……… meskipun Ira takut untuk mencobanya, tapi keinginan untuk mencoba hal itu selalu muncul setiap Ira ngentot, baik itu dengan mas maupun dengan suami Ira, tapi Ira masih ragu-ragu dan takut “. Aku mencoba lagi untuk meyakinkan Ira , ” memiliki perasaan ragu-ragu dan takut untuk mencoba sesuatu yang baru adalah sangat wajar sekali, tetapi yang paling penting disini adalah keputusan dari Ira sendiri, apakah Ira mau mencobanya atau tidak “, ungkapku. ” Ira mau mas, tapi takut makin bertambah orang yang tau bahwa Ira sebagai seorang istri ternyata tidak setia pada suaminya sendiri, dimana sekarang ini ‘kan hanya mas yang tau “, ujarnya.

“Yang penting adalah keputusan Ira bahwa Ira mau mencobanya, soal Ira takut bertambahnya orang yang mengetahui selingkuhnya Ira akan menjadi tanggung jawab mas. Mas sendiri ‘kan harus dapat menjaga kerahasiahan diri mas sendiri, jadi Ira tidak usah khawatir “, kataku. Bagi aku sendiri melakukan “threesome” sudah sering aku lakukan bersama-sama dengan sahabatku yang bernama Iwan, masih bujangan meskipun sudah berumur 32 tahun. Iwan ini adalah ” lady killer” yang berpostur tinggi, tegap serta ganteng dan kontolnya untuk ukuran orang Indonesia termasuk gede.

Selain postur tubuhnya kelebihan lain dari Iwan ini adalah supel dan mudah akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya serta dapat dipercaya. Aku hubungi dia, dan dia setuju dan menunggu untuk dihubungi oleh aku kembali. Pada hari yang telah direncanakan aku menghubungi Ira dan mengatakan pada Ira bahwa hari ini aku akan memperkenalkan temanku kepadanya. “mas, sungguh-sungguh dengan rencana ‘ threesome’ itu ? “, tanya Ira. Aku menjawab ” itu soal nanti yang penting kita bertiga ketemu dulu dan tentunya Ira sendiri yang harus memutuskan apakah akan dilanjutkan dengan acara ‘ threesome ‘ atau tidak “. “Oke, mas, jemput Ira ditempat biasa jam 11 ‘ya “, pinta Ira. Jam 10.30 aku bersama Iwan meluncur untuk menjemput Ira. Sesampainya ditujuan, begitu Iwan melihat Ira, Iwan berkomentar ” Gila tu binor (bini orang) keren banget, mengapa baru sekarang ‘man gue dikenalin “.

Aku kenalkan Iwan pada Ira, dan kita bertiga, Ira duduk didepan disamping aku, meluncur ke arah utara kota Jakarta. Selama diperjalanan Iwan secara aktif membuka pembicaraan dengan Ira untuk membuat suasana lebih akrab lagi antara dia dengan Ira. Tujuanku adalah sebuah motel didaerah Pluit yang bernama PT, di motel ini selain kamarnya bagus juga makanannya enak-enak. Makan siang dilakukan di dalam kamar, dan selesai makan siang dilanjutkan dengan nonton laser disc sambil ngobrol-ngobrol. Pada waktu Ira selesai dari kamar mandi, dekat pintu kamar mandi aku sempat bertanya kembali kepada Ira apakah Ira mau lanjut dengan acara ‘ threesome ‘ atau Ira merasa tidak cocok dengan Iwan. Ira menjawab “

Iwan ganteng mas, dan untuk acara ………. “, Ira diam, dan hanya tersenyum penuh arti kepadaku. Aku dapat menangkap isyaratnya. Ira mau untuk mencoba ‘ threesome ‘ tetapi malu untuk mengatakannya. Kembali kekamar tidur, Ira duduk di-sofa disamping Iwan, dan aku duduk disebelah kanan Ira. Posisi duduk di-sofa itu menjadi Ira duduk ditengah diapit oleh aku disebelah kanan dan Iwan disebelah kirinya. Film yang diputar melalui laser disc cukup seru, sebuah film drama percintaan dengan diselingi adegan-adegan ranjang yang halus tetapi cukup merangsang. Obrolan diantara kita bertiga semakin hidup, dan kelihatan kekakuan Ira dengan kehadiran Iwan sebagai kenalan barunya sudah mulai hilang. Aku berpikir bahwa kini sudah saatnya untuk aku memulai berinisiatif “menyerang” Ira.

Tanganku mulai mengelus paha putih Ira, Ira melirik kepadaku dan tersenyum cantik sekali. Elusan-elusan tanganku di atas paha putih Ira terus kulakukan yang dengan sekali-kali sengaja tanganku menyusup lebih tinggi lagi mendekati pangkal paha Ira. Hal itu aku lakukan dengan mataku tetap menatap layar tv, dan sekali-kali aku mencuri pandang melihat kepada Iwan. Sampai tahap ini Iwan masih belum bereaksi, pandangannya tetap mengikuti film yang tertayang di tv. Rok mini Ira makin tersingkap, dan tanganku dengan leluasanya merambah dan mengelus naik turun sampai kesekitar pangkal pahanya, Ira mulai sering menggelinjang menahan rangsangan akibat dari apa yang aku lakukan ini.

Kesempatan ini aku pergunakan untuk terus lebih merangsang Ira dengan mulai menyusupkan tangan kananku kedalam blues Ira, pangkal toketnya mulai aku sentuh dan Ira mendesis sambil tetap berusaha mempertahankan posisi dirinya agar tidak semakin doyong bersandar ketubuh Iwan. Tanganku masih belum begitu leluasa untuk meremas dan memainkan toket Ira karena masih terhalang oleh BH yang dipergunakannya.

Maka kembali tangan kananku kuturunkan untuk kembali mengelus paha Ira dan kali ini tanganku mulai menyelinap ke balik CD-nya. Ira tersentak menahan rangsangan ketika tanganku menyentuh clit-nya, dan tanpa sadar kepala Ira jatuh didada Iwan. Dengan sigap tangan kiri Iwan menyangga kepala Ira dan tangan kanannya mulai meraba toket Ira. Ira mulai merintih lirih menahan nikmat. Dengan tangan kanannya Iwan mulai melepaskan kancing baju atas Ira satu persatu. Sedangkan aku sendiri makin ganas memilin clit Ira dengan tanganku. Erangan Ira semakin keras, ketika tangan Iwan berhasil menyusup kebalik BH Ira dan mulai meremas toket Ira dengan remasan-remasannya yang mampu membuat Ira sangat terangsang.

Goyangan kepala Ira semakin liar, dan dengan tangan kirinya Iwan mengangkat muka Ira keatas sehingga posisi bibir Ira sangat dekat dengan mulut Iwan. Tanpa menunggu lagi, Iwan melumat bibir Ira dengan bernafsunya dan Irapun membalasnya dengan tidak kalah buasnya. Aku angkat kedua kaki Ira keatas pahaku, kemudian kaki kanannya aku sandarkan disandaran sofa. Dengan posisi seperti ini tanganku semakin bebas memainkan clit Ira yang sudah mulai basah.

Aku melihat kepada Iwan, ternyata tangan kanannya masih terus meremas-remas toket Ira, dan bibirnya sibuk mengulum bibir Ira. Begitu Iwan melepaskan lumatannya, Ira berteriak ” Pindah ke tempat tidur …….. Ira ingin lebih bebas menikmati kalian berdua “. Iwan dan aku bersama-sama mengangkat Ira ketempat tidur. Aku lepaskan rok mini Ira berikut CD-nya sedangkan Iwan melucuti baju dan BH-nya. Ira sekarang telah telanjang bulat dan badan yang putih serta montok itu seakan menantang untuk dirajah oleh aku dan Iwan. Aku lebarkan kaki Ira, sehingga tampak jelas menonjol clit Ira yang merah kecoklatan.

Kuturunkan kepalaku untuk mulai melumat dan mengisap clit Ira. “Oh…. oh…. mas, Ira suka banget isepan mas pada clit Ira “, Ira mengerang menahan rasa gairah yang aku berikan. Iwan mulai turut dalam permainan ini, dia menekukan lututnya diantara kepala Ira sehingga posisi kontolnya jatuh tepat di atas mulut Ira. Disodorkan kontolnya mendekati mulut Ira dan aku lihat Ira sempat melihat ke wajah Iwan sambil tersenyum dan langsung mulai menjilati kontol Iwan. Tangan Iwan dengan leluasanya meremas dan memilin toket Ira.

Sedangkan aku sendiri terus melumat clit Ira. Sekarang tangan kananku yang memilin clit Ira, sedangkan dua jari tangan kiriku aku masukkan kedalam memeknya. Ira mengelinjang dan menggerak-gerakan pantatnya naik-turun seolah-olah dia sedang ngentot.

Aku bertanya kepada Ira ” Apakah kamu suka dengan cara kita berdua ini ? “, Ira hanya mampu menjawab dengan cara mengangukkan kepalanya, karena mulutnya masih berusaha untuk dapat mengisap kontol Iwan sampai pada pangkalnya. Kontol Iwan memang besar, kelihatan Ira kesulitan untuk mengisap kontol tersebut sampai kepangkalnya.

Aku lihat akhirnya Ira melepaskan isapan atas kontol Iwan dan berkata ” Wan, kontol kamu luar biasa gedenya, Ira susah ngisepnya….. “. Aku menimpalinya dengan berkata ” tapi kamu suka ‘kan sama kontol Iwan ? “, Ira teriak “suka banget, mas” Aku berkata pada Iwan ” Wan, sekarang kamu entot Ira dulu supaya dia bisa ngerasain gedenya kontol kamu “. Tanpa menunggu lebih lama lagi Iwan langsung menempelkan kontolnya di bibir memek Ira dan mulai menggesek-gesekannya. Ira merintih menahan nikmat dan aku sendiri sangat terangsang melihat adegan itu. Kontolku berdiri keras sekali tetapi sementara ini aku tetap ingin menjadi penonton dulu. Kontol Iwan agak kesulitan untuk menembus memek Ira. Baru ujung kontolnya masuk Ira sudah menjerit ” Wan….. gila…. sakit….. rasanya kaya lagi waktu Ira dulu diperawanin

“. Aku memancing fantasi Ira dengan mengatakan ” itu bukan Iwan tetapi Dodi “. Pancingan ku berhasil, Ira mendesis sambil merintih ” mas Dodi, Ira mau diperawanin ‘ya “. Iwan adalah partner aku yang baik dan sudah terbiasa dengan situasi semacam ini dan dia menjawab ” Ira sayang mas Dodi ‘kan ?,….. biarkan kontol mas Dodi masuk ke memek Ira “. Iwan menekan kontolnya agar dapat masuk lebih dalam lagi. Ira bereaksi dengan berteriak ” ach…..achh… sakit mas….pelan-pelan “.

Aku melihat dengan jelas bagaimana sulitnya memek Ira untuk menerima kontol Iwan, dan adegan ini membuat aku semakin terangsang, tetapi aku mencoba untuk menahan diri untuk tidak segera berpartisipasi agar tidak kehilangan adegan yang merangsang ini. Ira mengerang ” acchhhh……. pedih… mas Dodi ……please fuck me slowly……. ..I like your cock…..so big…acchhh….. . slowly darling ……”, separuh dari kontol Iwan berhasil masuk ke memek Ira, dan Ira sendiri berontak liar menahan rasa pedih dan nikmat yang dirasakannya. Aku justru mendorong Iwan agar lebih menancapkan kontolnya di memek Ira dengan berkata ” ayo Dod…. fuck her….. Ira minta di-entot sama kontol kamu “, dan akupun bertanya sama Ira ” bener ‘kan Ir, ……kamu senang ‘kan di-entot

Dodi…….. jawab dong….. kalau tidak nanti Dodi cabut lagi kontolnya dari memek Ira “, Ira berteriak ” yessss…….. Ira pengen banget kontolnya mas Dodi …..”. Mendengar teriakan Ira tersebut, Iwan langsung menekan kontolnya lebih dalam lagi ke memek Ira, dan Ira menjerit ” addduuuhhhhh…… so big….. painfull but nice…… fuck me deeply mas Dodi “. Ira meronta-ronta kenikmatan mendapatkan kontol yang jauh lebih besar dari punyaku.

Jeritan-jeritan Ira semakin keras, dan badannya meronta liar tak terkendali ketika Iwan membalikkan badan Ira pada posisi doggy style. Iwan sendiri kelihatan begitu bernafsu mengentot Ira dari belakang, dia tidak mengurangi sama sekali genjotan kontolnya kedalam memek Ira meskipun Ira terus merintih antara sakit dan nikmat. Aku sudah tidak tahan lagi melihat adegan semacam itu, segera aku berdiri didepan kepala Ira dengan posisi kaki yang kurentangkan sehingga kepala Ira berada diselangkanganku.

Aku sodorkan kontolku kemulut Ira untuk dijilati dan diisapnya. Ira sudah diluar kendali, “mas Dodi……. ini kontol siapa laag ………”, belum selesai Ira berkata, kontolku sudah masuk dimulut Ira dan Ira dengan bernafsunya menjilati dan mengisap kontolku. Hentakan kontol Iwan dari belakang membuat Ira lebih tidak terkendali lagi di dalam mengisap kontolku sehingga rasa nikmat yang aku rasakan sulit untuk diungkapkan. Ira melepaskan isapannya atas kontol aku, dan mengerang serta berteriak keras sekali “…… mas Dodi……… Ira coming……….. Ira engga tahan lagi….. addduhhhhh ohhhhh…. so nice……. “, badannya sejenak bergetar liar……. dan kemudian melorot rebah seperti tidak berdaya menahan rasa nikmat yang baru saja diperolehnya. Iwan menarik kontolnya dari memek Ira secara perlahan-lahan diiringi dengan lirihan Ira ” aaaduuuhhhh ….. nikmat sekali…….”.

Untuk beberapa saat kita bertiga tidak ada yang bersuara. Keheningan terpecahkan ketika Ira berkata ” sorry ‘ya ‘Wan, tadi Ira teriak manggil-manggil nama mas Dodi ….. abis waktu kontol mas Iwan mau masuk ke memek Ira, rasa sakit dan pedihnya sama banget sewaktu Ira diperawanin oleh mas Dodi …. jadi Ira inget dia….. “. ” yang penting buat mas Iwan, Ira puas dan justru sewaktu Ira mulai menyebut-nyebut nama mas Dodi, mas Iwan semakin terangsang karena ngebayangin diri mas Iwan sebagai Dodi yang lagi merawanin Ira “, jawab Iwan. Ira melirik ke Iwan dan sambil loncat kekamar mandi Ira berkata ” giliran kalian berdua ‘ya untuk coming ……be back soon “. Keluar dari kamar mandi, Ira berdiri menghadap kekaca rias sambil menyisir rambutnya.

Aku harus mengakuinya bahwa postur tubuh Ira memang indah, putih dengan bentuk buah dada yang tegak menantang. Dalam posisi Ira masih berdiri menghadap kaca, aku sudah berdiri memeluknya dari belakang, secara perlahan kutelusuri tengkuknya dengan bibirku. Ira menggelinjang geli. Ciuman-ciuman kecil terus aku lakukan disekitar tengkuknya sambil tanganku dengan halusnya mulai mengelus buah dadanya. Tampak dikaca Ira berusaha untuk tidak memejamkan matanya, Ira berusaha untuk dapat melihat buah dadanya di-elus dan diremas oleh kedua tanganku. Ira kelihatannya menikmati sekali adegan ini. ” ‘Wan, …. lets joint with us …… “, ajakku.

Iwan beranjak dari tempat tidur dan langsung berjongkok diantara kaki Ira menghadap ke clit-nya Ira. Iwan mulai memainkan lidahnya menjilati sekitar bibir memek Ira, dan Ira tetap bertahan untuk terus menatap ke kaca . Tangan Ira memegang rambut Iwan, dan kepala Iwan digoyang-goyangkannya seolah-olah Ira menuntun lidah Iwan agar jilatannya jatuh ditempat yang diinginkannya. Nafas Ira memburu, desahan rasa nikmat yang dialaminya mulai terdengar ” ….. ohhh ….acchhhh shhhhhn….. adduhhhh…… “. Tanganku masih terus meremas dan memilin puting toket Ira. ” Ir, lihat dikaca, ….. lihat…clit kamu lagi di-isap dan dijilati Iwan, dan toket kamu sedang mas remas-remas…..lihat…..” , bisikku. Ira menatap kaca dan merintih lirih ” ……. keep on doing……. Ira suka baaangeeet……. enak…..”.

Aku basahi dengan ludah jari telunjukku, dan secara perlahan-lahan kutusukan kedalam anus Ira. Ira meronta, dan sambil tetap memegangi rambut Iwan untuk supaya tetap menjilati clit-nya, Ira mulai menggoyangkan pantatnya dengan maksud agar jariku dapat masuk lebih dalam lagi di anusnya. Ira sudah lepas kendali, berteriak dan meronta menuntut yang lebih dari yang sedang dirasakannya saat ini. Aku basahi sekitar anus Ira dengan ludahku demikian pula kontolku. Perlahan tapi pasti, kontolku aku tekan ke anusnya, Ira menjerit ketika kontolku berhasil masuk ke anusnya.

Baca Juga :  Semalam Bersama Dua Tante Extra HOT

Dengan posisi berdiri, Iwan mulai berusaha untuk memasukkan kontolnya ke memek Ira. Tekanan-tekanan kontol Iwan yang berusaha untuk masuk ke memek Ira, secara tidak langsung menekan lebih dalam lagi kontolku terbenam di memek Ira, rasanya luar biasa nikmat. Kontol Iwan berhasil masuk ke memek Ira dan gerakan Ira semakin tidak terkendali karena setiap tekanan yang aku lakukan membuat kontol Iwan masuk semakin dalam, demikian sebaliknya kalau Iwan yang melakukan tekanan. Rintihan, teriakan dan gerakan Ira luar biasa sekali, Ira benar-benar menikmatinya.

Ira merintih, ” ohhhhhhhhhh, I’m coming again…… shhhhehhhhh,…aaddduuuuhhhh, aaacchhh …” , melihat Ira meronta-ronta aku tidak tahan lagi, aku tekan dengan dalam kontolku di anus Ira, diam tanpa gerakan untuk dapat merasakan sepenuhnya jepitan anus Ira di kontolku akibat kontraksinya lubang anus Ira. ” ooohhhh…Ira……. mas mau keluar……. auuuuccchhhh….. shhhiiiiittttt……. I’m coming …Ira “, teriakku sambil meremas kencang toket Ira. Kudekap Ira dengan kedua lenganku, sedangkan Iwan dengan ritme yang pelan tetap masih mengentot Ira, Ira sudah tidak mampu lagi untuk membuka matanya, bibirnya terkatup menahan rasa nikmat.

Perlahan-lahan kucabut kontolku dari anus Ira dan membiarkan Iwan sambil berdiri meneruskan mengentot Ira Aku duduk di-sofa memperhatikan mereka berdua ngentot. Iwan mengangkat Ira ketempat tidur, dengan posisi kaki Ira terjuntai kelantai, Iwan berusaha untuk memasukkan kontolnya lagi ke memek Ira. Kontol Iwan yang begitu gede berhasil masuk separuhnya ke memek Ira, dan Ira pasrah menerimanya ketika Iwan menekankan kontolnya sampai masuk seluruhnya. “adduhhhhh…. “, hanya itu yang dapat diucapkan Ira. Gerakan Iwan dalam ngentot Ira tetap stabil, perlahan, tetapi setiap menekan Iwan selalu menekan kontolnya sampai masuk semuanya.

Reaksi dari entotan Iwan ternyata luar biasa sekali, setiap Iwan menekankan kontolnya Ira pasti merintih ” mas Iwannnn…. ampun…..ampun mas…….. Ira puas bangeeetttt-bangeeettt “, tanpa sadar kontolku berdiri lagi tetapi aku merasa kasihan kepada Ira kalau harus menangani kontolku lagi. Aku mendekat kepada Ira dan dengan halus ku-usap dan kuremas-remas buah dadanya. Remasan-remasan yang aku lakukan membuat Ira makin merintih, dan rintihan Ira yang semakin keras tersebut merangsang Iwan untuk lebih mempercepat entotannya.

“mas Iwan…… Ira ampun……. Ira mau keluar lagi…….aaacchhhhhhhhh ……..Ira keluar….. oocchhhhhh “, teriak Ira, dan bersamaan dengan teriakan Ira tersebut kulihat Iwan memperlambat entotannya dan menanamkan seluruh kontolnya dalam-dalam ke memek Ira sambil berteriak ” Irrrrrr, mas … mau keluar…. accchhh adduhhhhhhh “, badan Iwan meregang tegang menahan nikmat dan beberapa saat kemudian merebahkan badannya memeluk Ira sambil mencium bibir Ira dengan mesranya. Ira tidak bersuara,demikian pula Iwan dan aku, kita masing-masing jalan dengan pikiran dan lamunannya sendiri-sendiri.

Jam 19.00 kita bertiga meninggalkan motel PT, ditengah jalan Ira berkata ” …mas Iwan kotolnya ‘ko bisa gede begitu sih….. rasanya sampai sekarang masih mengganjal saja di memek Ira “. Iwan hanya tertawa dan sambil berseloroh menjawab ” kamu salah Ir, yang gede bukan kontol mas Iwan… tapi memek kamu yang terlalu sempit “, kita bertiga tertawa lepas dan sepakat untuk melakukannya lagi ………. next time ………

Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami

$
0
0

Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami – Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang mahasiswa yang bernama Robi. Sungguh beruntung sekali Robi ini, dalam hari yang sama dia bisa mendapatkan kepuasan sex dari 2 wanita yang telah bersuami sekaligus di kos-kosan-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Sebut saja nama saya Robi, saya adalah seorang laki-laki single berumur 21 tahun , saya mempunyai tinggi 172 cm dan berat badan 68 kg. Status saya saat itu adalah sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu ddi salah satu PTN di daerah saya. Saat itu, saya tinggal disebuah rumah kos yang berjumlah 5 kamar. Kebetulan saya berada pada kamar yang pertama.

Jika dibandingkan dengan teman-teman saya, saya tergolong lelaki yang bersifat pemalu dan kurang pergaulan. Saya tipe orang yang suka berada di kos daripada harus nongkrong dan bergaul dengan teman-teman kuliah saya. Untuk mengibur diri di kosan, terkadang saya sering menonton film Porno untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus untuk memuaskan birahiku.

Ketika saya menonton Film Porno titik akhir dari kegiatan itu adalah dengan beronani.Okey, sekarang kita lanjutkan pada pengalaman cerita sex pertama saya yang berawal dari tempat kos dimana saya tinggal saat itu. Kos-kosan yang saya tinggali ditempati oleh beberapa penghuni kos. Disebelah saya adalah kamar no 2, disana ditinggali oleh seorang wanita muda berumur 25 tahun bernama Irma.

Dengan perkiraan saya, tinggi Irma 162 cm, berat bdan 52 kg dan dia telah bersuamikan seorang supir pribadi. Deagan usia Rumah tangga-nya yang sudah 5 tahun, saat itu Irma dan suaminya belum juga mendapat seorang anak. Kamar no 3 ditempati oleh seorang wanita berusia 35 tahun, tinggi 163, berat badan 61 kg yang bernama Intan.

Intan ini juga sudah berumah tangga, dia memiliki 2 orang anak perempuan. Dari sinilah awal dari cerita mesumku para pembaca. Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni kos sibuk dibelakang, mereka rata-rata mempunyai kegiatan mandi, dan mencuci pakaian. Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur.

Saya yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton Televisi. Ketika sedang asik menonton Televisi, tiba-tiba saat itu terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi. Semula sih biasa saja, tapi lama kelamaan penasaran juga saya dibuatnya. Ketika itu sSaya mencoba melihat dari balik celah kamar belakang rumahku.

Beuhhhh… Saat itu saya benar-benar kagum setelah saya melihat Teteh Irma yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Saya tidak tahu mengapa dia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Teteh Irma yang sedikit kurus ternyata memiliki Buah dada berukuran sekitar 34 B dan ternyata Teteh Irma sangat seksi sekali para pembaca, pokoknya mantap deh.hhe.

Dengan bentuknya yang kecil beserta puting warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang. Saya terus mengamati dari balik celah kamar, tanpa kusadari batang kejantananku sudah mulai berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut saya langsung melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Teteh Irma ditempat terbuka tersebut.

Semenjak hal itu, saya jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, saya masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Teteh Irma. Hari itu adalah hari minggu, dan saya sedikit kesiangan. Ketika saya keluar untuk mandi, saya melihat Teteh Intan sedang mencuci baju. Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku.

Saat itu belahan Buah dadanya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34 C hampir sama dengan Teh Irma. Setiap kali saya memperhatikan pantatnya, entah mengapa saya langsung bernafsu dibuatnya (mungkin pengaruh film Porno dengan doggy style yang kebetulan favoritku). Kembali batang Kejantananku tegang dan seperti biasa saya melakukan onani di kamar mandi.

Singkat cerita 2 hari kemudian terjadilah keributan yang terdengar oleh saya, ternyata setelah saya keluar, keributan itu berasal dari Teteh Intan yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya. Saat itu dia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana. Saya yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi.

Pada keesokan harinya Teteh Intan pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali sorenya. Sore itu saya baru akan mandi, begitu juga dengan Teteh Intan. Setelah selesai saya langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata saya menabrak sesuatu yang ternyata adalah Teteh Intan.

Keadaan waktu itu sangat gelap (mati lampu) sehingga kami saling bertubrukan. Menerima tubrukan itu, Teteh Intan hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek saya langsung menangkap tubuhnya. AduH! Tenyata saya tanpa sengaja telah menyentuh Buah dadanya.

“ Aduh… maaf… maaf Teh, saya tidak sengaja “ , kata-ku.

“ Nggak, nggak pa pa kok, wong saya yang nggak ldiat “ , jawab-nya.

Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Saya sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini. Sepertinya Teteh Intan mengetahui bahwa saya belum pengalaman sama sekali.

Dia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kejantan saya yang berada dibalik handuk,

“ Uhhhh… Ssss… Aghhh… “ , desah nikmatku.

Belum selesai saya merasakan beladian tangannya, tiba-tiba ujung Kejantananku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Teteh Intan sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil mengulum Kejantananku.

“ Oouhhh… terus Teh… Ssss… . Aghhh… Enak Teh… Oughhhh… “ , desahku.

Sekarang saya sudah telanjang bulat dibuatnya. 5 menit sudah Kejantananku dikulum oleh Teteh Intan. Saya yang tadi pemalu sekarang mulai mengambil tindakan. Teteh Intan saya perintahkan untuk berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibinya dengan lembut.

“ Ssss… Aghhhh… . oughh… ”, desah-nya ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain.

Ciumanku sekarang telah berada pada lehernya, aroma sabun mandi yang masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku,

“ Sss… Aghhh… terussss Rob… Ughhhh… “ , desah nikmat Teh Intan.

Saat itu kepalanya menghadap keatas karena menahan nikmat. Kini tiba saat yang kutunggu. Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan. Secara samar-samar dapat kulihat bentuk Buah dadanya. Kuremas dan kukecup dengan lembut dan,

“ Aow… . Sss… uhhhh.. .terusss Rob… . Sss.. aghhh… “ , desah Teh Intan menahan nikmat.

Sambil terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya saya sampai juga didaerah Kewanitaan-nya. Saat itu saya sedikit ragu untuk memcicipi Kewanitaa-nya yang sudah sedikit basah itu. Seperti difilm Porno saya mencoba mempraktekkan gaya melumat Kejantanan wanita. Kucoba sedikit dengan ujung lidahku, rasanya ternyata sedikit asin dan berbau amis.

Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara,

“ Ssss… . Oughhh… . teruss Rob… auwwww… Enak sekali Rob… Ahhh… “ , Desah The intan semakin menjadi saja.

Saat itu Teh Intan tak mampu menahan nikmat dari jilatan maut saya yang sesekali kuiringi dengan memasukkan jariku ke Kewanitaan-nya.

“ Oughhh… Te… Teteh mau keluar Rob… aghhhh… “, ucap nikmat-nya.

Tanpa kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan kutau bahwa itu adalah cairan wanita. Saya belum berhenti dan terus menjilati Kewanitaanya sampai bersih. Puas saya menjilati Kewanitaannya kemudian langsung saya angkat dia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya. Aduh… benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah.

Setelah sampai dikamarnya saya langsung terbaring dengan posisi terlentang. Teteh Intan tanpa diperintah sudah tahu apa yang kumau dan langsung mengambil posisi berada di atas saya. Saya yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan membdiarkan Teteh Intan mengambil inisiatif untuk memuaskanku. Teteh Intan langsung memegang Kejantananku dan mencoba memasukkannya kedalam Kewanitaan-nya.

“ Zlebbbb…”, tanpa hambatan saat itu batang kejantananku-pun tenggelam seluruhnya didalam liang kenikmatan Teteh Intan.

“ Ssss… oughhh… Aghhhh… ”, desahku.

Saya hanya terpejam merasakan Kejantananku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya. Saya tak menyangka bahwa kenikmatan bersetubuh dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan saya beronani. Teteh Intan mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti.

“ Eughhhh… Ssss… aghhh… oughhhh… ”, desahku.

Saat itu Teteh Intan terus melakukan gerakan yang sangat erotis. Desahan Teteh Intan membuatku semakin bernafsu ditambah dengan Buah dadanya bergoyang kesana-kemari. Rupanya saya tak bisa lagi tinggal ddiam. Saya berusaha mengimbangi genjotan Teteh Intan sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tangankupun tidak mau kalah dengan pantatku.

Saya berusaha mencapai kedua Buah dada yang ada didepan matsaya itu.Wow, indahnya pemandangan ini , kata-ku dalam hati. Tidak puas dengan hanya menyentuh Buah dada Teteh Intan, saya langsung mengambil posisi duduk sehingga Buah dada Teteh Intan tepat berada didepan wajahku. Kembali saya melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantdian.

“ Aghhh… aghhh… . aghhh… oughhh… Sss… Aghhh… ”, desah Teh Intan kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan permainanku ini.

Lama-kelamaan genjotan Teteh Intan semakin cepat dan saya,

“ Ughhh… Sss… Aghhh… aku kelur… aghhh… oughhh… ”, deah Teh Intan.

Teh Intan akhirnya mencapai orgasme utnuk kedua kalinya. Sedangkan saya saat itu belum apa-apa, dan saat itu saya sempat merasa kesal karena tidak bisa orgasme secara bersamaan. Seketika itu saya langsung meminta Teteh Intan untuk kembali mengulum Kejantananku. Teteh Intan yang sudah mendapat kepuasan dengan semangat mengulum dan menjilati Kejantananku,

“ Ssss… Ssss… aghhhh… ouhhh ”, kata-ku ketika Teteh Intan semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada Kejantananku.

Sepertinya dia ingin segera memuaskanku dan menikmati air kejantananku. Kira-kira sekitar 5 menit Teh Intan mengkulum,

“ Aghhh… ouhhh… Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”

Akhirnya semua spermaku tersembur dimuka dan diseluruh tubuh Teh Intan. Saat itu Teteh Intan tidak berhenti dengan kulumannya. Dia menjilati seluruh spermaku hampir tak tersisa. Saat itu sebenarnya saya sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali. Setelah merasakan kepuasan yag tiada tara kami langsung jatuh terkulai ddiatas kasur.

Teteh Intan tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat. Saya yang takut jika ketahuan orang, saat itu juga saya langsung keluar dari kamar tersebut lalu mengambil handuk dan kembali ke rumah. Ketika saya baru akan keluar dari rumah Teteh Intan, alangkah terkejutnya saya ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua permainan Sex kami. Lalu dia,

Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami | Cerita Sex Mahasiwa 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Model 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami

“ Emmmm… Ehemmm…”, suara Teh Irma.

Setelah aku melihatnya ternyata dia tidak lain adalah Teh Irma.

“ Permisi Teteh, saya mau masuk dulu ”, kata-ku pura-pura tidak ada apa-apa.

Saat itu dengan berjalan secara teburu-buru saya langsung menuju rumahku untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan dari Teh Irma. Ketika saya akan masuk dengan tiba-tiba Teh Irma,

“ Robi !!! Berhenti… !!! “ , ucap Teh Irma.

Mendengar perkataan Teh Irma, saat itu saya langsung panas dingin dibuatnya. Dalam hatiku berkata jangan-jangan dia akan melaporkanku pada Kepala Desa, aku harus bagaimana nih, bisa-bisa aku diarak orang satu kampung. Lalu akupun memberanikan menjawab Teh Irma,

“ I… ii… Iya Teh… a… aa… ada apa ya Teh “ , ucapku dengan terbata-bata.

Teteh Irma langsung mendekat kepadaku dan berkata,

“ Eh kamu Rob, tadi kamu ngapain aja sama Teh Intan, Teteh bakal laporkan kejadian tadi pada suami Teh Intan dan kepala desa ya !!! “ , ancam Teh Irma kepadaku.

“ Ja… Jangan Teh, tolong jangan lakukan itu. Kami melakukan hubungan tadi atas dasar suka sama suka Teh… Tolong jangan laporkan kami Teh, kumohon Teh…”, ucapku memelas kepada Teh Irma.

Ketika suasana saat itu terasa menegangkan untuk saya, tiba-tiba Teteh Irma,

“ Hahahahahhaha…”, Tawa Teh Irma.

Seketia itu saya semakin bingung dibuatnya karena mungkin Teteh Irma punya dendam dan sekarang berhasil memjawabkannya. Lalu dia berkata padaku,

“ Udah kamu nggak usah takut Rob, pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak kemanapun, Okey !!!”, ucapnya kepadaku.

“ Sebenarnya mau teteh apa ??? Teteh mau melaporkan saya atau takut kalau saya lari “ , kata-ku dengan perasaan bingung dan takut.

Tanpa menjawabku, Teh Irma saat itu semakin mendeka padaku. Setelah tidak ada lagi jarak diantara kami, tiba-tiba tangan Teteh Irma langsung melepas handuk yang saya kenakan tadi, sehingga sat itu saya kembali telanjang bulat lagi, lalu,

“ Teteh jangan apa-apakan kejantananku ya…” , kata-ku.

“ Nggak Rob, kamu tenang aja ”, jawab-nya.

Tidak kusangka saat itu Teteh Irma langsung berjongkok dan mulai mengocok Kejantananku begitu saja,

“ Aghhhh… oghhhh… Ssss… Aghhh… ”, desahku.

Saya yang tadi-nya lemas, sekarang saya bergairah lagi karena kocokan Teteh Irma. Belum lagi saya selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Teteh Irma, saya kembali merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala Kejantanan saya. Saya langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Teteh Irma setelah tadi saya merasakannya dengan Teteh Intan.

Kuluman dan jilatan Teteh Irma ternyata lebih nikmat dari Teteh Intan. Saya bertaruh bahwa Teteh Irma telah melakukan berbagai macam gaya dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan.

“ Ssss… aghhhh… oughhhh… aow… aduhh… Ssss… Aghhhh… ”, desahku menahan hebatnya kuluman Teteh Irma.

Kira-kira sekitar10 menit saya dikulum olehnya, sekarang giliran teteh Irma telah berganti posisi dengan menungging. Pantatp-nya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk segera dengan rudalku…

“ Rob.. Ayo cepetan… !!! kamu sudah lama kan menginginkan hal ini. Teteh tahu kamu sering ngintip Teteh dari celah kamar itu Teteh, ayo buruan masukin kejantanan kamu dong !!!”, katanya dengan mesra sembari menungging.

Jujur saja, saat itu saya jadi malu dibuatnya bahwa selama ini dia tahu akan perbuatanku. Tanpa pikir panjang saya langsung mencoba memasukkan batang Kejantananku ke liang kenikmatan Teteh Irma itu. Upzzzzzzz…. meleset deh pada tusukanku pada kewanitaan Teteh Irma yang pertama. Lalu saya kembali mecoba dan blesssssss… pada akhirnya saya berhasil juga.

Setelah kejantanan saya tertanamam dalam kewanitaan Teh Intan, Gila nih perempuan, pikirku dalam hati. Ternyata lubang senggama-nya masih sempit sekali, kata-ku dalam hati. Lalu deengan perlahan saya mencoba menggoyangkan pantatku maju-mundur.

“ Aghhh… aghhh… Sss… oughhh… aghhh… ”, desah Teteh Irma menahan nikmat.

Ketika itu saya semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah gaya favoritku,

“ Aghhhh… aghhhh… aghhhh… ooghhhh… ”, desah Teteh Irma semakin terdengar kencang.

Melihat Buah dadanya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impdianku selama ini. Sambil terus menggenjot Teteh Irma saya berusaha mencapai Buah dadanya. Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa,

Baca Juga :  Birahi Nafsu Seorang Guru Muda

“ Aowwww… sakitt Rob… aduhhh… Ssss… aghhh… ”, rintih Teteh Irma tak tahan akan permainanku.

Ketiak itu saya tidak memperdulikannya dan tetap saja menggenjot kewanitaanya dengan cepat dan kuat. Kemudian saya mengganti posisi dengan menggendong Teteh Irma didepanku. Blesssssss… masuklah kembali batang kejantananku kedalam Kewanitaan-nya., lalu,

“ Ssss… Aghhhhhhhhhh…. ”, desah Teteh Irma menahan nikmat lagi.

Saat itu saya mulai melumat bibir, menciumi seluruh leher dan kukecup kedua puting susunya yang merah itu,

“ Aghhhh… nikmat sekaali Rob… Oughhh… aghhhh… ”, ucap Teh Irma.

Karena mendapat perlakuan yang demikian bertubi-tubi dari saya, pada akhirnya Teteh Irma tak sanggup lagi menahan orgasmenya, lalu,

“ Aku keluarrrr Rob… Ssss… Aghhhh… ”, desah The Irma ketika mendapatkan orgasmenya.

Saya yang sedikit lagi juga hampir mendapatkan puncak saya, saat itu saya semakin menggenjot dengan cepat,

“ Plak… Plak… Plak… Plak…” bunyi hentakan sodokan antara Kejantananku dan Kewanitaan Teteh Irma yang sudah sangat becek tersebut.

Tidak lama kemudian saya merasakan ada denyutan-denyutan di ujung batang Kejantananku dan akhirnya,

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”, akhirnya tersembur-lah sperma saya kedalam Kewanitaan Teteh Irma.

Setelah kami sama-sama mendapatkan klimaks kami, saat itu kami berciuman sambil merasakan sisa-sisa kenikmatan. Sejenak saat itu kami-pun duduk lemas dan bersandar pada tembok. Setelah itu kamipun bergegas kembali kerumah masing-masing. Singkat cerita esok harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak pernah melakukan apapun.

Perlu diketahui para pembaca sekalian, Sejak kejadian itu Teh Intan tidak pernah lagi mau lagi berbicara dengan saya lagi. Sedangkan dengan Teh Irma, terkadang masih melakukan hubungan sex dengan saya ketika dia sedang ingin ataupun sebaliknya ketika saya sedang sangat ingin melakukan hubungan Sex. Singkat cerita sekarang saya sudah selesai kuliah dan tidak lagi tinggal dikos itu. Walaupun saya tidak tinggal disana lagi, jujur dalam hati yang paling dalam, aku masih sangat merindukan untuk kembali kesana agar aku bisa melakukan hubungan sex dengan Teh Irma ataupun dengan Teh Intan. Selesai

Incoming search terms:

Janda Cantik Montok Keturunan Chinese

$
0
0

Janda Cantik Montok Keturunan Chinese – Pengalaman Sex dari seorang Staff Hotel berbintang di kota “S”. Pria Ini bernama Danang, pada saat itu ketika danang menghuni kos barunya, ida mendapatkan kenalan seorang janda bernanak satu keturunan Chinese. Singkat cerita hari demi hari merekapunsemakin dekat dan pada akhirnya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Hey para pembaca, namaku Danang, usiaku saat ini 27 tahun danmasih singgle.Aku adalah seorang staaf disalah satu hotel berbintang diaerah kota “S”. Okey saat ini saya akan menceritakan tentang kisah sexku yang terbilang sangat cepat,nikmat, dan instan sekali layaknya mie instan.hhe. Oke langsung ke alur cerita saja. Kejadian ini berawal ketika aku sedang mencari tempat kos di kota “S”. Nampaknya untuk mencari kos di kota “S” itu sangatlah mudah didapat, tidak perlu sampai berhari-hari untuk mendapatkan kost.

Sampai pada akhirnya aku-pun mendaptkan temat kost, dan aku mulai menempati kost-kuyang baru. Karena aku di Kost itu anak baru, maka aku mulai berkenalan dengan penghuni kost lainya, namun aku memulai dengan seorang wanita yang kamar kosnya tepat berada disampingku. Panggil saja nama wanita itu Olivia, ketika berkenalan denganku, umur Olivia sekitar 30.

Oh iya guest, di usianya yang tergolong masih muda itu, Olivia sudah menyandang status janda beranak satu dan dia adalah keturunan chinese. Singkat cerita perkenalanku dengan Olivia berlanjut dan hari-demi hari kamipun semakin dekat saja. Sampai pada hari itu, ketika aku baru selesai mandi sore, ketika aku keluar kamar aku melihat Olivia sedang duduk di kamarnya sembari menonton televisi.

Seperti yang kukatakan tadi, karena kamar kami berdekatan, hal ini memudahkanku untuk mengetahui apa yang dilakukanya pada setiap harinya. Pada saat itu keadaanku masih mengenakan handuk, aku iseng dengan menggoda Olivia. Dengan Expresi wajah yang terkejut, Olivia balik menggodaku, dan aku-pun semakin berani untuk menggoda Olivia.

Ketika itu diapun mengejarku karena aku menggodanya tadi. Pada saat Olivia mengejarku aku-pun berpura-pura untuk berusaha menghindar dan mencoba masuk ke kamarku. Tidak kusangka, sesampainya aku masuk kekamarku Olivia-pun berani masuk sampai kamarku, dan dia tidak menghentikan niatnya untuk mengejarku.

“ Danang… awas kamu yah… kalau sampai kena, aku perkosa kamu nanti biar tahu rasa… “, ucapnya sembari terus menangkapku.

“ Perkosa ??? coaba aja kalau kamu berani… weeeekkk… “, ucapku menatang dengan penuh harapan bahwa dia akan benar-benar memperkosaku.

Saat itu aku berhenti berlari, dan aku mulau menatap kedua matanya, aku melihatmata Olivia saat itu nampak ada sebuah hasrat dan kerinduan yang selama ini terpendam karena dia sudah lama tidak dijama oleh Pria. Tidak kusangka ternyata Olivia saat itu menutup pintu kamark. Tanpa banyak bicara, aku-pun aku tahu maksud Olivia, lalu akupun meladeni olivia dengan penuh gairah.

Mulailah aku meraih tangan Olivia, tanpa perlawanan Olivia, kemudian kami-pun saling berciuman. Benar-benar agresif dan liar wanita cantik ini. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata dia menyambar handuk yang kukenakan. Setelah handukuku terbuka, Olivia-pun melihat Penisku yang sudah setengah berdiri itu. Tanpa basa-basi, dia menyambar Penisku serta meremas-remasnya.

“ Ssss… Aghhh… nikmat sekali Liv… terus Liv… Aghhh… “, desahku.

Ternyata desahanku itu mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh dan lebih liar lagi. Lalu tiba-tiba dia berjongkok, dan melumat Penisku begitu saja,

“ Oughhh… Ssss… Aghhh….. … Nikmmaat… “, desahku lagi.

Olivia sangat mahir sekali melakukan itu, dia seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya. Dengan semangat, dia terus mengulum dan mengocok Penisku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“ Oughhh… aduhh… ”,

Akhirnya hampir 12 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari Penisku.

“ Oughhh… tahann… Ssss… Aghhh… aku mau kkeluaar… Liv… Aghhhh…. ”, rintihku menuju klimaks.

Karena memang kuluman Olivia sangatlah mahir dan liar, tidak lama setelah itu,

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”

Tersemburlah spermaku ke dalam mulutnya. Sambil terus mengocok dan mengulum kepala Penisku, Olivia berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Olivia tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

Perlahan-lahan Penisku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Olivia melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah payudaranya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

“ Oughhhh… Teruss Nang… Teruss… “, desahnya.

Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur.

Tanpa diperintah, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nafsu, aku menciumi Vaginanya dan kujilati seluruh bibir Vaginanya.

“ Oughhh… teruss… Nang… Aduhh… Nikmat…”, ucap Olivia menikmati jilatanku.

Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti cacing kepanasan,

“ Nang… Oughhh… terus sayang… Ssss… Aghhh… “,

Desah kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

“ Sruppp…Sruppp… “, , suara sedotaku di Vaginanya.

Seiring dengan liarnya lidahku memainkan Klitorisnya, dia,

“ Oughhh… Nikmat… Teruss… Teruss…”, teriakannya semakin merintih.

Tiba-tiba dia menekankan kepalaku ke Vaginanya, kuhisap kuat lubang Vaginanya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari Vaginanya semakin banyak.

“ Ughhh… Ssss… Aghhh… A… aa… aku… keluuaarr… sayang… oughhh… “, , ucapku menuju klimaks.

“ Crottt… Crottt… Crottt… “,

Ternyata Olivia mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang dia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari Vaginanya. Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari Vaginanya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Olivia masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan Penisku ke dalam Vaginanya yang basah.

“ Blesss…. Oughhh… yeahhh… nikmat sekali… “, , ucapku.

Tanpa mengalami hambatan, Penisku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Olivia.

“ Oughhh… Oliviaa… sayang… nikmat “, , ucapku.

Batang Penisku sepeti dipilin-pilin. Olivia yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“ Oughhh… Nang… Terus… Sayang… Eumm… Aghhh…”,

Penisku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Olivia… Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“ Kamu di bawah ya, sayang… “, bisiknya penuh nikmat.

Ketika itu aku hanya pasrah, tanpa melepaskan Penisku dari Vaginanya, kami merubah posisi. Dengan semangat menggelora, Penisku terus digoyangnya. Olivia dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan Penisku ke liang Vaginanya.

“ Oughhh… Remas payudaraku… Sayangg…. Terus sayang… Oughhh… “, erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.

“ Oughhh… Olivia… terus goyang sayang… “, teriakku memancing nafsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah payudaraku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar Penisku menghujam lebih dalam.

“ Nangi… Ah… aku… Keluar sayang… Oughhh… “,

Ternyata Olivia telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma. Kemudian aku membalikkan tubuh Olivia, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti biduan dangdut,

“ Oughhh… Olivia… Nikmatnya… Aku keluuarr… “,

“ Crottt… Crottt… Crottt… “,

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku… Dan langsung saja memenuhi liang vagina Olivia.

“ Oughhh… Nang… kau begitu perkasa.”,

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Olivia memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas Penisku. Kemudian, tanpa kukomando, Olivia berusaha mencabut Penisku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan Vaginanya.

Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala Penisku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lubang Vaginanya. Olivia terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala Penisku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang Penisku. Sesekali dia menghisap dengan keras lubang Penisku. Aku merasa nikmat dan geli.

“ Oughhhh… Olivia… Geli… “, desahku lirih.

Namun Olivia tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok Penisku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina Olivia membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lubang Vaginanya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

“ Oughhh… Nang… nikmat… ya… Oughhh… “, desahnya.

Olivia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“ Oughhh… Terus… Ssss… Aghhh… “, desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini Vaginanya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

“ Oughhhh… Yaahh. Teruss… Oughhh… OoOughhhh”, aku menyedot kuat vaginanya.

“ Sayang… Oughhhh… aku… keluar… aghhh…. “, , ucap Olivia menuju klimaksnya lagi.

Lalu Olivia-pun menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lubang Vaginanya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, Penisku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Olivia merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.

Olivia terus menghisap dan menyedoti Penisku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

Baca Juga :  Gairah Sex Tante Cindy Janda Menggoda

“ Oughhh… Olivia… Teruss… Teruss… “, rintihku menahan sejuta kenikmatan.

Olivia terus mempercepat gerakan mulutnya dengfan liarnya,

“ Oughhh… Olivia… Aku… Keluuarr… Oughhh… “,

“ Crottt… Crottt… Crottt… “,

Spermaku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara Olivia seakan tidak merelakan setetespun spermaku meleleh keluar.

“ Terimakasih sayang… “, ucapku pada Olivia.

Saat itu aku-pun merasa sangat puas lalu Olivia-pun mengecup bibirku, dan,

“ Nang… mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini.”, ucapnya puas kepadaku.

Saat itu aku mengangguk, dan memeluk Olivia ketika dia bertanya hal itu padaku. Singkat cerita semenjak kejadian itu, kami sering melakukan hubungan sexs di kamarnya mauoun dikamarku. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Olivia mengulum penisku.

Tak jarang di kala pagi hari ketika penisku ereksi, Olivia sering mengkulum penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat Vaginanya karena gemas. Intinya kami lakukan sesuai mood kami. Hubungan ini kami lakukan secara diam-diam tanpa ada sepengetahuan penghuni kos lainya. Sungguh indah sekali tinggal di kost itu, jika ereksi tinggal panggil lalu beraksi.hhe. Selesai.

Godaan Mesum Oleh Menantuku

$
0
0

Godaan Mesum Oleh Menantuku – Kisah ini berawal dari godaan menantu Hermawan yang selalu meggoda untuk berhubungan sex denganya. Singkat cerita karena Pak hermawan sudah lama ditinggal mati oleh istrinya, akhirnya dia tidak tahan juga dengan godaan rika. Dan terjadilah perselingkuhan antara Bapak mertua dan menantu perempuan. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Perkenalkan namaku Hermawan, aku adalah adalah seorang duda, yang ditinggal mati oleh istriku. Disini aku akan menceritakan pengalaman kisah sex yang sebenarnya tidak pantas aku lakukan dan akau ceritakan. langsung saja ke cerita sex skandalku dengan menantuku. Kisah ini bermula Pada saat aku sedang berdiri di depan pintu rumahku. Rika menantuku ketika itu, dengan tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke arahku dan membisikan sesuatu kepadaku,

“ Jika Ayah menginginkanku, aku bersedia ” ucapnya tiba-tiba.

Kemudian Rika-pun memberiku sebuah kecupan kecil di pipiu, lalu berjalan menyusul suami dan anak-nya yang sudah lebih dulu menuju ke mobil. Ketika itu Andi anak laki-lakiku meletakan anaknya yang bayi di dudukan di kursi bayi yang ada di mobil Andi. Seperti biasanya, Andi anakku terlalu jauh untuk mendengar apa yang telah dikatakan istrinya tersayang terhadap Ayah-nya.

Setelah menggodaku Rika berjalan melenggang di jalan kecil depan rumah dengan riangnya bagai seorang gadis remaja yang menggoda lelaki. Anaku Andi tidak pernah mengetahui perbuatan istrinyayang selalu menggodaku. Mungkin kalian mengira aku terlalu mengada-ada soal ini, tapi kenyataannya apa yang Rika lakukan ini tidak hanya sekali ini saja.

Sejak aku tak terlalu terkejut lagi, aku merasa ada sesuatu yang hilang jika dia tidak melakukannya saat berkunjung ke rumahku. Aku merasa ada getaran pada Torpedoku, dan sebagai seorang lelaki yang masih normal, pikiran itu selalu hadir di benakku. Rika adalah seorang wanita yang bertubuh mungil, tapi meskipun begitu ukuran tubuhnya tersebut tak mampu menutupi daya tarik seksualnya.

Sosoknya terlihat tepat dalam ukurannya sendiri. Dia mempunyai rambut hitam pekat yang dipotong sebahu, dia sering mengikatnya dengan bandana. Dia memiliki energi dan keuletan yang sepengetahuanku tak dimiliki orang lain. Sebuah keindahan nan elok kalau ingin mendiskripsikannya. Dia selalu sibuk, selalu terlihat seakan dikejar waktu tapi tetap selalu terlihat manis.

Dia masuk dalam kehidupan keluarga kami sejak dua tahun lalu, tapi dengan cepat sudah terlihat sebagai anggota keluarga kami sekian lamanya. Andi bertemu dengannya saat masih kuliah di tahun pertama. Rika baru saja lulu SMA, mendaftar di kampus yang sama dan ikut kegiatan orientasi mahasiswa baru. Kebetulan Andi yang bertugas sebagai pengawas dalam kelompoknya Rika.

Seperti yang sering mereka bilang, cinta pada pandangan pertama. Mereka menikah di usia yang terbilang muda, Andi 22 tahun dan Rika 18 tahun. Setahun kemudian bayi pertama mereka lahir. Aku ingat waktu itu kebahagian terasa sangat menyelimuti keluarga kami. Suasana saat itu semakin membuat kami dekat. Rika mempunyai selera humor yang sangat bagus, selalu tersenyum riang, dan juga menyukai bola.

Dia sering terlihat bercanda dengan Andi, mereka benar-benar pasangan serasi. Dia selalu memberi semangat pada Andi yang memang memerlukan hal itu. Andi dan Rika sering berkunjung kemari, membawa serta bayi meraka. Mereka telah mengontrak rumah sendiri, meskipun tak terlalu besar. Aku berfikir mereka merasa kalau aku membutuhkan seorang teman.

Memang sih aku sangat membutuhkan karena aku seorang lelaki tua yang akan merasa kesepian jika mereka tak sering berkunjung. Disamping itu, aku memang sendirian di rumah tuaku yang besar, dan aku yakin mereka suka bila berada disini, dibandingkan rumah kontrakannya yang sempit. Ibunya Andi telah meninggal karena kanker sebelum Rika masuk dalam kehidupan kami.

Sebenarnya, tanpa mereka, aku benar-benar akan jadi orang tua yang kesepian. Aku masih sangat merindukan isteriku, dan bila aku terlalu meratapi itu, aku pikir, kesepian itu akan memakanku. Tapi pekerjaanku di perkebunan serta kunjungan mereka, telah menyibukkanku. Terlalu sibuk untuk sekedar patah hati, dan terlalu sibuk untuk mencari wanita untuk mengisi sisa hidupku lagi.

Aku tak terlalu memusingkan kerinduanku pada sosok wanita. Tak terlalu. Bayi mereka lahir, dan menjadi penerus keturunan keluarga kami. Kami sangat menyayanginya. Dan kehidupan terus berjalan, Andi melanjutkan pendidikannya untuk gelar MBA, dan Rika bekerja sebagai Teller di sebuah Bank swasta.
Kunjungan mereka padaku tak berubah sedikitpun.

Namun saat ini bedanya sekarang mereka sering membawa beberapa bingkisan juga. Tentu saja, diasamping itu juga perlengkapan bayi, beberapa popok, mainan dan makanan bayi. Beberapa bulan lalu Rika dan bayi mereka datang saat Andi masih di kelasnya. Dia duduk disana menggendong bayinya di lengannya. Dia sedang berusaha untuk menidurkan bayinya. Aku tak tahu caranya, tapi pemandangan itu entah bagaimana telah menggelitik kehidupan seksualku.

“ Ngomong-omong… kapan Ayah akan segera menikah lagi ? ”, dia bertanya dengan getaran pada suaranya.

“ Aku tak tahu. Aku kelihatannya belum terlalu membutuhkan kehadiran seorang wanita dalam hidupku. Lagipula, aku telah memiliki kalian yang menemaniku.”,

“ Aku tidak bicara tentang teman. Aku sedang bicara soal seks.”, matanya mengedip kearahku saat dia bicara.

“ Apa? ”,

“ Ayah tahu, seks.”, dia hampir saja tertawa sekarang.

“ Ketika seorang lelaki dan wanita sudah telanjang dan memainkan bagiannya masin-masing ? ”,

“ Ya, aku tahu seks,”, aku membela diri. “ Lagipula kamu pikir darimana suamimu berasal ? ”,

“ Yah, aku hanya khawatir kalau Ayah sudah melupakannya. Maksudku, apa Ayah tak merindukan hal itu ? ”,

“ Terima kasih atas perhatianmu, tapi aku sudah terlalu tua untuk hal seperti itu.”,

“ Hei! Lelaki tak pernah bosan dengan hal itu. Setidaknya begitulah dengan putramu.”,

“ Anakku jauh lebih muda dariku, dan dia mempunyai seorang istri yang cantik.”,

“ Terima kasih, tapi aku masih tetap menganggap Ayah membutuhkannya,”, dia menekankan suaranya pada kata Ayah’.

“ Terima kasih sudah ngobrol ”, kataku, masih terdengar sengit.

Ada sedikit jeda pada perbincangan itu, saat dia masih menekan kehidupan seksualku. Aku pikir bukanlah urusannya untuk mencampuri hal itu meskipun kadang aku membayangkannya juga. Dia pandang bayinya, yang akhirnya tertidur, dan memberinya sebuah senyuman rahasia, sepertinya mereka berdua akan berbagi sebuah rahasia besar. Masih memandangnya, tapi dia berbicara padaku,

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

“ Apa!!! ? ”,

“ Aku serius.”, Rika menatapku.

“ Kalau Ayah menginginkan aku… Ayah adalah seorang lelaki yang tampan. Ayah membutuhkan seks. Disamping itu, aku bersedia, kan ? ”,

Aku pikir dia sedang bercanda. Tapi wanita yang menggoda ini tidak sedang main-main. Tapi tetap saja tak mungkin aku melakukannya dengan istri dari anak kandungku sendiri.

“ Terima kasih atas tawarannya, tapi kupikir aku akan menolak tawaranmu.”, suaraku terdengar penuh dengan keraguan saat mengucapkannya.

Rika mencibirkan bibir bawahnya, aku tak bisa menduga apa yang sedang dirasakannya. Dia tetap terlihat menawan, dan aku merasa Andi sangat beruntung. Dia bicara dengan pelan.

“ Dengar, Andi tak akan tahu. Maksudku, aku tak akan mengatakannya kalau Ayah juga menjaga rahasia. Dan bukan berarti aku menawarkan diriku pada setiap lelaki yang kutemui. Aku bukan wanita seperti itu dan aku bisa mengatur agar sering berkunjung kemari. Dan aku tahu Ayah menganggapku cukup menarik kan, sebab aku sering melihat Ayah memandangi pantatku.”,

Aku tak mungkin menyangkalnya. Rika mungkin tak terlalu tinggi, tapi dia memiliki bongkahan pantat yang indah diatas kedua kakinya.

“ Ya, kamu memang memiliki pantat yang indah. Tapi itu bukan berarti kalau aku ingin berselingkuh dengan menantuku sendiri.”,

Dia berhenti sejenak, tapi Rika kelihatannya tak akan menyerah begitu saja.

“ Yah, tapi jangan lupa. “ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

Dan itulah awal dari semua ini.

Seiring minggu yang berlalu, entah di sengaja atau tidak, dia seakan selalu berusaha untuk menggodaku, membuat puting sususnya menyentuh dadaku saat dia menyerahkan bayinya padaku untuk ku gendong. Atau dia masukkan jarinya di mulutnya saat Andi tak melihat, dan menghisapnya dengan pandangan penuh kenikmatan ke arahku.

Suatu waktu dia duduk di lantai dengan kaki menyilang dan sedang bermain dengan bayinya, dia memandangku tepat di mata, tersenyum, dan menyentuh pangkal paha di balik celana jeansnya. Aku tak akan melupakan hal itu. Dan dia entah bagaimana selalu menemukan cara untuk berduaan denganku walaupun sesaat, dan dia memberiku ciuman singkat yang penuh gairah, tepat di bibir. Itu semua dilakukannya berulang-ulang.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia berbisik di belakang Andi saat suaminya itu sedang memasukkan DVD pada player.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia berbisik saat mendekat untuk menyodorkan minuman padaku.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia membisikkannya setiap kali dia berpamitan.

Dan sekarang, aku bukanlah terbuat dari batu, dan aku tak akan bilang tingkah lakunya itu tidak memberikan pengaruh terhadapku. Rika sangat manis dan mungil, dan meskipun setelah melahirkan bayi pertamanya tak membuat tubuhnya berubah seperti kebanyakan wanita. Dia tetap langsing, dan manis, dan dia menawarkan dirinya untuk kumiliki.

Tapi aku tak akan memulai langkah pertama untuk tidur dengan menantuku sendiri, tak perduli semudah apapun itu. Setidaknya itulah yang tetap kukatakan pada diriku sendiri. Beberapa minggu yang lalu kami semua berkumpul di rumahku untuk melihat pertandingan bola. Aku mengambil beberapa kaleng minuman dan sedang berada di dapur untuk menyiapkan beberapa makanan ringan saat Rika muncul dari balik pintu itu.

“ Hai!”, sapanya, membuka pintu dan masuk ke dapur.

“ Ayah sudah siap untuk pertandingan nanti ? ”,

“ Hampir. Aku sedang membuat makanan untuk keluarga kecil kita, dan aku punya beberapa wortel untuk cucuku. Aku pikir dia akan suka dan warnanya sama dengan kesebelasan yang akan bertanding nanti, kan?

Rika tertawa dan berkata. “ Aku rasa dia tak akan perduli. Disamping itu bukankah ada hal lain yang lebih baik yang bisa Ayah kerjakan untukku ? ”,

“ Jangan menggodaku. Aku seorang kakek dan aku akan lakukan apa yang menurutku akan disukai oleh cucuku.”, aku memandangnya.

Rika berdiri di sana memakai bandana merah kesukaannya diatas rambutnya yang sebahu. Dia memakai kaos yang sedikit ketat yang bahkan tak sampai ke pinggangnya, dan pusarnya mengedip padaku dibalik kaosnya. Kancing jeansnya membuatnya kelihatan seperti anak-anak diera bunga tahun 60an, dan dia memakai sandal dengan bagian bawah yang tebal yang menjadikannya lebih tinggi sepuluh centi.

Kuku kakinya dicat merah senada dengan lipstiknya, dan itu menjadi terlihat dengan sangat menarik dibalik denimnya. Dia selalu suka mengenakan perhiasan, dan dia memakainya pada leher, telinga, pergelangan tangan dan bahkan di jari kakinya. Dia membuatku berandai-andai jika saja aku masih remaja, jadi aku dapat memacari gadis sepertinya.

Mungkin suatu waktu nanti aku harus pergi ke kampus dan mencari gadis-gadis. Khayalanku terhenti saat menyadari kalau Andi dan bayinya tidak mengikutinya masuk.

“ Mana anggota keluargamu yang lainnya ? ”, aku bertanya ingin tahu.

“ Mereka akan segera datang. Andi pergi ke toko perkakas untuk membeli peralatan mesin cuci yang rusak. Dia ingin membawa serta anak-nya. Perjalanan ke toko perkakas yang pertama bersama Ayah’ kurasa yang dikatakannya padaku.”, dia tersenyum.

“ Apa Ayah mempermasalahkan saat pertama kalinya mengajak Andi ke toko perkakas ? ”,

“ Aku tak ingat,”, aku berkata dengan garing.

Rika mendekat padaku, dan menaruh tangannya melingkari leherku.

“ Ini kesempatan Ayah. Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

Rika memandangku tepat di mata dan mengangkat tubuhnya dan menciumku lama dan liar. Aku ingin mendorongnya, tapi aku tak tahu dimana aku harus menaruh tanganku. Aku tak mau menyentuh pinggang telanjang itu, dan jika aku menaruh tanganku di dadanya aku pasti akan menyentuh puting susunya. Saat aku masih terkejut dan bingung, aku temukan diriku menikmati ciumannya.

Ini sudah terlalu lama, dan aku merasa telah lupa akan rasa lapar yang mulai tumbuh dalam diriku.Akhirnya aku menghentikan ciuman itu dan mundur dan melepaskan ta ngannya dari leherku.

“ Kita tak bisa melakukannya.”, aku mencoba menyampaikannya dengan lembut, tapi aku takut itu kedengaran seperti rajukan.

“ Ya kita bisa ” ucapnya,

Rika kembali menaruh lengannya di leherku dan mendorong bibirku ke arahnya. Ada gairah yang lebih lagi dalam ciuman kali ini, dan akhirnya penerimaanku. Kali ini saat kami berhenti, ada sedikit kekurangan udara diantara kami berdua, dan aku semakin merasa sedikit bimbang. Rika memandangku dengan binar di matanya dan sebuah senyuman di bibirnya.

“ Ayah menginginkanku. Aku bisa merasakannya. Ayah tak mendapatkan wanita setahun belakangan ini, dan Ayah tak mempunyai tempat untuk melampiaskannya. Dan aku menginginkan Ayah. Jadi tunggu apa lagi…”,

Pada sisi ini aku tak mampu berkomentar. Aku menginginkannya. Tapi aku tak dapat meniduri menantuku, bisakah aku ? Tapi aku menginginkan dia. Aku merasa pertahananku melemah, dan saat Rika menciumku lagi, aku jadi sedikit terkejut saat menyadari diriku membalas ciumannya dengan rakus.

“ Mmmmm. Itu lebih baik ”, katanya saat kami berhenti untuk mengambil nafas.

Rika menarik tangannya dari leherku dan mulai melepaskan kancing celanaku saat menciumku kembali lalu dia mundur. Jadi dia bisa melihat saat dia melepaskan kancing jeansku, menurunkan resletingnya, dan merogoh ke dalam untuk mengeluarkan barangku. Aku terkejut saat terlihat jadi tampak lebih besar di genggaman tangannya yang kecil.

Setahun sudah tak disentuh oleh wanita , dan bereaksi dengan cepat, menjadi keras dan cairan pre-cumnya keluar saat dia mengocoknya dengan lembut. Rika mundur dan duduk. Saat kepalanya turun, dia menempatkan bibirnya di pangkal Torpedoku yang basah.

“ Aku rasa aku menyukai bentuknya,”, bisiknya sambil menatap mataku.

Lalu kemudian dia membuka mulutnya dan dengan perlahan memasukkan Torpedoku ke dalam mulutnya. Ke dalam dan lebih dalam lagi Torpedoku masuk dalam mulutnya yang lembut, hangat dan basah, dan aku merasa berada di dalam kewanitaan yang basah dan kenyal saat lidahnya menari di Torpedoku. Akhirnya aku merasa telah berada sedalam yang aku mampu.

Bibirnya yang menyentuh bulu kejtananku dan kepala Torpedoku berada entah di mana jauh di tenggorokannya. Torpedoku tanpa terasa mengejang, dan pinggangku bergerak berlawanan arah dengannya, dan bersiap untuk menyetubuhi wajahnya. Tapi Rika perlahan menjauhkan mulutnya dariku, menimbulkan suara seperti sedang mengemut permen.

Saat dia bangkit untuk menciumku lagi, aku mengarahkan tanganku diantara pahanya. Aku gosok jeansnya dan dia menggeliat karenanya.

“ Mmmm, itu pasti nikmat,”, katanya.

“ Tapi biar aku membuatnya jadi lebih mudah.”,

Rika melepaskan kancing celananya dan menurunkan resletingnya, memperlihatkan celana dalam katunnya yang bergambar beruang kecil. Diturunkannya celananya dan melepaskannya dari tubuhnya. Kami melihat ke bawah pada area gelap dibawah sana dimana kewanitaannya bersembunyi, dan kemudian aku sentuh perutnya yang kencang dan terus menurunkan celana dalamnya.

Rika mengerang dalam kenikmatan saat tanganku mencapai sasarannya dibalik celana dalamnya. Kewanitaannya serasa selembut pantat bayi, dan aku sadar kalau dia pasti telah mencukurnya sebelum kemari. Terasa basah dan licin oleh cairan kewanitaannya dan membuatku kagum karena itu tak menimbulkan bekas basah di luar jeansnya.

Saat tanganku menyelinap dibalik bibir kewanitaannya dan menyentuh klitorisnya yang mengeras, dia memejamkan matanya dan menekan berlawanan arah dengan jariku. Rika menaruh salah satu tangannya di leherku dan mendorong kami untuk sebuah ciuman intensif berikutnya sedangkan tangannya yang lain mengocok Torpedoku dan tanganku terus bergerak dalam lubang basahnya. Saat kami berhenti untuk bernafas, Rika mundur dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan,

“ Andi datang.”, Aku segera melepasnya dan menuju jendela.

Ya, mobil Andi terlihat di jalan sedang menuju kemari. Rika pasti melihatnya dari balik bahuku saat kami saling mencumbui leher. Tiba-tiba perasaan bersalah datang menerkam karena hampir saja ketahuan. Aku tak percaya apa yang hampir saja kami lakukan. Dengan tergesa-gesa aku kenakan kemabali celanaku, tapi Rika menghentikanku dan menangkap tanganku dan melanjutkan kocokannya.

“ Hei, tidak boleh. Tak semudah itu Ayah boleh mengakhirinya. Aku telah menunggu terlalu lama untuk ini.”,

“ Tapi Andi hampir datang! Dia akan melihat kita!”,

Rika mengeluarkan Torpedoku dan berjalan ke arah meja dapur.

“ Ini perjanjiannya,”, katanya.

“ Aku tak akan mengadu pada Andi tentang apa yang baru saja kita lakukan kalau Ayah dapat dapat mengeluarkan seluruh sperma Ayah dalam kewanitaanku sebelum dia sampai kemari.”, Sambil berkata begitu, dia menurunkan celananya hingga lutut dan membungkuk di meja itu.

“ Dia segera datang!”, hampir saja aku teriak.

“ Tidak.”, Rika membentangkan kakinya sejauh celananya memungkinkan untuk itu dan dia memandangku lewat bahunya.

“ Dia harus menggendong bayi dan mengeluarkan semua barangnya. Biasanya dia memerlukan beberapa menit. Sekarang kemarilah dan setubuhi aku.”,

Rika telah telanjang dari pinggang hingga kaki, dan dia memohon padaku agar segera memasukkan diriku dalam tubuhnya. Aku menatap dua lubang yang mengundang itu. Pantatnya begitu kencang dan aku tak terusik saat melihat lubang anusnya yang berkerut kemerahan, dan di bawahnya, bibir kewanitaannya yang merah, terlihat mengkilap basah.

Kakinya tak sejenjang model, tapi lebih kecil dan terasa pas, dan aku membayangkan bercinta dengannya beberapa jam.Tangannya bergerak kebelakang diantara pahanya dan menempatkan tangannya pada kewanitaannya. Dengan dua jarinya dilebarkannya bibir kewanitaannya hingga terbuka, dan aku dapat melihat lubang merah mudanya mengundang Torpedoku agar segera masuk.

“ Ayo,”, katanya.

“ Ambil aku.”,

Aku tak tahu apa dia sedang bercanda saat mengatakannya. Andi atau bukan, rangsangan ini lebih dari cukup untuk mereguk birahinya. Aku melangkah ke belakang menantuku dan menempatkan Torpedoku di kewanitaannya. Saat aku mendorong Torpedoku melewati lubang surganya yang sempit. Saat itu aku dapat merasakan jari Rika menahan bibir madunya agar tetap terbuka.

Lalu dia melenguh saat aku memegang pinggangnya dan memasukkan diriku padanya. Rika telah sangat basah hingga aku dengan mudah melewati kewanitaan mudanya yang sempit. Aku mulai mengayunkan barangku di dalamnya, sebagian didorong oleh nafsu akan tubuh menggairahkannya dan sebagian oleh rasa takut jika Andi memergoki kami.

Rika mengerang, dan aku dapat merasakan jarinya menggosok kelentit dan bibir kewanitaannya sendiri. Nafasnya mulai tersengal, dan setelah beberapa goyangan dariku, dia segera orgasme. Suara rengekan pelan keluar dari bibirnya saat dia mencengkeram pinggiran meja dengan kuat, dan letupan orgasmenya menggoncang kami berdua saat aku menghentaknya. Itu cukup untuk menghantarku.

Aku tak berhubungan dengan wanita dalam setahun ini, dan aku belum pernah mendapatkan yang sepanas Rika. Aku menahan nafas dan mendorong seluruh kelaki-lakianku ke dalam dirinya. Kami mematung, dan kemudian spermaku menyemprot dengan hebat jauh di dalam surganya. Serasa aku telah mengguyurnya dengan sperma yang panas dan berlebih.

Dia mengerang dalam nikmat, menggetarkan pantatnya di seputar Torpedoku saat aku mengosongkan persediaan benihku. Dia melemah seiring dengan habisnya spermaku, dan kami akhirnya berhenti bergerak, kecuali untuk mengambil nafas. Takut Andi akan datang sebelum kami sempat melepaskan diri, aku keluarkan diriku dari tubuhnya dengan bunyi plup yang basah.

Lalu mundur menjauh dan mengenakan celanaku. Rika masih tetap berbaring tertelungkup di atas meja merasakan kehangatan campuran cairan birahi kami, pantat telanjangnya masih tetap memanggilku. Aku lihat spermaku dan cairannya mulai meleleh keluar dari bibir surganya. Aku palingkan muka dan melihat Andi hampir sampai di pintu belakang, bayi di tangan yang satu dan belanjaan di tangan lainnya.

Baca Juga :  Nikmatnya Bersetubuh Dengan Mantan

Kemudian aku berbalik dan memohon pada Rika.

“ Ayolah!”, kataku.

“ Kamu telah dapatkan keinginanmu. Dia hampir sampai kemari.”,

Rika bangkit, tatapan matanya masih kelihatan linglung. Dia bergerak ke depanku, menjadikanku sebagai penghalang dari pandangan suaminya saat dia dengan tergesa-gesa memakai celananya.

“ Apa kalian sudah siap untuk pertandingannya ? ”, tanya Andi sambil membuka pintu.

“ Ya,”, aku menjawab dari balik punggungku saat aku diam untuk menghalangi Rika yang menaikkan resletingnya.

Setelah dia selesai, aku segera berbalik untuk menyambut Andi.

“ Ini,”, katanya, menyodorkan bayinya padaku dan meletakkan belanjaannya diatas meja dapur.

“ Urus ini, aku akan mengambil popok bayi.”, Andi melangkah ke pintu yang masih terbuka, dan aku menghampiri Rika. Dia masih terlihat sedikit linglung.

“ Hampir saja,”, kataku.

“ Sini, biar aku yang menggendongnya.”,

Aku berikan bayinya. Rika memberiku pemandangan seraut wajah dari seorang wanita yang puas sehabis bersetubuh, dan memberiku ciuman hangat yang basah.

“ Masih ada satu hal lagi yang harus kuketahui,”,katanya.

“ Apa itu ? ”,

” Kalau aku ingin, bisakah aku mendapatkannya besok? “,

Tanpa menunggu jawabanku Rika menantuku itu-pun beranjak pergi begitu saja, seakan dia mengganggap aku akan mau lagi jika diajak dia untuk mengulang hal yang seperti baru saja kami lakukan. Entah ini sebuah kebahagian karena aku bisa mendapatkan kepuasan sexs, ataukah ini awal dari kehancuranku ?. Entah sampai kapan ini akan terjadi. Maafkan ayahmu ini anakku Andy. Selesai.

Janda Muda Beranak 1

$
0
0

Janda Muda Beranak 1Cerita Sex Dewasa – Cerita Sex, Cerita Sex Mesum, Cerita Sex Telanjang, Cerita Sex Bugil, Cerita Sex Bispak, Cerita Sex Hot, Cerita Sex Binal, Cerita Sex Abg. Pada suatu ketika Rahmat berjalan-jalan, Rahmat tiba-tiba dihentikan oleh seorang wanita berparas cantik dan sexy. Dengan cepatnya kemudian Rahmat-pun menghampiri dan mengajak gadis itu berkenalan. Singkat cerita lalu mereka berdua berjanjian untuk bertemu dan berakhir dengan hubungan sex dirumah Rahmat.Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


Perkenalakan Namaku Rahmat, usiaku saat ini 24 tahun, status ku Saat ini adalah sebagai Mahasiswa. Kalau menurut teman-temanku, aku ini termasuk orang yang ulet dan Mandiri, selain kuliah aku juga bekerja. Disini aku akan menceritakan kisah mesum-ku dengan seorang janda muda dan hot sekali. Awal mula cerita seks ini bermula pada saat aku jalan-jalan dengan teman-temanku.

Ketika itu aku dan teman-temanku berjalan-jalan di tempat para berkumpulnya kalangan anak muda. Pada saat itu ketika sedang melintas di jalan Tebet aku melihat ada seorang cewek, lalu tanpa berfikir panjang aku menghentikan mobilku, lalu aku-pun menghampirinya dan akhirnya kami-pun berkenalan. Setelah berkenalan, aku-pun tahu nama cewek tersebut adalah Denisa.

Kamipun kemudian mengobrol, setelah beberapa saat kami mengobrol, akupun akhirnya tahu bahwa dia ternyata masih berumur 20 tahun. Gambaran tentang gadis itu seperti ini, tinggi badan sekitar 168 cm, berat bdan 65 kg dan ukuran BH-nya jika aku perkirakan sekitar 34B. Setelah kami selesai mengobrol, akhirnya aku menawarkan untuk mengantar pulang Denisa, dan dia-pun setuju.

Dalam perjalanan pulang kami berbicara tentang hobi, makanan kesukaan, dan lain-lain. Setelah setengah jam perjalanan akhirnya kami-pun sampai dirumah Denisa. Sebelum aku berpamitan pulang aku meminta nomer telefon Denisa, dengan alasan aku ingin komunikasi agar pertemanan kami berlanjut. Singkat cerita pada esok harinya kira-kira pada pukul 09.00 pagi, Denisa menghubungi aku by Phone,

“ Pagi Rahmat, ayo bangun jangan tidur terus ? ” ucap salam Denisa padaku,

“ Iya pagi juga, Maaf… ini siapa yah ? ”, tanyaku penasaran.

“ Ihh.. masa kamu lupa sih sama aku, Aku Denisa yang semalam kenalan sama kamu… ” ucapnya mengingatkanku,

“ Oh… Denisa, iya, iya aku ingat, ngomong-ngomong kamu lagi diimana Nih ” tanyaku,

“ Aku lagi di Roxy Nih, hari ini kamu ada acara nggak Mat ? ” ucapnya,

“ Emmmm… aku nggak ada acara deh kayaknya, eMatg kenapa Niss ? ”, jawab-ku.

“ Aku mau ngerepotin kamu, boleh nggak Mat ? ” ucapnya.

“ EMatg mau ngrepotin apa sih Nis, to the point aja deh ”, jawabku.

“ Kamu mau nggak jemput aku ? ”, ucapnya.

“ EMatg kamu diimana, biar aku jemput ? ” tanyaku.

“ Aku lagi di Roxy Nih, jemput yah, jam 10.00 kamu sampai sini ya !!! ”, ucapnya.

“ Oke deh Niss, wait me !!! ”, ucapku.

Singkat cerita setelah aku telefon kami terputus, aku-pun kemudian Mandi, dan langsung meluncur ke arah Roxy. Kira-kira setelah setengah jam perjalanan, akupun sampai di roxy. Disana kami hanya ngobrol sejenak, lalu kami-pun memutuskan untuk pergi. Kemudian kami-pun meNisnggalkan tempat itu.

“ Kita mau kemana Nih Niss ? ”, tanya-ku.

“ Terserah kamu aja deh Mat, aku nurut… ”,

“ Emmm… kemana yah… Oh iya gimana kalau kita main kerumahku aja? gimana, mau nggak Nis ? ” ucapku menawarkan kepada Denisa,

“ Oke deh Mat terserah kamu aja ”, jawabnya.

“ Kamu-kan baru kenal sama aku, emangnya kamu nggak takut apa ? ”, tanya-ku

“ Takut ??? eMatg harus taku apa sama kamu, hhe… ” ucapnya dengan sedikit bercanda.

“ Kamu nggak takut kalau aku perkosa apa ? ” ucapku bercanda.

Tapi dia dengan santainya menjawab, “ Ga usah diperkosa juga mau kok… he… he… ”, sambil melirik kearahku dan mencubit Matja pinggangku.

Kemudian aku bertanya,

“ Bener Nih? ”.

“ Oke… Siapa takut … ” jawabnya dengan beraNis.

Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Sudirman yang memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai aku lalu mempersilahkan Denisa untuk masuk lalu kami duduk bersebelahan dan aku menggoda dia.

“ Bener Nis kamu nggak takut diperkosa? ”,

Dengan berani Denisa malah menjawab,

“ Mau perkosa aku sekarang? ”, ujarnya sambil membusungkan dadanya yang montok itu.

Aku tidak tahu siapa yang memulai tiba-tiba bibir kami sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, aku ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BHnya. Ciumanku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya.

“ Ahh… eSsss…… terus Bebs… ”,

Denisa udah mulai meracau tidak jelas saat lidah aku turun ke dadanya diantara kedua bukitnya. Lidahku terus menjalar ke payudaranya namun tidak sampai pada putingnya. Denisa mendesah-desah,

“ Mat isep Mat ayo Mat aku pingin Kamu isep Mat… ”,

Namun aku tidak memperdulikannya dan masih bermain di sekitar putingnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Denisa dan ditempelkannya teteknya ke mulutku.

“ Ayo Mat isep Mat jangan siksa aku Mat… ”,

Akhirnya mulutku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya.

“ Ouhhh… Sss…. ahhh…. eSsss…… enak Mat terus sedot yang keras Mat gigit Mat ouhhh… ”, racaunya.

Sambil kusedot teteknya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya. Denisa-pun tidak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah torpedoku yang sudah berdiri tegak itu dan Denisa terpana.

“ Gila gede banget Mat punya Kamu… ”,

Dan tanpa dikomando langsung Denisa memasukan kejatananku ke dalam mulutnya yang mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Denisa menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya.

“ Sss…. ahhh…. enak Niss… terus… Nis ”,

aku pun menahan Nikmat yang luar biasa.
Akhirnya aku berinisiatif dan memutar tubuhku sehingga posisi kami menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir kewanitaan-nya Denisa mendesah.

“ Sss…. ahhh…. enak Mat eSsss…… terus Mat… ”,
Akhirnya Denisa menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya.

“ Ahh… ouh… aku sampai Mat… ”,

Sambil mulutnya terus mengelum kejantanan-ku sedotan Denisa-pun semakin cepat dan kuat pada kejantanan-ku maka aku merasakkan denyut-denyut pada kejantanan-ku.

“ Nis, aku juga mau sampai Nis ahh… ”,

“ Barengan ya… ”,

Mendengar itu Denisa makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kejantanan-ku dan akhirnya…

“ Aachh… Sss… ahhh… … ”

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”

Akhirnya kejantanan-ku menyemprotkan air mani dalam mulut Denisa dan dia menelan semuanya sehingga kamipun keluar secara bersamaan. Akhirnya Denisa-pun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kejantanan-ku hingga bersih.

“ Makasih ya Mat aku dah lama nggak ngerasain klimaks sejak suami aku kabur… ”, kata Denisa

“ Emang suami kamu kemana? ”,

“ Nggak tau tiba-tiba dia menghilang setelah aku ngelahirin anak aku ”,

“ Lho… kamu udah punya anak? ”,

“ Iya Mat.. anakku udah umur 1 tahun, Mat ”,

Kemudian Denisa memeluk aku dengan eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah aku, lalu aku cium bibirnya lembut dia-pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Denisa memegang kemaluan aku yang masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis torpedo-ku langsung berdiri dan mengeras.

Kemudian Denisa menaiki tubuh aku lalu menjilati habis seluruh tubuh aku mulai dari mulut hingga ujung kaki.

“ Sss… ahhh… … ”, desahku sejalan dengan jilatan di tubuhku.

Kemudian Denisa mengulum kejantanan-ku terlihat jelas dari atas bagaiMata kejantanan-ku keluar masuk mulutnya yang mungil itu.

“ Ah. Ssss…… enak Bebs terus sedot Bebs… Sss… ahhh… ouhhh… ”, desahanku semakin mengeras.

Lalu kuputar tubuhku sehingga posisi 69 dengan Denisa diatas tubuhku lalu aku menjilati kewanitaan Denisa dan aku hisap klitoris Denisa.

“ Ahh… enak… sss ahhh.. terus Bebs, aku Bebs…. kamu Sss… ahhh… ouhh… ”, desah Denisa.

Kemudian Denisa memutar tubuhnya kembali dan dia memegang torpedo-ku yang sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang kewanitaan- setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Denisa. Sehingga perlahan-lahan masuklah kejantanan- aku ke liang senggama Denisa

“ Aow… Ssss…… ohh… geede banget sih punya kamu yang ”, lirih Denisa.

“ Punya kamu juga sempit banget Yang, enak… Sss…. ahhh…. ”, kataku.

Perlahan-lahan aku tekan terus kejantanan-ku ke dalam kewanitaan-nya yang sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Denisa mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kejantanan- aku seperti disedot-sedot. Denisa berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang.

“ Ahh… Bebs aku keluar, ahhhhhhhhh… ”, racaunya.

Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik tubuhnya tanpa melepas kejantanan-ku yang ada di dalam kewanitaan-nya. Setelah aku berada diatasnya maka langsung kugenjot Denisa dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Denisa mengalami klimaks yang ketiga kali dalam waktu yang singkat ini.

“ Ahh… Bebs aku keluar lagi Bebs ahh… ”, Desah Denisa.

“ Kamu lama banget sih Bebs ”, desah Denisa sambil terus menggoyangkan pinggulnya memutar.

“ Ahh… Ouh… terus Bebs Ssss… Ahhh… enak Bebs terus… ”, racaunya.

“ Iya aku juga enak Bebs terus Bebs ahh… enak Bebs mentok banget Sss…. ahhh…. ”, racauku tak kalah hebatnya.

Akhirnya setelah aku menggenjot Denisa selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari bagian kejantanan-ku.

“ Bebs, aku mau keluar Bebs ”,

“ Mau di dalam atau diluar Bebs? ”, kataku.

“ Bentar Bebs aku juga mau keluar lagi ahh… ”, desah Denisa.

“ Di dalem aja Bebs biar aku tambah puas ”, desah Denisa lagi.

“ Ahh… Ssss…… Bebs aku keluar Bebs ahh… ”, racauku

“ Barengan Bebs aku juga sampai Sss…. ahhh…. ahh… oh… ”, desah Denisa.

“ Ahh… Bebs aku keluar Bebs ahh… Ssss…… ohh… ”, desahku.

“ Aahh ”, menyemprotlah air maniku sebanyak 9 kali.

“ Emmhh… ”, saat itu juga si Denisa mengalami klimaks.

“ Makasih ya Bebs ”, kata Denisa sambil mencium bibirku mesra.

Setelah itu kami langsung membersihkan diri di kamar Mandi dan didalam kamar Mandi-pun kami sempat ‘main’ lagi ketika kami saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing tiba-tiba Denisa jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdidi mencoba menahan Nikmatnya. Namun aku tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan Denisa duduk di atasku dengan posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kejantanan-nya kedalam kewanitaan-nya.

“ Bless… ahh… Ssss…… enak Bebs ahh… ”, racaunya mulai meNikmati permainan.

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kejantanan-ku dan aku suruh Denisa menungging dengan berpegangan pada tepian bak Mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas payudaranya yang mengayun-ayun.

“ Sss…. ahhh…. Mat aku mau keluar Mat… ”, desahnya.

“ Mat, aaahhh… ”, terasa lendir kawin Denisa kembali membasahi kejantanan-ku.

Karena kondisi Denisa yan lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kejantanan-ku dan Denisa melanjutkannya dengan mengulum kejantanan-ku hingga akhirnya…

“ Nis aku mau keluar Bebs… Sss…. ahhh…. ”, Sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kejantanan-ku sehingga terlihat kejantanan-ku amblas semua ke mulutnya yang mungil itu.

Dan ketika Denisa menyedot kejantanan-ku maka…

“ Sss…. ahhh…. Nis… ”,

Dan pada akhirnya aku semprotkan seluruh air maniku ke mulut Denisa dan aku lihat Denisa menelan semua air maniku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kejantanan-ku dengan menjilati sisa-sisa seluruh air mani yang ada.

Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing-masing dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang sama-sama telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami dan kami saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak.

Baca Juga :  Godaan Mesum Oleh Menantuku

Tanpa terasa kami sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Denisa pulang ke kostsannya di daerah Roxy dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat cerita ini  aku tulis, kami masih sering berhubungan dan melakukan hubungan intim. Selesai.

Incoming search terms:

Viewing all 256 articles
Browse latest View live